14 Tahun Ki Manteb Soedharsono Menanti Hari Wayang Dikukuhkan

Kamis 19 Juli 2018, 01:58 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menyandang banyak gelar dan kehormatan dari luar negeri tidak lantas membuat Ki Manteb Soedharsono tinggi hati. Justru sebaliknya, dalang kondang yang tak lama lagi genap berumur 70 tahun itu sering gelisah tiap memikirkan nasib wayang yang dipuja dunia tapi seperti anak tiri di negeri sendiri.

Dalam sesi wawancara khusus dengan Tempo di Sanggar Bima, padepokan sekaligus kediamannya di Desa Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, pada Rabu, 18 Juli 2018, Ki Manteb mengenang pengalamannya saat menerima penghargaan UNESCO Award di markas besar Lembaga Pendidikan dan Kebudayaan PBB tersebut di Paris, Prancis, pada 21 April 2004.

Penghargaan dari UNESCO tersebut menyatakan wayang sebagai warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). “Penghargaan itu saya bawa pulang, saya serahkan ke Sekretariat Negara, dan saya minta agar diumumkan kepada masyarakat bahwa wayang sudah dapat pengakuan dunia,” kata dalang kelahiran Kabupaten Sukoharjo pada 31 Agustus 1948 itu.

Namun jauh panggang dari api. Prestasi wayang yang mengharumkan nama Indonesia itu hanya menjadi berita di media massa yang segera tergantikan berita dari peristiwa lain sehari-hari. “Saya berharap 7 November (sesuai dengan tanggal penetapan wayang sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada 7 November 2003) dijadikan hari wayang,” ujar dalang yang kondang dengan teknik sabetan khas itu.  

Tak terasa penantian panjang Ki Manteb, sejak menerima penghargaan dari UNESCO, sudah berlangsung selama hampir 14 tahun. “Saya sampai bertanya gek wayang ki salahe opo (wayang itu salahnya apa)? Hari Batik, Hari Santri, bahkan Hari AIDS saja ada, tapi kenapa hari Wayang sampai sekarang enggak ada. Kenapa? Saya tidak tahu,” ucap dalang yang juga sibuk mengajar di Program Studi Seni Pedalangan Institut Seni Indonesia Surakarta itu.

Ki Manteb mengatakan pemerintah adalah pihak terdepan yang bertanggung jawab pada lestari atau punahnya suatu warisan budaya bangsa. Tanpa dukungan dari pemerintah, seniman dan masyarakat hanya akan berjalan di tempat. “Sudahkah pemerintah memperhatikan kesenian dan budaya? Apakah semua itu hanya diserahkan ke Kementerian Pendidikan?” tuturnya dengan nada meninggi.

Kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap warisan budaya sendiri itulah yang menjadi alasan Ki Manteb kini selalu menolak saat sejumlah negara hendak memberikan penghargaan atas keahliannya mendalang dan jasanya dalam melestarikan wayang. “Dari Jepang, Amerika, Jerman, mau beri saya gelar doktor honoris causa. Saya enggak mau. Saya bilang begini, negara sendiri saja belum mengakui saya, kenapa saya menerima dari negara lain? Saya mawas diri, belum pantas. Pantasnya dapat (penghargaan) dari negara saya dulu, baru dari Jepang dan lain-lain saya terima,” kata Ki Manteb, yang telah meluluskan banyak dalang kondang, dua di antaranya almarhum Ki Slamet Gundono dan Ki Enthus Susmono.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich