Google Bikin Alat Identifikasi Penyakit Kulit

Rabu 19 Mei 2021, 20:44 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Google baru saja memperkenalkan tools yang didukung kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengidentifikasi 288 kondisi kulit serta berbagai penyakit kulit lainnya seperti kutil, kista dan lipoma, hanya dengan cara mengunggah tiga foto untuk dianalisa tools tersebut.

Dikutip dari WhatsNews2Day, tools ini direncanakan akan rilis pada akhir tahun 2021 sebagai percontohan. Kedepannya, user dimungkinkan untuk mengambil dan mengirimkan tiga gambar kondisi kulit, rambut dan kuku, untuk nantinya mendapatkan hasil diagnosa terkini tentang kondisi kulit user.

User akan mendapat pertanyaan dari Google, seputar jenis kulit, berapa lama mereka mengalami masalah pada kulit dan gejala lain. Setelah itu, Google akan memberikan daftar diagnosa penyakit yang tengah diderita oleh user.

Baca Juga :

Google Earth Kini Mampu Gambarkan Perubahan Iklim Bumi

Google mengatakan, alat ini telah dilatih untuk mengidentifikasi 65 ribu gambar kondisi kulit serta ribuan contoh kulit sehat.

Namun menurut Google, tools ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan tugas medis para dokter, namun bertujuan untuk orang awam membuat keputusan lebih tepat apakah akan pergi ke dokter atau tidak.

photoTampilan tools Google yang dapat mendiagnosa berbagai penyakit kulit - (techtimes.com)</span

Dalam blognya Google mengatakan, "Setiap tahun kami melihat 10 miliar penelusuran Google terkait masalah kulit, kuku dan rambut. Dua miliar orang di seluruh dunia menderita masalah dermatologis, padahal secara global, tidak ada kekurangan spesialis,".

Google menambahkan, banyak orang kesulitan mendeskripsikan masalah kulitnya dengan kata-kata, lalu mencari jawabnya dengan menulisnya di search engine. Google mencoba mengatasi kesulitan ini dengan menghadirkan tools tersebut. 

"Alat bantu dermatologi bertenaga AI ini adalah aplikasi berbasis web. Kami harap dapat diluncurkan pada akhir musim ini. Google berharap dapat memudahkan setiap orang mengetahui apa yang mungkin terjadi pada kulit," kata Google

Alat ini, lanjut Google, memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, ras dan jenis kulit. Mulai dari kulit pucat yang tidak coklat hingga kulit coklat yang jarang terbakar.

Produk ini juga nantinya akan diberi tanda CE sebagai perangkat medis kelas satu untuk dirilis di wilayah Eropa, tapi belum dievaluasi oleh Badan Obat-obatan dan Makanan (FDA) Amerika Serikat. 

Baca Juga :

Google mengatakan, pembuatan alat ini adalah puncak dari penelitian pembelajaran mesin dan pengembangan produk yang telah dilakukan selama lebih tiga tahun terakhir.

Sebuah studi yang diterbitkan JAMA Network Open menunjukan, kemampuan alat ini membantu meningkatkan diagnosis kondisi kulit oleh dokter perawatan primer dan praktisi perawat. 

Namun, menggunakan Google untuk mendiagnosis diri sendiri telah menjadi perdebatan, karena bisa saja memberikan hasil yang menyesatkan atau ada saja diagnosis yang terlewatkan.

Google mengatakan, "Alat ini tidak dimaksudkan untuk memberi diagnosis atau menjadi pengganti nasihat medis, karena banyak kondisi yang memerlukan tinjauan dokter, pemeriksaan langsung dan pengujian seperti biopsi,".

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa