Tarif Naik, Ketua DPRD Kota Sukabumi Sebut KAI Rugi Jutaan Rupiah Operasikan KA Pangrango

Senin 24 September 2018, 13:48 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Jajaran DPRD Kabupaten Sukabumi mendatangi kantor PT KAI Daop I Jakarta, Senin (24/9/2018). Kedatangan para wakil rakyat itu untuk mempertanyakan kenaikan tarif KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor, sekaligus menindaklanjuti aspirasi masyarakat yang memprotes kenaikan tarif tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, per 4 September lalu, PT KAI memberlakukan tarif baru untuk KA Pangrango, yaitu Rp 35 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp 80 ribu untuk kelas eksekutif. Sebelumnya, tarif yang berlaku adalah Rp 25 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp 50 ribu untuk kelas eksekutif, dengan ketentuan tambahan menjadi Rp 30 ribu dan Rp 60 ribu pada akhir pekan.

BACA JUGA: Datangi Stasiun Kereta, PMII Kota Sukabumi Pertanyakan Kenaikan Tarif KA Pangrango

Ketua DPRD Kota Sukabumi, Yunus Suhandi menjelaskan, usai berdialog bersama jajaran PT KAI Daop I Jakarta, pihaknya mendapati ada dua jenis kereta api, yakni kereta penugasan yang masih mendapat subsidi dari pemerintah dan kereta komersial. Kereta yang masih disubsidi adalah KA Siliwangi relasi Sukabumi-Cianjur. Sementara KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor adalah kereta komersial.

"Dari hasil dialog, pada dasarnya, semua tiket itu harganya ditentukan oleh PT KAI pusat, melalui metode hitung-hitungan tertentu. Daop hanya menjalankan kebijakan pusat. PT KAI kan BUMN. Meskipun milik negara, pada hakekatnya tetap bertujuan mencari keuntungan supaya kereta tetap bisa beroperasi," ungkap Yunus saat dihubungi sukabumiupdate.com, Senin (24/9/2018) saat berada di Jakarta.

Yunus juga memperoleh informasi bahwa PT KAI mengalami kerugian Rp 2,5-3,5 juta untuk setiap kali pemberangkatan KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor. Dengan demikian, masih kata Yunus, PT KAI diperkirakan tetap berpegang pada tarif baru hasil penyesuaian. Ditanya soal sosialisasi penyesuaian tarif, politikus Partai Golkar itu mendapat jawaban bahwa kereta komersial diperbolehkan melakukan penyesuaian tarif tanpa terlebih dahulu melakukan sosialisasi.

"Kenapa tidak disosialisasikan? Karena tidak ada bedanya seperti tiket pesawat. Bisa naik dan bisa turun kapan saja. Tetapi kalau seandainya yang tiketnya untuk KA penugasan seperti KA Siliwangi, maka harus dilakukan sosialisasi dulu kepada masyarakat. Kan itu masih disubsidi," lanjut Yunus.

Namun demikian, Yunus mengaku tak akan berhenti sampai disitu. Jika ada rekomendasi, ia mengaku akan melanjutkan ke pihak Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN agar bisa mengupayakan tarif KA Pangrango bisa kembali normal.

"Kami akan cari dulu rekomendasinya dari mana yang relevan. Paling tidak bisa diupayakan supaya tarif bisa kembali normal. Paling tidak, DPRD sudah mengupayakan apa yang diaspirasikan oleh masyarakat," tandas Yunus.

BACA JUGA: Tarif KA Pangrango Naik, Ketua DPRD Kota Sukabumi: Kami Tidak Bisa Melakukan Apa Pun

Diwawancarai terpisah, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengaku dalam waktu dekat ini akan menjadwalkan untuk bertemu dan berdialog bersama pihak PT KAI. Orang nomor satu di Kota Sukabumi itu akan mendorong agar tarif KA Pangrango bisa kembali seperti semula.

"Semangat mengalihkan masyarakat dari transporasi pribadi ke transportasi publik ini kan harus didorong. Bagaimana pemerintah bisa mensubsidi, supaya masyarakat mau naik trasportasi publik. Kalau mahal-mahal juga, kan masyarakat akan kembali lagi ke kendaraan pribadi," singkat Fahmi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science30 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 30 April 2024, Siang Hari Hingga Malam Potensi Diguyur Hujan

Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024.
Ilustrasi Hujan. Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024. (Sumber : Pixabay)
Internasional30 April 2024, 01:55 WIB

Novel A Mask, the Color of the Sky Karya Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Basim Khandaqji yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel,  lahir di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 1983, dan menulis cerita pendek hingga penangkapannya pada 2004 ketika berusia 21 tahun.
Penulis Palestina, Basim Khandaqji | Foto : Ist
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio