Mengenal Taekwondo untuk Pemula: Teknik Dasar dan Makna dari Tingkatan Sabuk

Sukabumiupdate.com
Minggu 01 Jun 2025, 16:00 WIB
Ilustrasi - Taekwondo memiliki sejumlah teknik dasar dan tingakatan sabuk yang harus diketahui pemula. (Sumber : Freepik.com/@Freepik).

Ilustrasi - Taekwondo memiliki sejumlah teknik dasar dan tingakatan sabuk yang harus diketahui pemula. (Sumber : Freepik.com/@Freepik).

SUKABUMIUPDATE.com - Taekwondo adalah salah satu olahraga bela diri asal Korea Selatan yang telah mendunia. Seni bela diri ini tidak hanya melatih kemampuan fisik, tetapi juga mental dalam diri masing-masing.

Dalam taekwondo, kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, dan keseimbangan tubuh menjadi fokus utama. Teknik dasar taekwondo yang khas seperti tendangan tinggi dan pukulan cepat, menjadikan bela diri ini unik dan menarik untuk dipelajari.

Pengertian Olahraga Taekwondo

Dalam bahasa Korea, kata "tae" berarti menghancurkan dengan kaki, "kwon" berarti menghancurkan dengan tangan, dan "do" berarti jalan atau cara hidup. Maka, taekwondo secara harfiah adalah “jalan menghancurkan dengan kaki dan tangan”. Filosofi ini mencerminkan bahwa taekwondo bukan sekadar olahraga, melainkan sebuah disiplin hidup.

Dalam praktiknya, atlet taekwondo mengenakan pakaian khusus bernama dobok dengan sabuk (dhee) yang menunjukkan tingkat keahlian mereka. Dobok biasanya berwarna putih atau hitam, dengan tiga gaya utama: model belahan depan seperti pakaian tradisional Korea, model V-neck, dan model tertutup vertikal. Latihan taekwondo umumnya dilakukan tanpa alas kaki.

Teknik Dasar Taekwondo

Mengutip laman Halodoc, ada beberapa teknik dasar taekwondo yang wajib dikuasai oleh setiap atlet pemula, antara lain:

1. Kuda-kuda

  • Ap koobi: Merupakan posisi kuda-kuda dengan langkah kaki yang panjang ke depan.
  • Ap seogi: Kuda-kuda dengan langkah pendek, dilakukan dengan memastikan arah jari-jari kaki sejajar dan menghadap ke arah yang sama.
  • Moa seogi: Dilakukan dengan merapatkan kedua kaki lurus ke depan, tegak sejajar dengan tubuh menghadap ke depan.
  • Dwit koobi: Posisi kuda-kuda dengan kedua kaki dibuka; kaki belakang diposisikan menyamping, sedangkan kaki depan lurus ke depan.
  • Joochoom seogi: Kuda-kuda yang menempatkan kedua kaki sejajar ke samping, ujung kaki lurus, lalu menekuk lutut hingga membentuk posisi setengah jongkok.
  • Boem seogi: Posisi kuda-kuda dengan kaki depan melangkah ke belakang, sedangkan kaki belakang ditekuk untuk menopang berat badan. Kaki depan tetap ditekuk dan diarahkan ke depan dengan ujung jari menyentuh lantai.

2. Pukulan (jireugi)

Jenis-jenisnya meliputi eop jireugi, yaitu pukulan ke samping. Chi jireugi (pukulan ke atas), Are jireugi (pukulan ke bawah), Momtong jireugi (pukulan ke tengah) Dolryeo jireugi (pukulan yang mengait),  dan Pyojeok jireugi (pukulan yang mengarah pada sasaran).

3. Tendangan (chagi)

Sebagai ciri khas taekwondo, teknik tendangan meliputi Dwi chagi (teknik menendang ke belakang)., Ap chagi (teknik menendang ke depan) Yeop chagi (teknik menendang ke samping), dan Twie ap chagi (teknik menendang ke depan sambil melompat). 

4. Tangkisan (makki)

Digunakan untuk menahan serangan lawan. Terdapat Bakkat makki (tangkisan dari bagian dalam hingga bagian luar yang mengarah ke Tengah), Are makki (bawah untuk menangkis tendangan lawan), Ans makki (tangkisan tengah bagian luar), dan Elgo makki (tangkisan bagian kepala).

5. Sabetan (chigi)

Teknik menyerang dengan bagian tubuh seperti tangan atau siku. Misalnya Me jumeok naeryo (teknik yang mengarah ke atas hingga ke bawah), Dungjumeok eolgul ap chigi (teknik pada bagian kepala dan bagian depan), Han sonnal mok chigi (teknik jika lawan memakai kepalan tangan seperti pisau), dan Jebipoom mok chigi (teknik pada bagian luar hingga masuk ke bagian dalam).

6. Pola (poomsae)

Rangkaian gerakan teknik dasar yang dihubungkan dalam urutan tertentu. Dalam lomba, pola ini dinilai dari akurasi, postur, kecepatan, serta semangat dan kesopanan atlet.

Tingkatan Sabuk dalam Taekwondo

Taekwondo mengenal sistem sabuk berwarna yang menandakan level keahlian seorang atlet. Walau hanya lima hingga enam warna, levelnya terbagi dalam sepuluh geup (tingkatan) sebelum masuk ke tingkat dan (sabuk hitam).

  • Putih: Melambangkan awal dan kepolosan. Tidak perlu ujian, ini sabuk untuk pemula.
  • Kuning: Simbol dari tanah, awal mula benih teknik ditanam.
  • Hijau: Menandakan pertumbuhan, keterampilan mulai berkembang.
  • Biru: Pohon semakin tinggi, kemampuan meningkat pesat.
  • Merah: Simbol bahaya, atlet sudah mahir namun harus tetap mengontrol diri.
  • Hitam: Tingkat tertinggi, simbol penguasaan teknik dan filosofi taekwondo.

Pergantian sabuk dilakukan lewat ujian berkala, dan setiap tingkatan menuntut penguasaan teknik yang makin kompleks. Bagi atlet yang ingin meraih sabuk hitam, diperlukan pengalaman, konsistensi latihan, dan disiplin tinggi.

Taekwondo bukan sekadar olahraga atau bela diri semata, melainkan juga sebuah seni, warisan budaya, dan jalan hidup yang membentuk karakter. Latihan harian dalam taekwondo menanamkan nilai-nilai penting seperti hormat, keberanian, dan kedisiplinan diri. Dengan mempelajari teknik-teknik dasar serta jenjang sabuk, kita dapat memahami lebih dalam filosofi yang terkandung dalam bela diri ini.

PENULIS: Muhammad Syauqi Musyaffa, Mahasiswa Magang Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi

 

Berita Terkait
Berita Terkini