4 Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Dzulqa'dah, Salah Satu yang Mulia dalam Islam

Sukabumiupdate.com
Jumat 02 Mei 2025, 18:00 WIB
4 Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Dzulqa'dah, Salah Satu yang Mulia dalam Islam

Ilustrasi - Bulan Dzulqa'dah adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. (Sumber : Pixabay.com/@BosskuArt)

SUKABUMIUPDATE.com - Saat ini, kita telah memasuki bulan Dzulqa'dah 1446 Hijriah, yang bertepatan dengan hari Selasa, 29 April 2025.

Di antara waktu-waktu yang Allah utamakan dan jadikan lebih mulia dibandingkan yang lain adalah bulan Dzulqa'dah, tempat kita berada saat ini.

Ada beberapa keutamaan dan keistimewaan bulan Dzulqa’dah yang penting kita ketahui sebagai umat Muslim, dikutip dari NU Online.

1. Bulan yang Mulia

Pertama, Dzulqa’dah merupakan awal dari empat bulan yang diberi kemuliaan oleh Allah (al-Asyhur al-Hurum). Keempat bulan suci atau mulia itu meliputi Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Nama Dzulqa’dah sendiri berasal dari kebiasaan orang Arab dahulu yang tidak memulai peperangan (qu’uud ‘anil qitaal) selama bulan ini.

2. Bulan Haji

Kedua, Dzulqa’dah termasuk salah satu dari tiga bulan yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji, bersama dengan bulan Syawal dan sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Hanya di bulan-bulan ini sah melakukan ihram untuk haji.

3. Bulan Umrah Rasulullah SAW

Ketiga, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan umrah kecuali di bulan Dzulqa’dah.

"Rasulullah SAW berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa'dah kecuali umrah yang dilaksanakan Bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hidaibiyah,". (HR Bukhari).

4. Bulan Janji Allah SWT kepada Nabi Musa AS

Keempat, Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya;

Keempat, bulan Dzulqa’dah juga merupakan 30 malam yang disebutkan Allah SWT dalam firman-Nya sebagai waktu janji Allah kepada Nabi Musa:

وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (سورة الأعراف: ١٤٢)

Maknanya: “Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS al-A’raf: 142).

 

 

Berita Terkait
Berita Terkini