Bikin Haru, Alasan Guru Pencak Silat di Sukabumi Beralih Jadi Pedagang Asongan

Rabu 18 Agustus 2021, 02:00 WIB
Herman (41 tahun), guru honorer di salah satu sekolah dasar di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, memilih banting setir menjadi pedagang asongan.

Herman (41 tahun), guru honorer di salah satu sekolah dasar di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, memilih banting setir menjadi pedagang asongan.

SUKABUMIUPDATE.com - Herman (41 tahun), guru honorer di salah satu sekolah dasar di Cibadak, memilih banting setir menjadi pedagang asongan. Sejak awal pandemi tahun lalu, warga Kampung Kamandoran RT 01/10 Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak itu berjualan di wilayah Simpang Ratu, Kabupaten Sukabumi.

Herman yang sebelumnya guru honorer ekstrakurikuler pencak silat ini mengaku telah dibebastugaskan untuk sementara waktu karena kegiatan belajar mengajar di sekolahnya digelar secara dalam jaringan atau daring alias online. Kondisi itu membuatnya sulit memperoleh penghasilan, meski sebelumnya masih mendapat honor setiap tiga bulan sekali.

"Tidak dapat honor (selama pembelajaran daring) karena setelah ada Covid-19 langgsung dicabut anggaran. Meski sempat tiga bulan sekali dapat anggaran honorer, tapi sudah tidak belanjut, lalu akhirnya ya berdagang asongan," kata dia, Rabu, 18 Agustus 2021.

Herman yang telah menjadi guru honorer sejak 2013 itu menyebut alasanya banting setir menjadi pedagang asongan adalah karena tidak ada lagi pekerjaan semenjak tidak mengajar. Ia pun menjajakan permen jahe dengan penghasilan yang tak seberapa.

"Sehari paling dapat Rp 10 sampai Rp 20 ribu. Tapi kadang tidak laku. Cuma gimana lagi, mau minta ke siapa lagi, mau kerja pun lagi pandemi gini susah," tuturnya. "Keinginannya diperhatikan pemerintah, dapat bantuan. Ke depannya kita pedagang asongan lebih diperhatikan lagi."

Baca Juga :

Selepas berpisah dengan istrinya sekira tujuh tahun lalu, Herman menghidupi keempat anaknya seorang diri. Kondisi yang tak mudah dan kadang membuatnya kesulitan memenuhi kebutuhan anak-anaknya yang semuanya perempuan dan sekolah di tiga jenjang pendidikan berbeda (SD, SMP, dan SMA). Ia juga mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.

"Belum ada sama sekali, makanya kesulitan untuk biaya sekolah. Anak-anak mau bikin seragam sekolah tidak ada biaya, tapi alhamdulillah ada rekan yang menyumbang (seragam sekolah)," imbuhnya.

Menjalani profesi barunya sebagai pedagang asongan, Herman biasa berkeliling sejak pukul 07.00 hingga 15.00 WIB di wilayah Simpang Ratu, Cibadak. Dibanderol Rp 3 ribu per bungkus, ia telaten menjajakan permen jahe dagangannya dengan menunggu bus berhenti dan menawarkannya ke para penumpang.

Herman berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan para guru honorer ekstrakurikuler sepertinya, karena sejak pembelajaran daring mereka kehilangan pekerjaan. Sementara di sisi lain, Herman mengaku pernah membantu murid dari sekolah yang ia ajar untuk menorehkan prestasi, baik tingkat kecamatan maupun kabupaten.

"Apalagi guru ekstrakurikuler seperti saya, karena sebelumnya dari 2013 sampai 2019, saya sempat membawa banyak piala. Ya agar menghargai seorang guru yang sudah membantu mengharumkan nama sekolah," kata Herman.

Herman menyebut masih ingin kembali mengajar ketika nanti pandemi mulai terkendali. Sebab, ia memiliki keinginan untuk mengembangkan seni budaya di Kecamatan Cibadak. "Karena saya punya tanggung jawab untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya, khususnya di Kecamatan Cibadak."

(PKL/Utama)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science30 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 30 April 2024, Siang Hari Hingga Malam Potensi Diguyur Hujan

Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024.
Ilustrasi Hujan. Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024. (Sumber : Pixabay)
Internasional30 April 2024, 01:55 WIB

Novel A Mask, the Color of the Sky Karya Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Basim Khandaqji yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel,  lahir di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 1983, dan menulis cerita pendek hingga penangkapannya pada 2004 ketika berusia 21 tahun.
Penulis Palestina, Basim Khandaqji | Foto : Ist
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio