Massa Bela Palestina Blokir Jembatan Golden Gate San Francisco

Rabu 17 April 2024, 15:51 WIB

Lalu lintas di Jembatan Golden Gate San Fransisco dilumpuhkan berjam-jam oleh aktivis pro-Palestina yang menggelar aksi sehari melawan Perang Israel di Gaza pada Senin (15/4/2024) waktu setempat.

Berdasarkan pantauan rekaman udara, lalu lintas di jembatan ikonik itu tidak bergerak di satu lajur. Sementara di lajur lain, polisi berjaga-jaga mengamankan aksi antiperang tersebut.

Tak hanya di San Fransisco, protes serupa juga terjadi di sejumlah negara bagian lain Amerika Serikat dan juga belahan dunia lain.

Aksi tersebut serentak dilakukan, setelah kelompok A15 Action menyerukan koordinasi 'blokade multi-kota… sebagai solidaritas dengan Palestina.'

"Di setiap kota, kami akan mengidentifikasi dan memblokir titik-titik hambatan utama dalam perekonomian, dengan fokus pada titik-titik produksi dan sirkulasi dengan tujuan menimbulkan dampak ekonomi paling besar,” kata kelompok tersebut di situsnya.

Para pengunjuk rasa yang menggelar aksi di Jembatan Golden Gate membentangkan spanduk bertuliskan 'Hentikan dunia untuk Gaza.'

"Kami tahu bahwa uang benar-benar berbicara kepada (pemimpin terpilih)," kata seorang demonstran, Hayshawiya kepada San Francisco Chronicle.

Ia juga menegaskan bahwa aksi tersebut akan tetap dilakukan sampai polisi memaksa membubarkan mereka.

Sementara itu, Patroli Jalan Raya California mengatakan di akun media sosial X bahwa petugas menangkap demonstran sebelum mengumumkan bahwa lalu lintas telah dibuka kembali di kedua arah sebelum jam 12.30 siang waktu setempat.

Selain di San Fransisco, pengunjuk rasa juga memblokir jalan-jalan di Philadelphia dan menutup jalan menuju Bandara Internasional O’Hare Chicago.

Aksi tersebut memaksa sejumlah penumpang berjalan kaki untuk mengejar penerbangan mereka.

Selain di Amerika Serikat, protes serupa juga direncanakan bakal digelar di Kanada, Italia, Korea Selatan, Kolombia dan Belgia, sedangkan akun X untuk A15 memposting foto demonstrasi di Yunani, Spanyol dan Australia.

 

Video