Melihat Makna Toleransi ala SpongeBob SquarePants dan Patrick Star

Kamis 21 Januari 2021, 04:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Toleransi nampaknya sudah menjadi barang mahal di negeri ini. Betapa tidak, perbedaan kerap dimaknai sebagai momok menakutkan bagi persatuan kita. Namun coba lihat bagaimana energi positif itu justru lahir dari serial animasi SpongeBob SquarePants. Bersama sahabatnya, Patrick Star, makhluk kotak berwarna kuning itu memberi pesan kepada semua orang soal apa itu saling menghargai.

Serial animasi yang dipopulerkan Nickelodeon ini semula ditayangkan di Amerika Serikat pada tahun 1999. SpongeBob SquarePants diciptakan oleh animator, Stephen Hillenburg yang kini telah meninggal dunia. 

SpongeBob SquarePants sepertinya telah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Bukan tanpa alasan, serial yang bercerita tentang kehidupan di Bikini Bottom ini selalu menemani kita, generasi 2000-an, baik saat sarapan sebelum berangkat sekolah maupun ketika rehat di sore hari.

Selain berhasil menghibur para penggemarnya, sejumlah episode SpongeBob SquarePants juga mengandung pesan moral yang sangat bermanfaat bagi kita semua, terutama masyarakat Indonesia yang hidup dalam keberagaman. Salah satunya dalam episode "The Battle of Bikini Bottom" yang terdapat di season 5.

Episode ini bercerita ketika SpongeBob dan Patrick Star berbelanja kostum pertanda persahabatan mereka, namun justru menimbulkan kesalahpahaman. Mereka lalu bertemu sekelompok orang berkostum perang di sebuah komunitas pertempuran Bikini Bottom.

Singkat cerita, mulai ada konflik yang menguji persahabatan SpongeBob dan Patrick Star. Keduanya mengenakan kostum komunitas tersebut.

Dalam episode ini SpongeBob SquarePants diceritakan menyukai semua hal tentang kebersihan. Tapi sebaliknya, Patrick Star justru mencintai segala hal yang kotor. Pertempuran di antara keduanya pun tak terhindarkan.

SpongeBob menyerang Patrick dengan sabun, parfum, dan bahan lain untuk membersihkan bintang laut itu. Sementara Patrick menyerang SpongeBob menggunakan sejumlah bahan kotor seperti sampah dan yang lainnya.

Hingga pada akhirnya lahir sebuah kesadaran dari SpongeBob ihwal penyikapan terbaik untuk konflik tersebut. Ia dengan cemerlangnya menemukan kebenaran dan solusi alias titik temu atas konflik itu.

"Tidak masalah apakah kau kotor atau bersih. Bersih tidak akan bersih tanpa kotor, dan kita tidak akan tahu kotor tanpa adanya bersih. Kita tidak harus melestarikan sejarah yang mencegah kita. Kita harus melihat itu untuk mempersatukan kita. Selalu bersama. Dan orang harus bebas menentukan jalannya sendiri," begitu SpongeBob berucap.

Suatu pernyataan yang mengagumkan karena terucap dari lisan karakter yang dalam kesehariannya kerap berbuat konyol. Lewat kalimat itu SpongeBob mengambil pelajaran dari konflik yang dialaminya bersama Patrick Star.

SpongeBob berpikir bahwa di antara kedua pihak yang saling berbeda tersebut ternyata memiliki benang merah yang terkadang dilupakan. Kesadaran akan adanya benang merah itu terletak pada kalimat "Bersih tidak akan bersih tanpa kotor, dan kita tidak akan tahu kotor tanpa adanya bersih".

Tak hanya itu, SpongeBob juga mengajak kita semua untuk mempelajari sejarah bukan dengan melestarikan konflik lama, namun bijak dalam mengambil hikmah yang terkandung dari konflik atau insiden tersebut.

SpongeBob juga memberikan pelajaran bagaimana menghargai pilihan orang lain tanpa adanya paksaan. Hal itu semakin terilustrasi dengan jelas seusai mengilhami peristiwa tersebut, dimana SpongeBob dan Patrick Star sama-sama senang meskipun kondisi sekujur tubuhnya bukan seperti apa yang mereka inginkan sebelumnya.

Penyebabnya tak lain karena mereka jadi memiliki untuk memperdalam lagi dirinya sendiri, seperti mandi lebih lama (untuk SpongeBob SquarePants) atau mengotori diri (untuk Patrick Star). Mereka tidak sibuk melakukan hal kepada orang lain yang belum tentu bukan pilihan dari orang tersebut.

Berkaca dari peristiwa yang dialami SpongeBob SquarePants dan Patrick Star tersebut, kita dapat mengambil pelajaran tentang makna toleransi dalam menyikapi perbedaan dan keanekaragaman yang ada di negeri kita ini.

Kekinian kita terlalu menyibukkan diri dengan perselisihan karena perbedaan golongan, pandangan, atau pendapat. Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi yang menambahkan keruwetan ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).
Sukabumi27 April 2024, 18:55 WIB

Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

H meninggal dunia karena mengalami luka sobek dan luka lecet.
Tangkapan layar video saat H (35 tahun) dievakuasi warga. H meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa