Mengenal Hustle Culture, Gila Kerja Hingga Sebabkan Kematian

Sabtu 21 Agustus 2021, 02:00 WIB
Gila kerja atau disebut dengan istilah hustle culture akan membuat Anda tertekan dan tidak ada waktu.

Gila kerja atau disebut dengan istilah hustle culture akan membuat Anda tertekan dan tidak ada waktu.

SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena hustle culture atau semacam gila kerja terjadi lantaran adanya motivasi untuk bekerja melebihi batas waktu demi meraih kesuksesan.

Bekerja adalah aktivitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi, orang sering menanggapi pekerjaan secara berlebihan, bahkan hingga harus mengorbankan waktu luang. 

Bekerja keras lebih lama dari waktu normal seolah bagaikan prinsip yang ditekankan oleh orang penganut hustle culture. Sebenarnya, kesuksesan bisa tercapai melalui berbagai macam hal, bukan hanya bekerja saja tanpa memperhatikan kondisi tubuh. Gaya hidup hustle culture merusak keseimbangan hidup sehingga berdampak buruk bagi kesehatan mental dan emosional.

“Tren hustle culture ini hampir dialami oleh sebagian besar pekerja di berbagai perusahaan, terutama kalangan generasi milenial yang baru lulus. Tuntutan kebutuhan hidup yang banyak mengharuskan mereka bekerja lebih keras supaya mendapatkan penghasilan besar meskipun mengesampingkan kesehatan diri sendiri," tutur Graheta Rara Purwasono, M.Psi, psikolog, tim konselor dari aplikasi konseling karyawan Riliv.

Meski demikian, ia mengemukakan bila pengaruh eksternal juga bisa memicu orang untuk menerapkan hustle culture. “Kalau ditinjau dari faktor eksternal, pemicunya yaitu kutipan dari orang-orang sukses. Memang tidak salah dengan mengonsumsi hal itu tapi apabila sampai salah pemahaman, maka akan berakibat pada pemaksaan diri sendiri untuk gila kerja,” tambahnya.

Dampak buruknya mulai dari kelelahan berat, lebih berbahaya lagi bisa menyebabkan kematian. Sudah banyak kasus kematian yang terjadi akibat hustle culture dalam dunia kerja. Di bawah ini merupakan kiat-kiat untuk mengubah pola pikir untuk mengurangi hustle culture.

photoAnda harus berhati-hati dengan istilah hustle culture, karena kerja berlebihan akan memberi dampak buruk. - (Pixabay)</span

Kerja untuk hidup, bukan sebaliknya

Terkadang sebagian orang mendedikasikan hidup untuk bekerja secara total. Kalau berlangsung di luar batas, waktu akan terbuang secara cuma-cuma tanpa sempat melakukan aktivitas lain. Selesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, tidak perlu berlebihan, lalu gunakan waktu luang selepas bekerja untuk beristirahat karena tubuh memiliki batas ketika sudah terasa lelah.

Berhenti membandingkan dengan pencapaian orang lain

Apapun pencapaian selama bekerja, sewajarnya patut disyukuri. Membandingkan dengan orang lain hanya menambah rasa iri yang berujung ambisi tanpa memikirkan risiko. Coba lihat lagi ke belakang, masih banyak orang yang belum tentu bisa mendapatkan pencapaian atas hasil pekerjaan. Mensyukuri pencapaian saat ini membuat lebih bahagia dalam hidup.

Baca Juga :

Hargai dan gunakan waktu luang untuk bersantai

Waktu sangat penting, terutama ketika sedang libur dari rutinitas pekerjaan. Gunakan untuk aktivitas pribadi yang bermanfaat, seperti berolahraga, membaca buku, membersihkan rumah, dan sebagainya. Kehidupan pribadi harus mendapat perhatian agar tidak terbengkalai, dengan begitu Anda akan tambah menghargai diri sendiri.

Sukses bukan hanya sekadar bekerja, masih ada yang lain

Belum ada jaminan kalau bekerja keras melebihi waktu normal bisa menjadikan orang sukses berkarir. Nyatanya, definisi sukses berbeda-beda berdasarkan tujuan hidup. Carilah kesuksesan di luar pekerjaan, berbagai pengalaman yang unik telah menanti sebagai pelajar hidup.

Kesehatan diri lebih penting daripada gila kerja

Masing-masing pekerjaan menyimpan target yang wajib tercapai. Tidak usah menyusahkan diri sendiri demi melampaui takaran beban kerja. Kesehatan tubuh, mental, dan emosional perlu dijaga untuk menjalani rutinitas tetap maksimal. Peduli pada diri sendiri layak diperhatikan untuk meningkatkan kualitas hidup. Bila kesehatan mulai terancam maka bisa berdampak pada penurunan produktivitas dan kinerja.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life22 Mei 2024, 07:00 WIB

10 Cara Melawan Ego Diri Sendiri Agar Tidak Menghambat Kebahagiaan Hidup

Fokus pada kebahagiaan yang datang dari dalam diri, bukan dari pengakuan atau validasi orang lain, dengan tujuan untuk melawan ego diri sendiri agar hidup bahagia.
Ilustrasi Orang Egois. Cara Melawan Ego Diri Sendiri yang Menghambat Kebahagiaan Hidup (Sumber : Freepik)
Sukabumi22 Mei 2024, 07:00 WIB

Daftar SMA Terbaik di Sukabumi, Rekomendasi PPDB 2024

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 akan dimulai sebentar lagi. Sebagai persiapan, updaters bisa mencari informasi tentang SMA terbaik di Sukabumi.
Ilustrasi sekolah terbaik di Sukabumi | Foto : Pixabay
Food & Travel22 Mei 2024, 06:00 WIB

Gampang! Cara Membuat Infused Water Kulit Jeruk untuk Meredakan Nyeri Sendi

Serat dalam kulit jeruk dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi penumpukan asam urat dalam tubuh, yang dapat menyebabkan nyeri sendi.
Bisa Bantu Turunkan Gula Darah, 8 Manfaat Jeruk Nipis yang Jarang Diketahui (Sumber : Freepik/azerbaijan_stockers)
Science22 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor dan Sekitarnya

Prediksi cuaca hari ini 22 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prediksi cuaca hari ini 22 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung  dan sekitarnya.  (Sumber : Freepik.com/@fanjianhua)
Sukabumi21 Mei 2024, 23:36 WIB

Korban Alami Pendarahan Otak, Begini Kelanjutan Kasus Bullying Siswa SD di Sukabumi

Kasus bullying siswa SD di Sukabumi yang diduga melibatkan orang dewasa berlanjut. Orang tua ungkap kondisi korban saat ini alami pendarahan otak.
Tim Kuasa Hukum keluarga korban bersama DS ayah korban kasus Bullying Siswa SD saat mendatangi Polres Sukabumi Kota. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi Memilih21 Mei 2024, 22:34 WIB

PKB Dukung Syaiful Huda Maju Calon Gubernur Jabar 2024

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat akan mengusung calon gubernur Jawa Barat dari kalangan internal, yakni Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda.
Syaiful Huda, bakal calon gubernur Jawa Barat 2024 dari PKB | Foto : dok.pkbjabar.or.id
Jawa Barat21 Mei 2024, 21:58 WIB

Libur Panjang Waisak, 8 Ribu Tiket KA Pangrango Bogor-Sukabumi Sudah Terjual

KAI sebut sebanyak 10 ribu tiket untuk KA Pangrango dan KA Siliwangi masih tersedia untuk periode libur panjang Waisak.
KA Pangrango di Stasiun Sukabumi. (Sumber Foto : Dok. PT KAI Daop 1 Jakarta)
Sehat21 Mei 2024, 21:00 WIB

11 Pilihan Makanan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Asam Urat

Beberapa makanan ada yang terbaik dan terburuk bagi asam urat.
Ilustrasi - Beberapa makanan ada yang terbaik dan terburuk bagi asam urat. (Sumber : Freepik.com).
Fashion21 Mei 2024, 20:00 WIB

8 Tips Tampil Elegan dengan Fashion Menutup Aurat, Cantik Sempurna!

Dengan memperhatikan tips-tips fashion menutup aurat, Anda dapat tampil elegan sekaligus menutup aurat dengan cara yang anggun dan sesuai dengan prinsip-prinsip kesopanan.
Ilustrasi. Tips Tampil Elegan dengan Fashion Menutup Aurat. (Sumber : Freepik/@fabrikasimf)
Sukabumi21 Mei 2024, 19:54 WIB

Jajanan yang Buat Belasan Murid SD di Sukabumi Keracunan Ternyata Mengandung Bakteri

Dinkes Kabupaten Sukabumi menyampaikan hasil uji lab jajanan yang buat belasan murid SD di Sukaraja keracunan mengandung bakteri mikrobiologi berlebih.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)