Bukan Cuma Lasernya, Ini Perbedaan Thermal Gun Medis dan Industri

Rabu 22 Juli 2020, 22:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Standardisasi Nasional (BSN) meminta masyarakat tak khawatir dengan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer inframerah sebagai salah satu rangkaian protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 saat ini. Dilansir dari tempo.co, thermo gun atau lebih tepatnya thermal gun yang digunakan telah didesain untuk medis atau klinik.

"Penggunaan thermogun klinik secara benar tidak membahayakan pasien maupun petugas medis," kata Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Termoelektrik dan Kimia Badan BSN Ghufron Zaid dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Selasa 22 Juli 2020.

Ia menerangkan bahwa memang ada dua jenis thermo gun yang beredar di masyarakat. Selain untuk klinik, ada juga thermo gun uuntuk industri. Keduanya memiliki prinsip yang sama, yaitu menangkap panas dalam bentuk gelombang inframerah yang dipancarkan oleh objek ukur.

Namun pada praktik penggunaannya, thermo gun klinik dan industri sangat berbeda karena rentang dan jarak ukurnya jauh berbeda. Thermo gun klinik disebutkan Ghufron mempunyai rentang ukur 32-42 derajat Celsius, dengan akurasi sampai dengan 0,2 derajat. Sedangkan thermo gun industri mempunyai rentang ukur yang lebih besar, sampai dengan 500 derajat Celsius atau lebih, dengan akurasi sampai dengan 1,5 derajat Celsius. 

Agar akurat, jarak ukur thermo gun klinik tidak bisa terlalu jauh. Pada umumnya, menurut Ghufron, pabrikan memberikan informasi tersebut di dalam manualnya yang berkisar antara satu hingga 10 cm. Beberapa referensi menyebut rasio ideal jarak terhadap luas permukaan target yang hendak diukur adalah 12:1. 

Berbeda dengan thermogun klinik, thermo gun industri dapat digunakan untuk mengukur suhu dari jarak jauh. Thermo gun industri dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang sulit dijangkau tangan manusia seperti karena letaknya yang tinggi misalnya trafo listrik atau benda yang berbahaya untuk didekati karena suhunya sangat tinggi pada proses peleburan logam.

Untuk membantu mengarahkani tepat ke titik pengukuran dengan lebih baik, maka pabrikan melengkapinya dengan laser. "Jadi laser di sini hanya dipakai untuk membantu mengarahkan saja, bukan untuk mengukur suhu benda yang diukur,” kata Ghufron sambil menambahkan  BSN melalui Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) menyediakan layanan kalibrasi yang tertelusur ke Sistem Internasional.

sumber: tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Kecantikan14 Mei 2024, 08:00 WIB

Rutin Eksfoliasi, 8 Cara Mengatasi Tekstur Wajah Kulit Jeruk dengan Aman

Tekstur wajah kulit jeruk bisa disebabkan oleh berbagai faktor termasuk jerawat, bekas jerawat, kerutan, atau bahkan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Ilustrasi. Perawatan wajah. Rutin Eksfoliasi Termasuk Salah Satu Cara Mengatasi Tekstur Wajah Kulit Jeruk dengan Aman | Foto: Freepik/@wayhomestudio
Life14 Mei 2024, 07:00 WIB

8 Ciri Anak Stres Karena Lelah Sering Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Beda!

Jika Anda melihat anak menunjukkan ciri-ciri stres karena sering dimarahi atau merasa lelah, penting untuk memberikan dukungan emosional dan membantu mereka mengatasi stres.
Ilustrasi - Ciri Anak Stres Karena Lelah Sering Dimarahi Orang Tua. (Sumber : unsplash.com/Chinh Le Duc)
Sehat14 Mei 2024, 06:00 WIB

Simpel! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah

Simpel Banget Ternyata! Begini Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi. Daun kelor. | Simpel Banget! Cara Membuat Air Rebusan Daun Kelor untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : Istimewa)
Science14 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 14 Mei 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi14 Mei 2024, 01:21 WIB

Berbisa Mematikan, Mengenal Ular Welang yang Gigit Balita Sukabumi hingga Meninggal

Balita perempuan di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, meninggal dunia akibat gigitan ular yang diduga jenis ular welang (Bungarus fasciatus).
Ular Welang (Bungarus fasciatus) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi14 Mei 2024, 00:05 WIB

Resahkan Warga, Polisi Amankan 30 Preman dan Jukir Liar di Kota Sukabumi

Sebanyak 30 juru parkir liar dan preman di beberapa ruas Jalan maupun minimarket di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota, Senin (13/5/2024) siang.
Juru Parkir dan Preman di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 23:37 WIB

Optimalisasi Layanan, Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi Pasang Alat Antisipasi Water Hammer

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi cabang Parakansalak melakukan optimalisasi pelayanan air yang akan didistribuikan ke wilayahnya.
Pemasangan pentil untuk optimalisasi pelayanan air di Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)