Massa Tolak Kenaikan Iuran, BPJS Sukabumi: Kami Hanya Prajurit

Jumat 06 September 2019, 11:42 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rencana kenaikan iuran BPJS mendapat berbagai macam respon dari masyarakat, salah satunya adalah respon penolakan dari Aliansi Muslim Indonesia Raya (AMIR) saat menggelar aksi di depan Kantor DPRD Kota Sukabumi, Jumat (6/8/2019).

"Kami pun menolak kenaikan tarif BPJS, karena beban yang dirasakan masyarakat akan semakin sulit," ucap Koodinator AMIR, Budi Lesmana kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Tuntutan Aliansi Muslim Indonesia Raya di Sukabumi Akan Diteruskan ke Pusat

Menanggapi hal itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Sukabumi, Yasmin Ramadana Harahap mengatakan kenaikan tarif iuran tersebut adalah satu dari tiga opsi yang dilakukan pemerintah pada saat BPJS mengalami defisit.

"Jika terjadi defisit itu ada tiga mekanisme yang bisa dilakukan. Pertama, mengurangi manfaat. Kedua, penyesuaian iuran atau kalau masyarakat awam bilangnya kenaikan. Ketiga, suntikan dari pemerintah. Untuk mengurangi manfaat itu opsinya tidak diambil oleh pemerintah. Untuk menalangi pun pemerintah mungkin tidak sanggup. Jadi diambil opsi yang kedua," jelas Yasmin.

BACA JUGA: Aksi Unjuk Rasa Aliansi Muslim Indonesia Raya di Sukabumi, Tolak Kenaikan Iuran BPJS

Yasmin mengungkapkan, sejak BPJS berdiri pada tanggal 1 Januari 2014, angka iuran yang telah dihitung oleh ahli yang profesional itu tidak sama dengan angka iuran yang ditetapkan oleh pemerintah. Ia menuturkan, pemerintah mengesahkan angka iuran di bawah dari angka yang telah ditetapkan berdasarkan perhitungan tersebut. Sehingga selama ini, angka iuran sebenarnya lebih kecil dari angka manfaat secara hitungan aktuarisnya, jadi menimbulkan defisit.

BACA JUGA: Rencana Iuran BPJS Naik, Begini Reaksi Penolakan dari Mahasiswa Sukabumi

"Sebenarnya kan itu masih pengajuan dari Kementerian Keuangan ke Presiden, dan sampai saat ini belum ada tanda tangan untuk Perpres-nya, jadi kita tunggu saja berapa kenaikannya. Sebenarnya kan bukan BPJS yang mengajukan kenaikan, bukan BPJS yang mengesahkan kenaikan, kita hanya menjalankan regulasi yang sudah ada. Pengajuan itu dari Kementerian Keuangan, dan pengesahannya oleh Presiden. Kita kan hanya prajurit," pungkas Yasmin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)