Pemblokiran Aplikasi Tik Tok dan Popularitas Bowo Alpenliebe

Rabu 04 Juli 2018, 04:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pemblokiran aplikasi Tik Tok didasarkan laporan masyarakat terhadap konten di dalamnya. Alasan lainnya karena hasil pemantauan pemerintah sendiri terhadap platform tersebut.

Kominfo menerima banyak laporan dalam beberapa hari terakhir. Tik Tok disebut mengandung banyak konten negatif yang tidak pantas ditayangkan, terutama untuk anak-anak. "Jumlah laporannya sampai ribuan," ujar dia di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018.

Kemarin, Rudiantara mengumumkan aplikasi Tik Tok diblokir lantaran banyaknya konten negatif bagi anak-anak. Tik Tok merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat video musik pendek dengan menyelaraskan bibir.

Rudiantara sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak soal konten Tik Tok hingga memutuskan memblokir aplikasinya. Tak hanya itu, Komisi Perlindungan Anak dan Ibu juga sudah dimintai keterangan.

Pemerintah mengirimkan surat elektronik kepada Tik Tok untuk membersihkan konten negatif tersebut. Mereka juga diharapkan memberi jaminan untuk menjaga kebersihan konten. Jika kedua syarat dipenuhi, Rudiantara menjamin pemblokiran dicabut. Namun hingga saat ini belum ada respons dari perusahaan tersebut.

Jika tak kunjung ada perbaikan dari Tik Tok, Rudiantara mengatakan pemblokiran aplikasi tersebut akan terus berlanjut. "Masa kita mau membiarkan, terutama anak-anak kita, terpapar kontennya. Tau kan kontennya?" kata dia.

Rudiantara mencontohkan penyedia aplikasi Bigo yang sempat diblokir karena konten negatif mereka. Bigo memutuskan membersihkan kontennya dan memberikan jaminan terhadap isi aplikasi sehingga blokirnya dicabut.

"Ada puluhan orang dari Bigo yang menjaga kontennya agar tidak ada konten negatif di dalamnya," ujar dia.

Rudiantara sebenarnya mengapresiasi adanya platform live streaming seperti Tik Tok. "Sebenarnya platform live streaming seperti Tik Tok bagus untuk mengekspresikan kreativitas, namun jangan disalahgunakan untuk hal yang negatif," ujarnya.

Hingga berita ditulis, Juru Bicara TikTok Indonesia Dina Bhirawa belum membalas pertanyaan dari Tempo.

Aplikasi Tik Tok sempat membuat anak berusia 13 tahun, Prabowo Mondardo dengan nama akun Bowo Alpenliebe jadi pembicaraan di media sosial. Akunnya diikuti ribuan orang.

Nama Bowo makin santer digunjingkan lantaran acara meet and greet atau jumpa dengan fansnya memungut biasa Rp 100 ribu. Namun, Bowo membantah menerima uang hasil acara tersebut. Menurutnya, acara tersebut diadakan penggemarnya, bukan atas inisiatifnya.

“Bukan Bowo yang ngambil uangnya,” kata Bowo dalam acara Pagi Pagi Pasti Happy di Trans TV, Rabu pagi. Bahkan, dia sudah mengembalikan sebagian uang ke penggemarnya yang datang dalam acara jumpa fans tersebut.

Dalam akun Instagramnya, Ine Rosdiana, influencer yang ikut membantu Bowo, mengatakan sempat memulihkan akun Instagram Bowo setelah kisruh acara jumpa fans buntut dari tenarnya Bowo berkat aplikasi Tik Tok. "IGnya balik alhamdulilah. Dan semalam dalam 3 jam gua pegang IGnya, alhamdulillah Bowo dapat masukan dari PP (paid promote) puluhan juta dan viewers Instagramnya baru 12 jam udah 400k," tulis Ine.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).
Sukabumi27 April 2024, 18:55 WIB

Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

H meninggal dunia karena mengalami luka sobek dan luka lecet.
Tangkapan layar video saat H (35 tahun) dievakuasi warga. H meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa