Diskominfo Kota Sukabumi Beberkan Indikator Menuju Smart City

Sabtu 11 Januari 2020, 07:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, bersama sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi) menyelenggarakan dialog interaktif terkait dengan program pembangunan daerah dan kajian keilmuan. 

BACA JUGA: Tiga Hari Terjadi Longsor dan Banjir di Kota Sukabumi, Fahmi: Tingkatkan Kesiapsiagaan

Ketua PB Himasi Eki Rukmansyah mengatakan, salah satu yang dibahas dalam dialog interaktif itu mengenai Sukabumi Smart City dan bagaimana progresnya program gerakan menuju 100 kota Smart City.

Penjelasan dari Bidang Infrastruktur TIK, Persandian, dan Irigasi Data Dikominfo Kota Sukabumi, Yuli Noviawan, kata Eki, bahwa Kota Sukabumi itu termasuk dari bagian program gerakan menuju 100 Kota Smart City.

"Ada tahapan-tahapan untuk dapat masuk gerakan menuju 100 Smart City dan Sukabumi lulus di gelombang satu tahun 2017," ucap Eki kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (11/1/2020).

Menurut pemaparan Yuli, sambung Eki, Smart City harus terus dikembangkan guna menarik investor untuk berinvestasi di Kota Sukabumi.

Sementara itu, Bidang Infrastruktur TIK, Persandian, dan Irigasi Data Dikominfo Kota Sukabumi, Yuli Noviawan menjelaskan, Kota Sukabumi sudah masuk dan lulus 100 Smart City sejak 2017 lalu dari Kementrian Kominfo. 

BACA JUGA: Resolusi Wali Kota dan Bupati Sukabumi Tahun 2020

"Setiap tahun progres dan tahapannya selama ini selalu dilakukan monitoring dan evaluasi oleh Kementrian Kominfo dan Akademisi apa saja capaian-capaiannya," kata Yuli melalui sambungan telepon.

Program 100 Smart City itu, sambung Yuli, dibimbing oleh Kementrian Kominfo dan sudah memiliki masterplan. Maka berdasarkan masterplan itu dievaluasi setiap tahunnya, sesuai apa tidak dengan perkembangan.

"Poinnya bisa naik, bisa juga turun. Alhamdulillah Kota Sukabumi poin dan dampaknya juga bagus," paparnya.

Yuli menjelaskan, ukuran Smart City itu tidak hanya berupa kemajuan dalam teknology atau berhubungan dengan ITE saja tetapi ada enam indikator-indikator lainnya.

"Ada enam indikator yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment. Kami akan terus kembangkan indikator-indiktor itu  agar Sukabumi benar-benar Sukabumi yang Smart City," ungkapnya.

BACA JUGA: Pemkot Sukabumi Imbau Tidak Ada Kembang Api di Malam Tahun Baru, Ajak Doa Bersama

Dampak dengan mengikuti program 100 Smart City itu, tambah Yuli, sudah banyak dirasakan dampak baiknya. Bahkan pemerintah daerah sudah meluncurkan sejumlah tool, alat aplikasi berkaitan dengan Smart City.

"Misalnya pelayanan masyarakat di bidang pelaporan ada aplikasi SUPER, pelaporan dari masyarakat ke pemda ada E-Lapor, dan lain sebagainya. Itu semua sudah berjalan," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat28 April 2024, 07:00 WIB

Bantu Melancarkan Pencernaan, 5 Manfaat Minum Air Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Ilustrasi minum air putih - Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. | (Sumber : Freepik.com)
Science28 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 28 April 2024, Pagi Cerah dan Siang Berpotensi Turun Hujan

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)