Lewat Sebulan, Penyebab Tsunami Selat Sunda Masih Misteri

Kamis 31 Januari 2019, 01:34 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebulan lebih setelah tsunami Selat Sunda, penyebabnya belum juga diketahui secara pasti. Para ahli dan peneliti masih simpang siur menduga penyebabnya dengan beragam teori dari sudut pandang keilmuan. Koleksi data lapangan pun belum banyak mengungkap misteri tsunami Selat Sunda 22 Desember 2018.

Gunung Anak Krakatau di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, setelah erupsi 19 Februari 2017, kembali meningkat aktivitas vulkanisnya sejak 18 Juni 2018. Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mencatat puncak-puncak letusannya terhitung dari September hingga November 2018. Di sela erupsinya pada 22 Desember lalu, muncul tsunami yang menelan korban jiwa di Banten dan Lampung.

Diskusi ilmiah populer oleh Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) di kampus Institut Teknologi Bandung pada Selasa, 29 Januari 2019, belum berhasil mengerucutkan apa penyebab tsunami itu. “Apa yang terjadi pada 22 Desember? Data yang ada masih samar-samar menurut saya,” kata pakar gempa Danny Hilman Natawidjaja di tengah diskusi.

Secara umum, dugaan penyebab tsunami dalam diskusi setengah hari itu terpencar tiga. Pertama akibat lava panas yang masuk ke laut lalu menimbulkan ledakan hingga menghasilkan tsunami.

Pakar tsunami ITB Hamzah Latief mengatakan, keterangan saksi warga mendengar adanya suara ledakan sebelum muncul gelombang tinggi air laut. “Dari sisi tsunami pada 1927-1930 suka ada tsunami kecil-kecil yang dilepas, kemungkinan karena bertemunya benda panas dengan air,” ujarnya.

Dugaan kedua, akibat longsoran tubuh gunung Anak Krakatau, seperti dilansir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Namun faktor ini masih banyak mengundang pertanyaan, misalnya soal berapa volume longsoran, jarak luncuran, dan lebar longsorannya.

Selain itu, menurut citra satelit, pada 23 Desember siang tubuh gunung berkurang sedikit. “Kami kaget setelah 26-27 Desember citra satelit memperlihatkan tubuh Gunung Anak Krakatau sudah habis,” kata Kristianto. Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG itu memperkirakan terjadinya longsoran besar itu pada 25-27 Desember 2018.

Faktor ketiga dikaitkan dengan gempa tektonik. “Antara tektonik, longsoran, atau dinamika geologi di bawah. Mungkin tanggal 22 Desember itu ada sesuatu,” kata Hendra Gunawan dari Badan Geologi.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:39 WIB

Timnas Tatap Olimpiade, Sodikin Berharap Sepak Bola Sukabumi Ikut Berkembang

Sodikin berhadap sepak bola Sukabumi ikut berkembang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi M Sodikin. | Foto: Facebook/PKS Kabupaten Sukabumi
Sehat02 Mei 2024, 11:30 WIB

Kurang Tidur, 8 Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat

Kurangnya istirahat dan tidur yang cukup dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh karena tubuh memiliki waktu yang kurang untuk memulihkan dan memperbaiki diri.
Ilustrasi. Kurang Tidur, Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels.com/CottonbroStudio)
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 11:14 WIB

Kunci Tiket Olimpiade, DPRD Sukabumi Minta Timnas Indonesia Kalahkan Irak

Amran berharap sepak bola lokal Sukabumi juga dapat berkembang.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Fraksi PKS Amran Munawar Lutphi. | Foto: Instagram/@fpks.kabsukabumi
Life02 Mei 2024, 11:00 WIB

Tulus, 7 Sikap Sederhana yang Membuat Seseorang Terlihat Bijaksana

Sikap-sikap sederhana orang bijak ini dapat memberikan kesan bahwa seseorang itu bijaksana karena menunjukkan kedewasaan, empati, dan kemampuan untuk berpikir secara rasional dan terbuka.
Ilustrasi. Tulus.  Sikap Sederhana yang Membuat Seseorang Terlihat Bijaksana (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Science02 Mei 2024, 10:52 WIB

Termasuk Sukabumi! Hujan Diprediksi Guyur Jabar pada Dasarian Pertama Mei 2024

Waspadai bencana hidrometeorologis berupa genangan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan dampak kerusakan lainnya.
(Foto Ilustrasi) BMKG memprediksi curah hujan semakin berkurang pada dasarian pertama Mei 2024 di Jabar. | Foto: Pexels/Cottonbro Studio
Food & Travel02 Mei 2024, 10:31 WIB

8 Air Rebusan Herbal Alami yang Bisa Membantu Mengobati Asam Urat

Sangat penting untuk diingat bahwa rebusan bahan alami untuk asam urat ini sebaiknya tidak dianggap sebagai pengganti perawatan medis yang diresepkan oleh dokter.
Ilustrasi. Ilustrasi. Air Rebusan Herbal Alami yang Bisa Membantu Mengobati Asam Urat. | Foto: Pixabay/mirkostoedter
Life02 Mei 2024, 10:18 WIB

Ajarkan Disiplin, 5 Alasan Penting Menetapkan Batasan pada Anak yang Patut Diketahui

Menetapkan batasan pada anak berarti menetapkan pedoman perilaku meskipun tidak ada aturan resmi dalam rumah tangga.
Ilustrasi menetapkan batasan pada anak. | Foto: Pexels.com/@Luna Lovegood
Life02 Mei 2024, 10:08 WIB

Bangun Hubungan Sehat dengan Anak, Begini 5 Cara Menggunakan Teknik Disiplin Positif

Disiplin positif kemungkinan besar akan efektif bagi pengasuh mana pun dan dapat membantu memastikan bahwa anak-anak belajar dari kesalahan mereka.
Ilustrasi menggunakan teknik disiplin positif pada anak. | Foto: Pexels.com/@Ketut Subiyanto
Cek Fakta02 Mei 2024, 10:00 WIB

Hoaks! Sulfur Dioksida dari Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Menyebar ke Pulau Jawa

Klaim hoaks ini dibuktikan dengan peta penyebaran SO2 dari situs windy.com.
(Foto Ilustrasi) Beredar unggahan hoaks di Facebook soal dampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. | Foto: Istimewa
Life02 Mei 2024, 10:00 WIB

5 Strategi Sederhana untuk Menemukan Kebahagiaan dalam Kehidupan Sehari-hari

Menerapkan strategi sederhana ini seperti menambahkan percikan warna kebahagiaan ke dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Ilustrasi. Menerapkan strategi sederhana ini seperti menambahkan percikan warna kebahagiaan ke dalam kehidupan sehari-hari Anda. (Sumber : Freepik)