7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Patut Kita Tiru, Jadi Lebih Bahagia

Sabtu 15 Juli 2023, 07:00 WIB
7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Patut Kita Tiru, Jadi Lebih Bahagia. | (Sumber : Freepik.com.)

7 Konsep Hidup Orang Jepang yang Patut Kita Tiru, Jadi Lebih Bahagia. | (Sumber : Freepik.com.)

SUKABUMIUPDATE.com - Jepang adalah negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi dan transportasinya. Negara Sakura ini juga kerap menjadi pilihan pelancong untuk liburan melepas penat.

Namun, tahukah Anda jika Jepang memiliki konsep hidup yang bikin masyarakatnya hidup bahagia dan panjang umur? Ya, dibalik kehebatan negara ini, Jepang memiliki konsep hidup yang patut ditiru negara lain.

Konsep hidup orang Jepang mencakup berbagai nilai, prinsip, dan tradisi yang telah membentuk budaya mereka selama bertahun-tahun. Berikut adalah beberapa konsep hidup yang penting dalam budaya Jepang:

1. Konsep Hidup Ikigai

Konsep hidup orang Jepang yang terkenal adalah "Ikigai". Istilah ini menggabungkan dua kata, yaitu "iki" yang berarti "hidup" dan "gai" yang berarti "nilai" atau "tujuan". Ikigai mengacu pada satu hal yang memberikan arti dan tujuan dalam hidup seseorang.

Baca Juga: 13 Kebiasaan Orang Sukses di Pagi Hari yang Patut Ditiru, Yuk Lakukan

Konsep Ikigai melibatkan menemukan dan menghidupi sesuatu yang memberikan kepuasan, kegembiraan, dan makna dalam hidup. Dalam konteks Ikigai, kebahagiaan dan tujuan hidup dihubungkan dengan menemukan keseimbangan antara empat elemen utama:

  • Passion (Hasrat):

Menemukan apa yang Anda cintai dan apa yang membuat Anda bersemangat. Ini bisa berhubungan dengan minat pribadi, hobi, atau kegiatan yang memberikan kegembiraan dan kepuasan.

Mission (Misi): Menemukan misi atau tujuan hidup yang memberikan kontribusi positif kepada masyarakat atau dunia di sekitar Anda. Ini berkaitan dengan menemukan cara untuk memberikan dampak yang bermanfaat atau mencapai sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

  • Vocation (Pekerjaan):

Menemukan pekerjaan atau karir yang sesuai dengan minat, keahlian, dan nilai-nilai pribadi Anda. Pekerjaan ini dapat memberikan rasa pencapaian dan kepuasan dalam melakukan tugas sehari-hari.

  • Profession (Profesi):

Menemukan cara untuk memanfaatkan minat dan keahlian Anda untuk mencapai stabilitas keuangan dan kehidupan yang nyaman.

Baca Juga: 50 Kata-kata Motivasi Agar Hidup Anda Sukses dan Penuh Kebahagiaan

Ikigai dapat ditemukan ketika seseorang berhasil menggabungkan keempat elemen ini dalam hidupnya. Hal ini memungkinkan seseorang untuk hidup dengan penuh semangat, kepuasan, dan tujuan yang mendalam.

2. Konsep Hidup Kaizen

Kaizen adalah konsep penting dalam budaya Jepang yang berarti "perbaikan terus-menerus" atau "perbaikan berkelanjutan". Kaizen melibatkan pendekatan sistematis untuk meningkatkan proses, produk, atau kondisi dengan melakukan perubahan kecil namun terus-menerus dalam upaya mencapai peningkatan yang signifikan.

Prinsip Kaizen mencakup beberapa elemen:

  • Perbaikan berkelanjutan:

Kaizen mendorong perbaikan terus-menerus dalam segala hal, termasuk proses produksi, kualitas, efisiensi, dan produktivitas. Tujuannya adalah menciptakan peningkatan bertahap yang berkelanjutan dari waktu ke waktu.

  • Partisipasi semua orang

Kaizen melibatkan partisipasi aktif dari semua anggota organisasi, dari pekerja di lini depan hingga manajer puncak. Semua orang diberdayakan untuk memberikan masukan, berbagi ide, dan bertanggung jawab atas perbaikan.

Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan

  • Fokus pada masalah akar

Pendekatan Kaizen berusaha untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah akar yang menyebabkan ketidaksempurnaan atau hambatan dalam proses. Dengan memahami penyebab dasar masalah, langkah-langkah perbaikan yang tepat dapat diambil.

  • Penggunaan data dan fakta

Kaizen didorong oleh pendekatan berbasis data. Keputusan dan perbaikan didasarkan pada analisis data yang objektif dan fakta, bukan pada pendapat atau perkiraan semata.

  • Peningkatan tim yang terarah

Kaizen dapat dilakukan melalui kegiatan tim yang terarah, seperti diskusi kelompok, analisis masalah bersama, dan pengujian perbaikan. Kolaborasi tim membantu dalam mengidentifikasi solusi yang lebih baik dan mendapatkan perspektif yang beragam.

Baca Juga: Kenali 5 Manfaat Konsumsi Kopi Hitam Tanpa Gula Untuk Kesehatan

3. Konsep Hidup Wabi-sabi

Wabi-sabi adalah konsep penting dalam budaya Jepang yang menghargai keindahan dalam kesederhanaan, ketidaksempurnaan, dan kerentanan. Konsep ini melibatkan apresiasi terhadap keindahan yang bersifat sederhana, alami, dan transien.

Wabi-sabi muncul dari tradisi seni dan estetika Jepang, terutama dalam seni tata letak ruangan, kerajinan tangan, dan taman Jepang. Berikut adalah beberapa prinsip yang terkait dengan konsep wabi-sabi:

  • Kesederhanaan

Wabi-sabi menekankan pada kesederhanaan dan keheningan. Hal ini dapat terlihat dalam desain minimalis, penggunaan warna yang lembut, dan kehadiran ruang kosong yang memungkinkan orang untuk merenung.

Baca Juga: 7 Rutinitas Pagi yang Bantu Menghilangkan Lemak Perut, Yuk Cobain!

  • Ketidaksempurnaan

Wabi-sabi menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan dan kerusakan. Kecerobohan alamiah, retakan di keramik, atau jejak waktu pada bahan alami menjadi bagian dari keunikan dan daya tariknya.

  • Alamiah dan alami

Wabi-sabi memperhatikan keberadaan alam dan dunia sekitar. Bahan-bahan alami seperti kayu, batu, dan bambu sering digunakan dalam seni dan desain wabi-sabi. Estetika ini juga mendorong penghargaan terhadap siklus alam dan keindahan musim.

  • Kelembutan dan kerentanan

Wabi-sabi menggambarkan kelembutan dan kerentanan kehidupan manusia. Ini mengajarkan penghargaan terhadap masa lalu, penuaan, dan ketidakpastian masa depan.

Baca Juga: 7 Tanda Orang Cerdas Dilihat dari Gaya Hidupnya, Anda Termasuk?

Ketenangan dan kedamaian: Wabi-sabi menciptakan atmosfer ketenangan, ketentraman, dan kesederhanaan yang dapat merangsang refleksi dan kehadiran diri.

4. Konsep Hidup Mottainai

Mottainai adalah konsep dalam budaya Jepang yang mencerminkan rasa penyesalan dan keprihatinan atas pemborosan atau penghamburan sumber daya. Istilah ini secara harfiah berarti "sayang" atau "apa yang disia-siakan".

Konsep Mottainai mengajarkan pentingnya menghargai dan memanfaatkan sumber daya dengan bijaksana, serta tidak membuang-buang apa yang kita miliki.

Beberapa prinsip yang terkait dengan konsep Mottainai adalah:

  • Penghormatan terhadap sumber daya

Mottainai mendorong penghargaan terhadap sumber daya alam seperti air, makanan, energi, dan barang-barang lainnya. Hal ini mengajarkan kita untuk menggunakan sumber daya tersebut dengan bijaksana, menghindari pemborosan, dan berupaya memanfaatkannya sebaik mungkin.

  • Mengurangi limbah

Mottainai mempromosikan praktek pengurangan limbah dan daur ulang. Ini termasuk menghindari penggunaan berlebihan, memperbaiki barang yang rusak, atau mendonasikan barang yang masih bisa digunakan kepada orang lain.

Baca Juga: 30 Fakta Unik dan Menarik Dunia yang Jarang Diketahui, Bikin Takjub!

  • Hargai apa yang kamu miliki

Konsep Mottainai mengajarkan pentingnya menghargai apa yang kita miliki. Ini melibatkan penghormatan terhadap barang-barang kita dan tidak membuang-buangnya dengan sia-sia.

  • Kreativitas dan inovasi

Mottainai juga mendorong kreativitas dan inovasi dalam mencari cara baru untuk memanfaatkan sumber daya secara efisien dan menciptakan solusi yang berkelanjutan.

5. Konsep Hidup Mono no aware

Mono no aware adalah konsep dalam budaya Jepang yang mengacu pada perasaan empati dan kesedihan terhadap kerentanan dan keindahan hal-hal yang bersifat sementara atau transien dalam hidup.

Harfiahnya, Mono no aware berarti "kesedihan akan hal-hal yang ada" atau "rasa kasih sayang terhadap keberadaan".

Konsep ini terkait dengan perasaan yang muncul ketika kita menyadari keindahan yang lewat atau hilang, dan menyadari bahwa segala sesuatu dalam hidup memiliki siklus alami, termasuk kegembiraan, keindahan, dan kesedihan.

Mono no aware mengajarkan kita untuk menghargai momen-momen yang sementara, mengetahui bahwa keindahan tersebut tidak akan bertahan selamanya, dan merasakan kehadiran mereka dengan intensitas dan kesadaran.

Baca Juga: 7 Bahasa Tubuh Anak Sedang Berbohong, Perubahan Ekspresi Wajah!

Mono no aware juga terkait dengan kepekaan emosional terhadap kehidupan dan dunia di sekitar kita. Ini melibatkan rasa empati yang mendalam terhadap penderitaan dan kegembiraan orang lain, serta kesadaran akan keberadaan kita yang terbatas di dunia ini.

6. Gaman

Gaman adalah konsep penting dalam budaya Jepang yang menggambarkan ketahanan, kesabaran, dan ketekunan dalam menghadapi tantangan, kesulitan, atau penderitaan. Istilah ini secara harfiah berarti "menahan diri" atau "bertahan dengan tekad".

Konsep Gaman melibatkan beberapa prinsip utama:

  • Ketahanan

Gaman melibatkan kemampuan untuk tetap tegar dan kuat dalam menghadapi kesulitan, tantangan, atau penderitaan. Ini mencakup kemampuan untuk menahan diri dari keluhan, mengendalikan emosi negatif, dan tetap berpegang pada tujuan dan nilai-nilai pribadi.

  • Kesabaran

Gaman melibatkan kesabaran dalam menghadapi situasi sulit atau tidak menyenangkan. Ini mencakup kemampuan untuk menunggu dengan tenang, menghadapi hambatan dengan ketekunan, dan menjaga sikap positif meskipun dalam kondisi yang sulit.

Baca Juga: Kenali 9 Tanda Pasangan Anda Sedang Berbohong, Awas Jangan Tertipu!

  • Ketekunan

Gaman mengajarkan pentingnya tekad dan ketekunan dalam mencapai tujuan. Ini melibatkan kerja keras, disiplin, dan dedikasi untuk mengatasi rintangan dan mencapai keberhasilan.

  • Kehormatan dan tanggung jawab

Gaman melibatkan penghormatan terhadap tugas, kewajiban, dan tanggung jawab kita terhadap orang lain. Ini mencakup sikap yang bertanggung jawab dan berusaha untuk tidak menyebabkan kesulitan atau ketidaknyamanan bagi orang lain.

7. Shikata ga nai

Shikata ga nai adalah frasa Jepang yang secara harfiah berarti "tidak ada cara lain" atau "tidak ada yang bisa dilakukan". Konsep ini mencerminkan sikap menerima dan menghadapi keadaan yang tidak dapat diubah atau dikendalikan.

Dalam budaya Jepang, Shikata ga nai sering dikaitkan dengan rasa pasrah atau ketidakberdayaan dalam menghadapi keadaan yang sulit, tidak adil, atau di luar kendali individu.

Ini mencerminkan kesadaran akan keterbatasan manusia dan pengakuan bahwa beberapa situasi tidak dapat diubah meskipun dengan usaha yang keras.

Baca Juga: 5 Bacaan Doa Agar Kamu Segera Dapat Pekerjaan dan Terbebas dari Pengangguran

Namun, penting untuk memahami bahwa pemahaman dan interpretasi konsep ini dapat berbeda-beda di antara individu dan konteks.

Meskipun Shikata ga nai menekankan pada penerimaan terhadap situasi yang tak terelakkan, ini tidak berarti mengabaikan usaha untuk mencari solusi atau membuat perubahan yang mungkin memungkinkan.

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life01 Mei 2024, 12:00 WIB

10 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Seseorang Terlihat Berkarisma

Inilah Kebiasaan Sederhana yang Membuat Seseorang Berkarisma. Yuk, Lakukan!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Seseorang Berkarisma (Sumber : pexels/TimaMiroshnichenko)
Sukabumi01 Mei 2024, 11:36 WIB

Peluru Masih Aktif, Polisi Ungkap Jenis Senjata Api yang Ditemukan Warga Cisaat Sukabumi

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan sejak ditemukan dua senpi itu langsung diamankan. Adapun senjata api laras panjang itu berjenis senjata bahu dengan kaliber 9 mm
Penampakan senjata api laras panjang yang ditemukan warga terkubur di Cisaat Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Life01 Mei 2024, 11:30 WIB

Tak Bisa Jaga Rahasia, Waspada 6 Ciri Teman yang Tidak Bisa Dipercaya!

Memiliki teman yang tidak bisa dipercaya tentu sangat bebal. Apalagi sebelumnya dianggap setia, tapi justru mengkhianati lantaran bermuka dua.
Ilustrasi. Ciri teman yang tidak bisa dipercaya. Sumber foto : Pexels/RDNE Stock project
Inspirasi01 Mei 2024, 11:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan D3 Jawa Barat, Usia Maksimal 25 Tahun

Berikut Informasi Lengkap Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 Jawa Barat dengan Syarat Usia Maksimal 25 Tahun.
Ilustrasi. Lowongan Kerja Lulusan D3 Jawa Barat, Usia Maksimal 25 Tahun. (Sumber : pexels/TimaMiroshnichenko)
Jawa Barat01 Mei 2024, 10:46 WIB

Berkekuatan M4.2, Bandung Jawa Barat Diguncang Gempabumi

BMKG menyebutkan Gempa M4,2 Jawa Barat dirasakan di beberapa wilayah diantaranya Majalaya, Cibereum, Pangalengan, dan Garut, Soreang hingga Kabupaten Bandung.
Gempa M4,2 Guncang Bandung Jawa Barat | Foto : X (Twitter)/@bmkgwilayah2
Life01 Mei 2024, 10:31 WIB

Ketahui 6 Ciri Orang yang Berwatak Keras Kepala, Anda Termasuk?

Ciri orang keras kepala adalah pribadi yang sangat ambisius pada dirinya sendiri dan juga sering merendahkan orang lain di hadapannya.
Ilustrasi. Ciri orang yang berwatak keras kepala. Sumber foto : Pexels/Timur Weber
Sukabumi01 Mei 2024, 10:04 WIB

Deklarasi Zona Integritas, DPMPTSP Sukabumi Siapkan Mal Pelayanan Publik yang Bebas Korupsi

Bupati sukabumi Marwan Hamami melaksanakan Pencanangan dan Deklarasi Zona Integritas DPMPTSP menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK-WBBM)
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menghadiri pencanangan dan deklarasi zona integritas di DPMPTSP Kabupaten Sukabumi | Foto : Dokpim
Life01 Mei 2024, 10:00 WIB

Berlatih Memaafkan, 11 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri Agar Hidup Bahagia

Berdamai dengan diri sendiri adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan kesabaran serta ketekunan.
Ilsutrasi - Berdamai dengan diri sendiri adalah proses yang berkelanjutan dan memerlukan kesabaran serta ketekunan.  (Sumber : Freepik)
Sehat01 Mei 2024, 09:00 WIB

Batasi Karbohidrat! 12 Cara Menurunkan Gula Darah Secara Alami Bagi Penderita Diabetes

Menurunkan gula darah dapat dilakukan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan.
Ilustrasi - Menurunkan gula darah dapat dilakukan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan.(Sumber : Freepik/xb100)
Sehat01 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Jenis Makanan Setengah Matang yang Tidak Baik untuk Penderita Gula Darah

Apa Saja Jenis Makanan Setengah Matang yang Tidak Baik untuk Penderita Gula Darah? Simak Informasinya Berikut Ini!
Ilustrasi. Telur setengah matang atau mentah bisa berisiko terkontaminasi bakteri, yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. (Sumber : Freepik/@jcomp)