Beberapa Virus Tak Punya Vaksin, Ahli Corona WHO Beri Peringatan

Senin 04 Mei 2020, 21:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang utusan khusus untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait virus corona mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu, 3 Mei 2020, bahwa ekonomi global mungkin harus berasumsi bahwa tidak akan ada sebuah vaksin dan menganggap cara-cara untuk mendekati virus itu sebagai ancaman konstan.

Melansir dari tempo.co, David Nabarro, seorang profesor kesehatan global di Imperial College London, mengatakan kepada CNN bahwa masyarakat perlu masuk ke posisi di mana mereka dapat mempertahankan diri melawannya sambil melanjutkan kehidupan sehari-hari.

Dia menunjukkan bahwa beberapa virus tidak memiliki vaksin. "Ada beberapa virus yang kita masih tidak memiliki vaksin untuk melawannya," katanya kepada CNN Minggu.

“Kami tidak dapat membuat asumsi absolut bahwa vaksin muncul, atau jika itu muncul, apakah itu akan lulus semua tes kemanjuran dan keamanan.”

Pada tahun 1984, Menteri Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS Margaret Heckler mengumumkan di Washington, DC, bahwa para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi virus yang kemudian dikenal sebagai HIV dan memperkirakan bahwa vaksin pencegahan akan siap untuk pengujian dalam dua tahun. Namun, hampir empat dekade dan 32 juta kematian setelah itu, dunia masih menunggu vaksin HIV.

Sementara, Pusat Penelitian Penyakit Menular di University of Minnesota baru-baru ini menyarankan bahwa Covid-19 akan bertahan selama dua tahun ke depan dan negara-negara harus siap untuk wabah "berkala".

Laporan itu mengatakan penahanan virus akan sangat menantang karena sebagian dari mereka yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, menurut Bloomberg.

Telah banyak dilaporkan bahwa tanpa pengobatan, vaksin atau penyembuhan yang terbukti, pemerintah harus membatasi interaksi sosial. Virus corona dianggap sangat menular dan paling berbahaya bagi populasi lansia dan mereka yang memiliki komorbiditas.

Pejabat kesehatan di AS percaya bahwa aturan tempat tinggal memberikan kontribusi pada tingkat infeksi yang lebih rendah dari yang diperkirakan.

Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mengatakan pada konferensi pers virus corona awal bulan lalu bahwa dunia mungkin tidak akan pernah kembali ke kondisi normal yang dikenal sebelum wabah.

"Ketika kita kembali normal, kita akan kembali ke titik di mana kita dapat berfungsi sebagai masyarakat," katanya. Dia melanjutkan, "Jika Anda ingin kembali ke kondisi sebelum virus corona, itu mungkin tidak akan pernah terjadi dalam arti bahwa ancaman ada di sana. "

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Inspirasi04 Mei 2024, 15:00 WIB

Info Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur

Simak Informasi Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur
Ilustrasi. Melamar Kerja. Info Magang di Perusahaan Makanan,  Penempatan Cakung Jakarta Timur (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Life04 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Mental Anak, Yuk Jangan Sepelekan!

Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan orang tua kepada anak rupanya bisa menyebabkan hancurnya mental seorang anak tanpa disadarinya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang tua yang menghancurkan mental anak. Sumber foto : Pexels/Kampus Production
Life04 Mei 2024, 14:00 WIB

9 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Hidup Banyak Tekanan

Saat hidup banyak tekanan, setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk membahagiakan diri sendiri.
Ilustrasi. Ciri Orang Lelah Mental Karena Banyak Tekanan Hidup (Sumber : pixabay.com/@1388843)
Sukabumi04 Mei 2024, 13:58 WIB

Bupati Sukabumi Menang PTUN, 80 Kades Harus Kembalikan Dana Bantuan Hukum ke Kas Desa

Bupati Sukabumi Marwan Hamami dinyatakan menang usai PTUN Bandung menolak gugatan Law Firm Marpaung terkait penghentian kerjasama bantuan hukum desa.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami | Foto : Dok. Sukabumi Update
Sehat04 Mei 2024, 13:00 WIB

9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes

Sebelum mengubah pola makan atau gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan terkait menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes.
Ilustrasi. Olahraga di rumah. Tips menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes. | Foto: iStock
Life04 Mei 2024, 12:30 WIB

Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak

Harga diri yang rendah dapat berdampak pada perkembangan akademis, pribadi, dan sosial anak. Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dicari orang tua dan cara untuk membantu.
Ilustrasi. Rendahnya harga diri pada anak. Sumber : Pexels.com/@PuskarRai
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist