Perangi Berita Palsu, WhatsApp Hentikan Pesan Sebelum Jadi Viral

Minggu 22 Juli 2018, 01:16 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - WhatsApp mengambil langkah paling dramatis untuk mengurangi berita palsu. Aplikasi itu menguji fitur baru yang menetapkan batas berapa kali satu pesan dapat diteruskan.

Pembaruan ini dilakukan saat Facebook berupaya memerangi epidemi berita palsu aplikasi perpesanan itu, yang telah menyebabkan sejumlah insiden kekerasan di India.

Dengan perubahan itu, WhatsApp akan membatasi berapa kali Anda dapat meneruskan satu pesan. Di India, batasnya adalah lima obrolan, sementara di negara lain menjadi 20. Aplikasi ini juga akan menghapus pintasan "quick forward" yang muncul di samping pesan.

Dalam pengumumannya, WhatsApp mengungkap tes fitur itu sebagai cara untuk "membantu menjaga WhatsApp sesuai dengan yang dirancang untuk menjadi: aplikasi perpesanan pribadi”.

WhatsApp telah berurusan dengan krisis yang memuncak, yang disebabkan oleh informasi palsu yang menyebar di seluruh aplikasinya. Di India, di mana WhatsApp adalah platform perpesanan yang paling dominan, informasi palsu telah menyebabkan ledakan kekerasan, termasuk beberapa penyerangan.

Pemerintah India telah meminta WhatsApp untuk mengatasi masalah ini, yang ditanggapi serius oleh layanan milik Facebook ini. Aplikasi perpesanan ini, yang secara historis membuat pembaruan yang relatif jarang ke produk intinya, kini telah membuat tiga perubahan signifikan dalam tiga minggu terakhir ini saja.

Sebelumnya, aplikasi ini menambahkan kontrol admin baru untuk obrolan grup dan label untuk pesan yang diteruskan. Pembaruan ini, bersama dengan batas terbaru pada konten yang diteruskan, dirancang untuk mencegah konten menjadi viral dalam banyak obrolan grup aplikasi. Perusahaan ini juga menjalankan kampanye iklan publik dan membayar peneliti untuk mempelajari masalah tersebut.

Facebook mengumumkan awal pekan ini bahwa mereka akan menghapus posting "yang bisa memicu kekerasan”, menurut The Wall Street Journal, tetapi tidak jelas bagaimana perusahaan berencana untuk menegakkan kebijakan itu atau bagaimana ia akan memutuskan apa yang merupakan ancaman yang kredibel.

WhatsApp tampaknya mengambil pendekatan yang jauh lebih lugas. Karena perusahaan tidak dapat mengawasi konten di aplikasi perpesanan yang menggunakan enkripsi, mereka pun berfokus untuk membuat lebih sulit bagi pesan yang bermasalah untuk menjadi viral.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin