SUKABUMIUPDATE.COM - Industri keuangan Islam di Indonesia yang semakin tumbuh pesat, dibangun berdasarkan inisiatif dari masyarakat, kata Kepala Keuangan Islam, Thomson Reuters, Mustafa Adil di Jakarta, Kamis.
"Tidak seperti negara-negara lain, industri keuangan Islam di Indonesia tumbuh karena inisiatif dari masyarakat yang membangun fitur-fitur keuangan berbasis syariah yang unik seperti bank Islam perdesaan, sukuk Islam eceran, dana Haji dan inovatif keuangan sosial lainnya," ujarnya.
Walaupun pakar ekonomi syariah di Indonesia baru 131 orang, masih kalah dari Malaysia yang berjumlah 205, jumlah lembaga keuangan Islam mencapai 150 unit. Jumlah ini melebihi Malaysia yang memiliki 100 lembaga keuangan syariah, kata Mustafa.
Dia menambahkan, bahkan Bangladesh yang mempunyai 174 pakar bidang ekonomi Islam hanya memiliki 50 lembaga keuangan syariah.Â
Menurut dia, ada hubungan yang kuat antara jumlah pakar ekonomi syariah dengan kelengkapan peraturan keuangan Islam di suatu negara. Dalam hal ini kelengkapan peraturan ekonomi syariah di Indonesia dinilai kuat, berada di peringkat ke dua setelah Malaysia di posisi pertama.
Mustafa melanjutkan, sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan letak geografi yang strategis menjadikan Indonesia memiliki banyak peluang untuk pengembangan ekonomi, khususnya industri keuangan syariah.
Sektor-sektor bisnis berbasis syariah terus meningkat di seluruh dunia, salah satunya adalah industri makanan halal.
Thomson Reuters menempatkan Indonesia sebagai pasar belanja makanan halal terbesar di dunia dengan nilai Rp2.063 triliun pada 2014, disusul oleh Turki senilai Rp1.432 triliun.
"Kini, dengan penyusunan dan penerapan peraturan ekonomi syariah oleh pemerintah, industri keuangan Islam diharapkan tumbuh menjadi suatu sektor yang kuat dan berkelanjutan tanpa kehilangan nilai-nilai syariah yang unik dari produk dan pelayanannya," kata Mustafa.

Industri Keuangan Islam Indonesia Tumbuh Pesat

Editor :
Tags :
Berita Terkini
Truk Angkut Alat Berat Terperosok di Lokasi Longsor Nyalindung Sukabumi
Sukabumi 20 Jul 2025, 23:09 WIB

Awas! Jangan Klik Link Ini, Penipuan Pendaftaran Bantuan Subsidi Upah Rp600 Ribu
Cek Fakta 20 Jul 2025, 21:04 WIB

Sampai Kapan Banyak Sekolah Tak Kebagian Murid Baru? Ini Kata Menteri Pendidikan
Nasional 20 Jul 2025, 20:27 WIB

Koma 20 Tahun dan Akhirnya Meninggal, Kehidupan Lain Pangeran Tidur Arab Saudi
Internasional 20 Jul 2025, 19:44 WIB

Akhir Perjalanan Penyu Hijau: Ditemukan Membusuk di Pantai Minajaya Sukabumi
Sukabumi 20 Jul 2025, 18:15 WIB

Abaikan Hak Anak dan Kelompok Rentan, Insiden Maut di Pernikahan Putra Sulung KDM
Nasional 20 Jul 2025, 18:02 WIB

Lomba Agustusan ke Arena Dunia, Tarik Tambang Diakui Komite Olimpiade Indonesia
Arena 20 Jul 2025, 17:17 WIB

Bappeda Kota Sukabumi Evaluasi Capaian SDGs 2024 dan Input Data Kebutuhan 2025
Sukabumi 20 Jul 2025, 16:56 WIB

Gempa Magnitudo 4,2 Guncang Kabupaten Sukabumi, Terasa di Surade dan Ciracap
Sukabumi 20 Jul 2025, 14:23 WIB

Gubernur KDM Wacanakan Pemekaran atau Penggabungan Desa, Kurangi Disparitas di Jabar
Jawa Barat 20 Jul 2025, 14:00 WIB

Lebih Kedepankan Ekonomi Kapitalis, Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara Kasus Impor Gula
Nasional 20 Jul 2025, 11:42 WIB

Dicopot dari Jabatan Direktur PDAM, Sani Santika Akan Gugat Wali Kota Sukabumi ke PTUN
Sukabumi 20 Jul 2025, 10:49 WIB

Menyusuri Cikaso, Perjalanan Menuju Ciloma: Menyapa Harapan Warga di Ujung Sungai
Sukabumi 20 Jul 2025, 09:45 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 Juli 2025, Sukabumi Cerah Berawan di Pagi Hari
Science 20 Jul 2025, 06:00 WIB

SBMI Sukabumi Bergerak, Pria Ciracap Meninggal di Kamboja Diduga Korban Perdagangan Orang
Sukabumi 19 Jul 2025, 22:39 WIB

NasDem Usul IKN Jadi Ibu Kota Kaltim, Jakarta Tetap Ibu Kota Negara
Nasional 19 Jul 2025, 21:42 WIB

KDM Siapkan Psikolog Sekolah Tangani Kenakalan Remaja di Jawa Barat
Jawa Barat 19 Jul 2025, 21:29 WIB
