Gagal Hentikan Genosida di Gaza, Direktur HAM PBB Craig Mokhiber Mengundurkan Diri

Jumat 03 November 2023, 14:45 WIB
Gagal Hentikan Genosida di Gaza, Direktur HAM PBB Craig Mokhiber Mengundurkan Diri (Sumber : unwatch.org)

Gagal Hentikan Genosida di Gaza, Direktur HAM PBB Craig Mokhiber Mengundurkan Diri (Sumber : unwatch.org)

SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB (OHCHR), Craig Mokhiber di New York, Amerika Serikat mengundurkan diri. Alasan pengunduran diri tersebut lantaran menilai organisasinya tak mampu menghentikan pembantaian warga Palestina di Gaza oleh Israel.

Melansir dari Tempo.co, Mokhiber, seorang pengacara HAM dengan pengalaman menginvestigasi situasi HAM di Palestina sejak 1980-an, mengajukan surat pengunduran dirinya kepada Komisaris Tinggi HAM, Volker Turk, pada Sabtu, 28 Oktober 2023 waktu setempat.

“Sekali lagi, kita melihat genosida terjadi di depan mata kita, dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya,” kata Mokhiber dalam surat yang beredar di media sosial, seperti diunggah oleh seorang jurnalis Al Jazeera di X pada Selasa, 31 Oktober 2023.

Baca Juga: Kenapa Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina? Begini Asal Usul dan Maknanya

Mokhiber, yang telah bekerja di PBB sejak 1992, mengatakan selama kariernya di PBB ia telah menyaksikan genosida terhadap kelompok etnis Tutsi di Rwanda, muslim di Bosnia, Yazidi di Irak, dan Rohingya di Myanmar.

Dalam setiap kasus tersebut, katanya, kegagalan PBB untuk mencegah kekejaman massal baru jelas setelah kengerian yang dilalui warga sipil berakhir.

Ia menyamakan kasus-kasus tersebut dengan gelombang pembunuhan dan kekerasan yang dialami warga Palestina sepanjang masa berdirinya PBB.

“Komisaris Tinggi, kita gagal lagi,” ujarnya.

Kepada Komisaris Tinggi, ia mengatakan bahwa situasi di Palestina merupakan contoh sempurna dari genosida. Mokhiber menuding pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa “sepenuhnya terlibat dalam serangan mengerikan ini”.

Baca Juga: Angelina Jolie Bela Palestina! Sebut Gaza Mirip Penjara dan Kuburan Massal

Selain menolak untuk menuruti Konvensi Jenewa, kata Mokhiber, negara-negara tersebut juga secara aktif mempersenjatai serangan tersebut, memberikan dukungan ekonomi dan intelijen, dan memberikan perlindungan politik dan diplomatik atas kekejaman Israel.

Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Prancis telah secara terbuka mendukung hak Israel untuk membela diri. Menteri-menteri dari negara-negara tersebut menyatakan dukungannya pada dialog terbuka Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah pada Selasa, 24 Oktober 2023.

Mereka mendukung hak Israel untuk membela diri atas serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan setidaknya 1.400 orang dan menyandera sekitar 224 lainnya.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan balasan dari Israel yang berupa rentetan serangan udara dan darat serta blokade, sejauh ini telah menewaskan lebih dari 8 ribu warga Palestina.

Amerika Serikat diduga telah menggelontorkan uang miliaran dolar untuk membantu Israel. Pendanaan militer Amerika Serikat untuk Israel itu, mencapai US$3,8 miliar (Rp 60 triliun) pada 2023, sebagai bagian dari kesepakatan senilai US$38 miliar (Rp 606 triliun) selama 10 tahun yang diteken oleh mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 2016.

Baca Juga: Bacalah Doa Ini untuk Keselamatan Rakyat Palestina, Yuk Amalkan

Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya juga mengusulkan paket tambahan sebesar US$106 miliar (Rp1,6 kuadriliun) untuk meningkatkan pertahanan Ukraina, dan sisanya dibagi ke Israel, Indo-Pasifik, dan penegakan perbatasan. Lebih spesifik, sekitar US$14 miliar (Rp 222 triliun) akan diberikan ke Israel untuk mendanai dukungan pertahanan udara dan rudal serta inisiatif lainnya.

Serukan solusi satu negara dan akui penjajahan Israel

Dalam suratnya, Mokhiber mengangkat sepuluh poin untuk mengatasi situasi di Palestina, yaitu tindakan nyata, kejelasan visi, solusi satu negara, memerangi apartheid, pemulangan dan kompensasi bagi warga Palestina, kebenaran dan keadilan, perlindungan, perlucutan senjata, mediasi, dan solidaritas.

Menurut Mokhiber, PBB harus meninggalkan Perjanjian Oslo yang dianggapnya gagal dan tidak jujur. Perjanjian yang disetujui pada 1993 tersebut mengesahkan pendirian Otoritas Nasional Palestina dan mengakuinya sebagai mitra Israel dalam negosiasi tentang pemukiman Israel di kota Yerusalem, pemeliharaan kontrol Israel atas keamanan setelah pembentukan otonomi Palestina, dan hak Palestina kembali. Perjanjian ini tidak membangun negara Palestina yang pasti.

Baca Juga: Ramai Boikot Produk Pro Israel Demi Bela Palestina, Ada Banyak di Indonesia!

Ia pun mengatakan PBB harus mengakui kenyataan bahwa negara dengan kekuatan yang tidak proporsional (Israel) sedang menjajah, menganiaya, dan merampas penduduk asli di wilayah Palestina berdasarkan etnis. Alih-alih mendorong solusi dua negara seperti para pemimpin dunia, ia mengusulkan solusi pendirian satu negara, yaitu Palestina.

“Kita harus mendukung pembentukan negara tunggal, demokratis, sekuler di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah, dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi. Dan oleh karena itu, (mendukung) penghapusan proyek kolonial pemukim yang sangat rasis, dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri,” katanya.

Mokhiber juga menekankan perlunya penegakan hak untuk kembali dan kompensasi penuh bagi semua warga Palestina dan keluarga mereka yang saat ini tinggal di wilayah-wilayah pendudukan, Lebanon, Yordania, Suriah, dan diaspora di seluruh dunia. Diakuinya, hal ini memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dicapai, dan negara-negara Barat akan melawan di setiap langkah, sehingga semua pihak harus tabah.

Sementara untuk solusi jangka pendek, ia menyerukan antara lain gencatan senjata dan mengakhiri pengepungan yang sudah berlangsung lama di Gaza, menentang pembersihan etnis di Palestina, mendokumentasikan serangan genosida di Gaza, serta memberikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi besar-besaran kepada rakyat Palestina.

“Kegagalan PBB di Palestina sejauh ini bukan menjadi alasan bagi kita untuk mundur,” katanya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life06 Mei 2024, 18:00 WIB

Dirumah Banyak Semut? Amalkan Doa Nabi Sulaiman AS untuk Mengusirnya

Bacaan Doa Mengusir Semut yang Dipanjatkan Nabi Sulaiman AS.
Ilustrasi - Bacaan Doa Mengusir Semut yang Dipanjatkan Nabi Sulaiman AS. (Sumber : Freepik)
Jawa Barat06 Mei 2024, 17:55 WIB

Kabar Sukabumi Utara? Tanpa Cabut Moratorium 9 Kabupaten Baru di Jabar Hanya Wacana

Selama ini proses pemekaran daerah-daerah ini, termasuk Kabupaten Sukabumi Utara terganjal aturan moratorium pemekaran daerah otonom baru atau DOB.
Peta kecamatan yang akan ke wilayah Kabupaten Sukabumi Utara. Kabar terbaru 9 DOB di Jabar (Sumber: istimewa)
Life06 Mei 2024, 17:30 WIB

Taklukkan Monster Gadget: 7 Jurus Ampuh Menjauhkan Anak dari Kecanduan!

Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat membantu anak Anda untuk menggunakan gadget dengan bertanggung jawab dan terhindar dari kecanduan.
(Foto Ilustrasi) Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat membantu anak Anda untuk menggunakan gadget dengan bertanggung jawab dan terhindar dari kecanduan. | Foto: Pexels.com
Musik06 Mei 2024, 17:00 WIB

OTW Nikah, Ini Lirik Lagu Rizky Febian feat Mahalini Bermuara!

Dikabarkan Rizky Febian dan Mahalini menikah sesuai dat Bali pada Minggu, 5 Mei 2024 dan Ijab Qobul di Jakarta pada Rabu, 8 Mei 2024.
Foto Cover Latar Biru OTW Nikah, Ini Lirik Lagu Rizky Febian feat Mahalini Bermuara. Sumber: YouTube/@Rizky Febian
Life06 Mei 2024, 16:30 WIB

Terapkan Yuk Bund! 5 Cara Mendidik Anak yang Suka Melawan Tanpa Perlu Emosi

Sifat melawan dan membantah merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, bentuk pertahanan dirinya terhadap situasi mengancam yang tidak ia sukai.
Ilustrasi. Orang tua memberi contoh yang baik. Sumber : pexels.com/@Ketut Subiyanto
Motor06 Mei 2024, 16:00 WIB

Intip Spesifikasi dan Harga Motor Yamaha Lexi LX 155 Terbaru Mei 2024

Yamaha Lexi LX 155 tersedia dalam tiga varian: Standard, S Version, dan Connected-ABS.
Yamaha Lexi LX 155 tersedia dalam tiga varian: Standard, S Version, dan Connected-ABS. (Sumber : yamaha-motor.co.id).
DPRD Kab. Sukabumi06 Mei 2024, 15:31 WIB

Masa Sidang Terakhir, DPRD Sukabumi Kebut Finalisasi 21 Raperda: Berikut Rinciannya

Jelang masa akhir jabatan, berikut rincian 21 Raperda yang masih menjadi pekerjaan rumah DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2019-2024.
Rapat Paripurna ke-5 DPRD Kabupaten Sukabumi beragendakan Penyampaian Penutupan Masa Sidang Kesatu Tahun Kelima Tahun Sidang 2024 dan Pembukaan Masa Sidang Kedua Tahun Kelima Tahun Sidang 2024. (Sumber : Dok. DPRD)
Life06 Mei 2024, 15:30 WIB

6 Cara Menciptakan Kebahagiaan Sendiri Tanpa Bergantung ke Orang Lain

Menciptakan kebahagiaan sendiri tanpa bergantung kepada orang lain adalah hal yang patut dicoba, karena tidak semua orang bisa melakukannya.
Ilustrasi. Cara menciptakan kebahagiaan sendiri. Sumber Foto : Pexels/Sound On
Sukabumi06 Mei 2024, 15:11 WIB

Dua Kasus Beda Cerita, Psikolog Soroti Pembunuhan Berlatar Belakang Sodomi di Sukabumi

Konsultan psikologi asal Sukabumi ikut bersuara atas kedua kasus pembunuhan ini.
(Foto Ilustrasi) Dua kasus pembunuhan berlatar belakang sodomi terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi06 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Minimarket Sukabumi Sebagai Display, Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Lowongan Kerja di Minimarket Sukabumi Sebagai Display, Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA. (Sumber : Istimewa)