8 Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Buat Menu Sahur dan Berbuka

Kamis 23 Maret 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi. Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Buat Menu Sahur dan Berbuka (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Tips Mengatur Keuangan Bulan Ramadan, Buat Menu Sahur dan Berbuka (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Pada hari pertama bulan Ramadan ini, umat Islam melaksanakan Ibadah Puasa wajib. Persiapan yang khas di bulan Ramadan tentu berkaitan dengan kondisi finansial, karena ada menu sahur dan berbuka.

Tak heran kondisi Keuangan terkadang dikhawatirkan mengingat kalap di awal puasa kerap kali terjadi. Semua makanan ada, meski harus dibayar dengan harga yang tidak murah.

Baca Juga: Dekat dengan Nyi Roro Kidul, Palabuhanratu Sukabumi Jadi Tempat Menyeramkan Di Dunia

Agar kondisi Keuangan stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan Ibadah Puasa di bulan Ramadan, sebaiknya pengelolaan finansial direncanakan matang-matang. Berikut tips mengatur keuangan Ramadan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dikutip via Tempo!

1. Buat Rencana Keuangan 

Rencana adalah langkah mudah dan hal paling awal yang harus dilakukan jika ingin mencapai sebuah tujuan. Jika tujuanmu untuk mengelola keuangan dengan baik dan bijak selama bulan Ramadan, maka buat rencana berupa daftar prioritas apa saja yang akan dibutuhkan dari jauh-jauh hari.

Tentukan anggaran pengeluaran untuk makan sahur dan berbuka, cicilan, listrik, kebutuhan pokok lainnya hingga dana darurat yang sesuai dengan kantong. Jangan lupa juga untuk senantiasa menyisihkan uang untuk bersedekah karena ini bulan yang baik.

2. Utamakan kebutuhan daripada keinginan

Berpuasa melatih untuk menahan hawa nafsu. Bukan hanya lapar dan haus, tapi juga lainnya, termasuk keinginan berbelanja di luar kebutuhan utama. 

Memang agak sulit, apalagi biasanya banyak penawaran diskon besar-besaran baik di offline maupun online store. Memanfaatkan diskon memang sah-sah saja, tapi pastikan untuk membeli kebutuhan Ramadan. 

Jangan sampai tergiur untuk membeli keinginan semata yang membuat kantong jadi terkuras.

3. Buat rencana pengeluaran antara bulan Ramadan dengan Hari Raya Idul Fitri

Pengeluaran selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri harus dikelompokkan. Jika kebutuhan Ramadan biasanya fokus untuk kebutuhan pokok sehari-hari (khususnya untuk sahur dan berbuka), maka lain halnya dengan Hari Raya Idul Fitri.

Biasanya orang dewasa yang sudah bekerja akan menyiapkan hadiah atau Tunjangan Hari Raya (THR) untuk orang tua, saudara terdekat hingga ponakan. 

Tak lupa juga kue lebaran sebagai tradisi di Hari Raya yang perlu disiapkan, namun tentu tetap ingat untuk mengontrolnya alias jangan terlalu berlebihan. Sedangkan untuk membeli pakaian baru, ini bukanlah hal wajib jadi jika tidak terlalu membutuhkan, maka lebih baik untuk menunda membeli.

4. Buat daftar menu sahur dan berbuka

Agar tidak bingung dalam membuat rencana keuangan, maka buatlah daftar menu sahur dan berbuka selama Ramadan. Memasak di rumah diyakini akan sangat membantu untuk menghemat pengeluaran, khususnya untuk anggaran berbuka puasa di luar. 

Baca Juga: Link Download Jadwal Imsakiyah Ramadan 2023 Seluruh Wilayah, Klik Disini!

Jika masih bingung, manfaat Internet untuk mencari menu apa saja yang ingin dibuat agar mempermudah membuat daftar bahan makanan apa saja yang diperlukan.

5. Belanja lebih awal

Harga kebutuhan pokok biasanya akan mengalami kenaikan saat Ramadan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Untuk mengantisipasinya, kita dapat belanja berbagai kebutuhan seperti beras, minyak, dan lainnya sebelum memasuki bulan Ramadan

Namun tetap perlu diingat untuk berbelanja dengan wajar atau tidak melakukan panic buying

6. Catat pengeluaran harian

Dengan membuat catatan pengeluaran harian, tentu saja akan lebih mengetahui berapa banyak uang yang telah dihabiskan. Jika dirasa berlebihan, maka dapat mengontrolnya untuk kembali konsisten ke rencana awal yang sudah ditentukan. Ini juga sebagai langkah agar dapat terus berhemat dan memprioritaskan kebutuhan.

7. Terus berkomitmen dengan rencana awal

Jangan sampai rencana yang sudah disusun di awal menjadi sia-sia karena terlalu mengikuti keinginan semata. Tetap konsisten dan komitmen dengan rencana awal agar pengeluaran sesuai apa yang diharapkan dan tidak membengkak.

Baca Juga: Awas! Dampak Makan Sahur dengan Mie Instan, Jadi Sering Buang Air Kecil

Jadikan musibah pandemi COVID-19 jadi momen untuk menabung dan berhemat. Apalagi kini penerapan physical distancing masih berlaku, jadi kemungkinan besar tidak akan ada ajakan untuk berbuka puasa bersama rekan kantor atau teman sepermainan yang selama ini jadi salah faktor pengeluaranmu membengkak.

8. Waspadai pinjaman online ilegal

OJK melalui laman Instagramnya juga menyebutkan fitur PayLater atau pinjaman online memang bisa membantu 'menalangi' belanja kebutuhan. Namun harap diingat, itu utang yang harus dilunasi. 

Jadi, gunakan jika terpaksa dan memang sanggup dilunasi, ya! Hati-hati juga terhadap pinjaman online ilegal.

SUMBER: TEMPO.CO | ANDRY TRIYANTO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)