Dari Jerami Jadi Energi, Sukabumi Jalin Kerjasama Riset Energi Ramah Lingkungan dan Pertanian Berkelanjutan

Sukabumiupdate.com
Jumat 12 Des 2025, 09:59 WIB
Dari Jerami Jadi Energi, Sukabumi Jalin Kerjasama Riset Energi Ramah Lingkungan dan Pertanian Berkelanjutan

PLN IP UBP JPR menyambut inovasi Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, BRIN, serta Greenery Inc Korea Selatan. (Sumber: dok PLN IP UBP JPR)

SUKABUMIUPDATE.com - PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu (PLN IP UBP JPR) merespon positif rencana pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, dalam menggagas Kerjasama Riset Energi Ramah Lingkungan dan Pertanian Berkelanjutan. PLN IP UBP JPR menyambut baik inovasi strategis Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sukabumi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta mitra internasional Greenery Inc. dari Korea Selatan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong program pertanian rendah karbon di Kabupaten Sukabumi melalui pemanfaatan biomassa limbah padi menjadi pelet energi, penerapan sistem Digital MRV (Measurement, Reporting, and Verification), dan implementasi program mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Inisiatif riset multidimensi ini merupakan hasil nyata dari penguatan sinergi Triple Helix—melibatkan Pemerintah Daerah, institusi Riset/Akademisi, dan Industri—yang secara khusus ditekankan dalam Forum Jejaring Kerjasama Riset dan Inovasi Sukabumi (JEMARI) Tahun 2025.

Baca Juga: Waspada! Konsumsi Berlebihan Makanan Ini Bisa Mengubah Warna Kulit Anda, Yuk Simak

Proyek ini diposisikan sebagai solusi adaptif dan inovatif terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan di sektor energi dan pangan, sejalan dengan upaya Kabupaten Sukabumi dalam menghadapi dampak perubahan iklim global.

Dalam momen penyerahan Letter of Intent (LOI) Kolaborasi Riset Internasional, Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, SE, menyampaikan apresiasi dan dukungannya. “Kerja sama riset internasional ini adalah manifestasi nyata dari upaya kita menjadikan riset sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menjawab tantangan pembangunan daerah yang kompleks. Kabupaten Sukabumi menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim, bencana hidrometeorologi, dan dinamika ekonomi lokal,” ujarnya.

Andreas menambahkan bahwa kolaborasi Triple Helix ini, terutama dengan PT PLN Indonesia Power sebagai mitra industri strategis dan Greenery Inc. dari Korea Selatan, adalah langkah strategis untuk menciptakan inovasi yang adaptif, berkelanjutan, dan secara langsung membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya melalui konsep Pertanian Rendah Karbon.

Baca Juga: Respons Kuasa Hukum ES usai Kliennya Jadi Tersangka Kasus Asusila di Surade Sukabumi

Menyambut pernyataan tersebut, Bowo Pramono, Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Jabar 2 Pelabuhan Ratu, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung penuh rencana kolaborasi ini.

"Kami menyambut baik dan menyetujui penuh rencana kerja sama ini. Inisiatif riset yang berfokus pada pemanfaatan biomassa limbah padi ini sangat selaras dengan komitmen PLN Indonesia Power dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan, menciptakan nilai tambah ekonomi sirkular, serta memperkuat sinergi Triple Helix demi pembangunan Sukabumi yang lebih hijau," tegas Bowo.

Pihaknya juga telah menindaklanjuti dengan persetujuan formal dan siap menjadwalkan pertemuan teknis lanjutan untuk membahas detail pelaksanaan operasional.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Jamu di Sukaraja: 2 Ruang Produksi Hangus, Kerugian Capai Setengah Miliar

Fokus utama riset yang akan dilakukan adalah kajian rantai pasok dan potensi teknis dari limbah pertanian, khususnya sekam dan jerami padi, yang melimpah di wilayah Sukabumi. Melalui teknologi yang diusung oleh mitra internasional, limbah tersebut akan diubah menjadi pelet bioenergi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar bersih.

Pelet ini berpotensi besar untuk mensubstitusi sebagian penggunaan bahan bakar fosil di fasilitas pembangkit listrik, termasuk di PLN IP UBP JPR, sekaligus menekan emisi.

Selain aspek bioenergi, kolaborasi ini juga menitikberatkan pada pengembangan dan implementasi sistem Digital MRV untuk sektor pertanian. Sistem ini akan memungkinkan pemantauan dan penghitungan emisi gas rumah kaca dari kegiatan pertanian secara akurat dan transparan.

Baca Juga: OpenAI Luncurkan GPT-5.2, Pembaruan Besar yang Menandai Babak Baru Persaingan AI Global

Penerapan teknologi pintar ini krusial untuk mendukung praktik pertanian presisi cerdas dan memverifikasi klaim pengurangan emisi, membuka peluang bagi petani untuk mendapatkan potensi pendapatan tambahan melalui skema ekonomi sirkular dan pasar kredit karbon sukarela.

Dengan sinergi antara kebijakan pemerintah daerah, kapasitas riset dari BRIN, dukungan industri dari PLN IP UBP JPR, dan teknologi internasional dari Greenery Inc., proyek ini diharapkan tidak hanya menghasilkan kebijakan berbasis data, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang meluas, seperti penciptaan lapangan kerja lokal dan perbaikan lingkungan, menuju cita-cita Netralitas Karbon Pertanian Indonesia. (*)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini