Setelah Tsunami, Banten Rawan Ular Tanah Mematikan

Selasa 01 Januari 2019, 09:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pembersihan puing setelah bencana tsunami Selat Sunda di daerah Banten rawan terhadap serangan ular tanah yang mematikan.

Satwa bernama ilmiah Agkistrodon rhodostoma memiliki bisa atau racun yang tinggi sehingga berbahaya.

"Propinsi Banten adalah habitat ular tanah atau oray gibuk dalam bahasa lokal," kata Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat, Selasa, 1 Januari 2019.

Saat membersihkan puing dan sampah di kawasan terdampak Tsunami Selat Sunda, petugas, warga atau relawan diminta berhati-hati.

Beberapa kasus laporan sudah masuk soal keberadaan ular tanah di lokasi puing bangunan. "Banten memang daerah endemik ular tanah sejak dulu, sudah banyak korbannya," kata Aji.

Ular berwarna coklat dengan motif pada tubuhnya dan berbentuk kepala segitiga ini sangat mudah ditemukan di kebun masyarakat hingga pekarangan rumah. Menurut Aji, ular tanah sering mematuk warga yang secara tidak sengaja menginjak atau menyentuhnya.

Saat ini di daerah terdampak tsunami, ular tanah akan mencari lokasi yang nyaman untuk mencari makan dan sembunyi. Tsunami, kata Aji, banyak membuka area baru yang memungkinkan ular beraktivitas dan berkeliaran tanpa terganggu manusia untuk mencari makan.

"Keberadaannya bisa di bawah puing rumah, kayu, bambu, sampah yang terbawa ombak, tenda pengungsian, tumpukan barang bantuan dan area lain yang kering dan nyaman," ujarnya.

Jenis ular ini tidak bersarang sehingga area sembunyi (hidden cave) dan lokasi berburunya selalu berpindah. "Habitatnya ikut rusak dan tergenang air, jadi sebaran ular menjadi acak," kata Aji.

Upaya antisipasinya, bekerja dengan menggunakan alas kaki sepatu bot atau tebal setiap masuk kawasan bencana dan memakai sarung tangan kulit. Sepatu seperti itu selain menangkal serangan ular juga mengantisipasi tusukan pecahan kaca, paku berkarat, dan air yang terkontaminasi bakteri.

Cara lain memakai tongkat atau alat bergagang panjang lainnya untuk memindahkan sampah. Ular tanah ini, kata Aji, suka bersembunyi di bawah tumpukan sampah kering.

Langkah pengamanan lain yaitu mengindari upaya pembersihan sendiri tanpa teman dan selalu waspada saat mengangkat barang atau sampah. Sioux Snake Rescue membuka posko di Kampung Cipunaga, Desa Tunggal Jaya
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Banten.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Life20 Mei 2024, 11:15 WIB

6 Perlakukan Orang Tua yang Merusak Kejiwaan dan Mental Anak, Yuk Hindari!

Orang tua sesungguhnya perlu menghindari perlakukan buruk di hadapan anaknya. Sebab dampaknya berbahaya bagi perkembangan si kecil
Ilustrasi Perlakuan orang tua yang tidak boleh dilakukan kepada anak-anaknya (Sumber : Pexels.com/@augustderichelieu)
Nasional20 Mei 2024, 11:06 WIB

Tidak Semua! Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan tidak menanggung semua jenis penyakit, termasuk operasi.
(Foto Ilustrasi) Berdasarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2014, hanya beberapa operasi yang ditanggung BPJS Kesehatan. | Foto: Freepik
Life20 Mei 2024, 11:00 WIB

10 Karakter yang Membuat Wanita Cantik dari Dalam, Apa Kamu Memilikinya?

Kerendahan hati menunjukkan bahwa seseorang tidak sombong atau terlalu bangga akan dirinya. Sikap ini membuat orang lebih mudah didekati dan disukai.
Ilustrasi - Karakter yang Membuat Wanita Cantik dari Dalam. (Sumber : Pexels/TuấnKiệtJr.)
Sukabumi20 Mei 2024, 10:33 WIB

Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Kota Sukabumi: Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

Hari Kebangkitan Nasional merupakan momen untuk mengenang perjuangan para pendiri bangsa dan membangkitkan semangat untuk melanjutkan cita-cita mereka.
Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116 di Lapang Apel Setda Kota Sukabumi, Senin (20/5/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Life20 Mei 2024, 10:30 WIB

5 Kebiasaan Buruk Perusak Ketenangan Batin yang Harus Dihindari Setiap Hari

Kebiasaan tertentu buruk yang tanpa disadari sering dilakukan dapat merusak ketenangan batin seseorang. Makanya, perlu hati-hati dalam melakukan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
Ilustrasi seseorang yang hidupnya tidak tenang karena memiliki kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari (Sumber : Pexels.com/@anthonishkrabaproduction
Life20 Mei 2024, 10:15 WIB

6 Kebiasaan Baik Pengusaha yang Perlu Ditiru Supaya Bisa Sukses Yuk Dicoba!

Kebiasaan seorang pengusaha pada umumnya sangat luar biasa. Mereka memiliki jam terbang yang tidak dilakukan oleh kebanyakan orang, terutama bagi mereka yang bermalas-malasan meski memiliki bisnis
Ilustrasi - Seorang pengusaha yang memiliki kebiasaan baik untuk ditiru dalam kehidupan sehari-hari (Sumber : Pexels.com/@andreapiacquadio)
Sukabumi20 Mei 2024, 10:03 WIB

Beda Pendapat Warga dan Pemerintah Soal Rusaknya Coran Jalan di Purabaya Sukabumi

Pembangunan jalan coran ini disebut oleh warga tidak menggunakan mesin molen.
Kondisi coran rusak di jalan desa, Kampung Palalangon, Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 19 Mei 2024. | Foto: SU/Ragil Gilang
Life20 Mei 2024, 10:00 WIB

10 Cara Menjadikan Bayi Anda Cerdas Sejak Usia Dini Hingga Nanti Dewasa

Cara bayi Anda cerdas sejak usia dini dapat dilakukan dengan beberapa tips ini.
Ilustrasi - Cara bayi Anda cerdas sejak usia dini dapat dilakukan dengan beberapa tips ini. (Sumber : pexels/@Ivan Samkov)
Sehat20 Mei 2024, 09:30 WIB

12 Cara Alami Menyembuhkan Kolesterol dengan Cepat Tanpa Obat

Mengelola dan menurunkan kolesterol secara alami tanpa obat memerlukan perubahan gaya hidup dan pola makan yang konsisten.
Ilustrasi - Dengan menerapkan perubahan gaya hidup sehat secara konsisten, Anda dapat menurunkan kadar kolesterol secara alami dan meningkatkan kesehatan jantung tanpa perlu obat-obatan. (Sumber : Freepik.com/@ rawpixel.com)
Sukabumi20 Mei 2024, 09:11 WIB

Kota Sukabumi Raih Penghargaan Surveilans AFP dan Discarded MR Terbaik Nasional

Kusmana Hartadji mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan ini.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menerima penghargaan kota dengan Kinerja Surveilans AFP dan Discarded MR terbaik kedua tingkat nasional, Minggu, 19 Mei 2024 di Jakarta Pusat. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi