Mereka yang Terpaksa Jual Perabotan Rumah untuk Beli Beras karena Pandemi

Jumat 23 Juli 2021, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rumah tangga Novi Sovianti (33) dan Ruslan Permana (31) jadi salah satu dari banyak keluarga di Indonesia yang ekonominya babak belur akibat pandemi COVID-19. Akibat pandemi berkepanjangan hingga muncul kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, Novi terpaksa menjual perabotan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk beli beras.

Bahkan terkini, pasangan yang tinggal di Kampung Panagelan, RT 02/04, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu baru saja menjual speaker bluetooth yang dipajangnya lewat media sosial Facebook. Speaker tersebut akhirnya laku seharga Rp 50 ribu pada Jumat (23/7/2021).

"Iya terpaksa dijual lagi buat beli beras, buat jajan anak-anak," ujar Novi kepada Suara.com, Jumat (23/7/2021).

Hantaman ekonomi bagi keluarganya sudah dirasakan sejak awal COVID-19 mewabah Maret 2020. Ketika itu suaminya bernama Ruslan yang baru bekerja sebulan di Bali dengan iming-iming upah Rp 300 ribu per akhir akhirnya terdampak. Ruslan dihentikan dari pekerjaannya.

Sejak saat itu suaminya terkatung-katung selama delapan bulan di Bali tanpa kejelasan dan penghasilan. Hanya untuk biaya makan sehari-harinya pun cukup sulit. 

Sementara Novi harus pontang-panting untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. "Terus suami pulang, tapi masih ada COVID-19. Nyari kerja susah gak dapat-dapat," tutur Novi.

Baca Juga :

Kebutuhan keluarganya yang berjumlah delapan orang termasuk dua anaknya yang tinggal di satu atap rumah sempat terbantu ketika suaminya merintis usaha penjualan stroberi. Konsumennya sudah tetap berada di wilayah Jabodetabek.

Namun ketika mulai menikmati hasilnya, usaha suaminya lagi-lagi terdampak kebijakan PPKM Darurat. Tak ada aktivitas pengiriman lantaran konsumennya seperti di Jakarta pun tutup beroperasi.

Novi semakin terpukul ketika ayahnya terkena stroke dua bulan lalu, sehingga tak bisa beraktivitas seperti biasanya. Ayahnya kini terbaring lemas di rumah yang rencana akan dijualnya.

Kondisi itu membuat Novi dan suaminya pun kian tersudut. Apalagi di keluarganya tak ada satupun yang memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap.

Ia pun sampai harus menjual perabotan rumah tangga hingga pakaian. Seperti panci, helm, rice cooker hingga yang teranyar menjual speaker. Bahkan Novi dan keluarganya merasa malu sebab sudah terlalu sering dikirimi beras oleh saudaranya.

"Jual rice cooker Rp 5 ribu ke tukang rongsokan buat beli beras. Makannya saya netes air mata kalau anak minta jajan juga," tutur Novi.

Meski perekonomiannya seolah berada diujung tanduk, namun ironisnya lagi keluarganya belum pernah mendapat uluran bantuan apapun dari pemerintah. Kemungkinan salah satu ke dalamnya adalah masalah domisili.

Sebab meskipun ia dan keluarganya sudah dua tahun tinggal di Cisarua, Bandung Barat, namun Kartu Keluarganya (KK) masih berdomisili di Kota Cimahi. Anehnya, kata dia, ketika ada event pesta demokrasi keluarganya selalu dilibatkan dalam pemilihan.

"Bantuan gak ada selama pandemi COVID-19, katanya harus bikin surat pindah. Tapi aneh kalau ada kaya pemilihan selalu dilibatkan," ujarnya.

Rencana ke depan, ia bakal menjual rumah yang saat ini ditinggalinya selama dua tahun terakhir. Novi dan keluarganya akan tinggal kembali di Kota Cimahi untuk mencari peluang mendapatkan pundi-pundi rupiah.

"Mau dijual, tapi belum laku. Mau pindah lagi ke Cimahi. Di sana bisa jualan atau apa yang penting bisa melanjutkan hidup," pungkasnya.

SUMBER: Ferrye Bangkit Rizki/SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 19:44 WIB

Mimpi Ketua DPRD, Kabupaten Sukabumi Jadi Pertahanan Pangan hingga Tujuan Wisata

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan dirinya punya mimpi bahwa Kabupaten Sukabumi kedepan harus menjadi (lokasi) pertahanan pangan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara | Foto: Dok. SU
Sehat02 Mei 2024, 19:30 WIB

3 Penyebab Utama Asam Urat yang Sering Dianggap Sepele, Tiba-tiba Sakit!

Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah.
Ilustrasi - Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:18 WIB

Hardiknas 2024, Bupati Bicara Pendidikan Karakter dan Kewajiban Ikuti Pramuka di Sukabumi

Pembina upacara Hardiknas 2024, Bupati Sukabumi Marwan Hamami soroti soal pentingnya pendidikan karakter dan kewajiban mengikuti gerakan pramuka.
Bupati Sukabumi saat menjadi pembina upacara dalam peringatan Hardiknas tahun 2024. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Life02 Mei 2024, 19:00 WIB

10 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Diri Sendiri Bahagia Meski Banyak Masalah

Jangan Ragu untuk Melakukan Kebiasaan Sederhana Ini Agar Diri Sendiri Bahagia Meski Banyak Masalah Hidup.
Ilustrasi. Kebahagiaan. Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Diri Sendiri Bahagia. (Sumber : Pexels/BrettSayles)
Life02 Mei 2024, 18:38 WIB

Ketahui 6 Tanda Orang Tua yang Gagal dalam Mendidik Anak, Ini Buktinya

Tidak semua orang tua berhasil dalam mendidik anak. Sebagian di antara mereka justru gagal mendidik anak oleh sebab kesalahan pola asuhnya
Orang tua yang gagal dalam mendidik anak | Foto : Pexels/ Kampus Production
Life02 Mei 2024, 18:30 WIB

10 Cara Membahagiakan Diri Sendiri Tanpa Harus Bergantung Pada Orang Lain

Membahagiakan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain adalah sebuah konsep yang penting dalam pengembangan kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi.
Ilustrasi -  Membahagiakan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain adalah sebuah konsep yang penting dalam pengembangan kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi. (Sumber : pexels.com/@Matheus Bertelli).
Sukabumi02 Mei 2024, 18:23 WIB

Status UHC Non-Cut Off Dicabut, Dinkes Sukabumi Jelaskan Layanan Kesehatan Warga Miskin

BPJS Kesehatan cabut status UHC Non-Cut Off Kabupaten Sukabumi, ini kata Dinkes soal layanan kesehatan warga miskin.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Sukabumi Andi Rahman saat menjelaskan soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Istimewa)
Life02 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Meminta Rezeki dari Segala Penjuru: Halal, Berkah dan Berlimpah

Berdoa meminta rezeki dapat memberikan harapan dan optimisme bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi mereka, meskipun dalam situasi yang sulit.
Ilustrasi. Berdoa.  Berdoa meminta rezeki dapat memberikan harapan dan optimisme bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi mereka, meskipun dalam situasi yang sulit. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel