Lima Penyebab Melambungnya Harga Ayam dan Telur, Versi Disnak Kabupaten Sukabumi

Selasa 17 Juli 2018, 08:39 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Harga daging ayam dan telur melambung tinggi di Kabupaten Sukabumi, mencapai Rp 45 ribu per kilogramnya dan telur Rp 33 ribu perkilogramnya. Dinas Peternakan (Disnak) memiliki analisis jika lonjakan harga ini karena tidak berimbangannya suplai dan permintaan. Hukum pasar membuat harga kedua komoditas ini melambung tinggi, karena tingginya permintaan pasca libur lebaran cukup tinggi, tak berimbang dengan suplai dan stok yang ada.

Dalam sebelumnya terakhir, produksi daging ayam dan telur, di tingkat peternak yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi ternyata turun 20 – 30 persen. Penyebab utamanya cuaca ekstrem, yang menimbulkan gagal panen.

Kepala Dinas Peternakan, Iwan Karmawan mengatakan, banyak ayam yang mati dan sakit. Kondisi ini dipersulit dengan harga anak ayam (doc) naik, dari Rp5.000 menjadi Rp7.000  per ekor, itupun sulit didapat oleh peternak atau langka.

"Banyak kandang-kandang peternak kosong. Hampir sebagian besar ternak ayam dijual pada saat menjelang Idul Fitri karena harga lagi bagus, namun setelah itu mereka tidak mengisi lagi kandang karena ada doc tidak ada atau sulit di dapat," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (17/7/2018).

Faktor cuti lebaran karyawan peternakan juga menyumbang pengaruh, karena perusahaan  telat melakukan check in kandang. Ditambah lagi harga pakan naik Rp500 per kg karena berbahan baku impor, sebagai dampak saktinya dollar amerika.

"Kenaikan harga produk peternakan di kandang belum tentu menjamin peternak untung karena biaya operasional peternak mengalami kenaikan. Efisiensi rendah di mana biaya produksi ayam yang awalnya Rp 17 ribu perkilogramnya menjadi Rp 21 ribu permilogramnya. Selanjutnya ada pelarangan penggunaan antibiotik growth promotor dampaknya banyak ayam-ayam yang kerdil," jelasnya.

BACA JUGA: Harga Telur Naik, Pedagang Warung Nasi di Sukabumi Khawatir Gulung Tikar

Menurut Iwan, mahalnya daging ayam dan telur merata secara nasional. Walaupun produksi daging dan telur ayam di Sukabumi cukup, tapi tetap tak mampu menyelamatkan lonjakan harga di pasaran lokal. Iwan mensinyalir, saat ini banyak pedagang yang datang ke Sukabumi, untuk berburu ayam dan telur. 

"Upaya yang akan dilaksanakan oleh Disnak yaitu memperkuat organisasi gabungan pengusaha unggas Indonesia (GPUI) Cabang Sukabumi. Dengan harapan organisasi tersebut mampu menangani masalah yang ada dan dibahas  dipecahkan secara musyawarah bersama dan lebih berpihak kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)