SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, menelusuri kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap 17 orang anak.
Dugaan kasus perdagangan manusia ini awalnya dilaporkan oleh LSM Yayasan Pengembangan Kemanusiaan Donders.
Kami sedang menelusuri dugaan perdagangan anak ini. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Resor Sumba Timur, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumba Timur,, Nico Pandarangga ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, 25 Oktober 2022 seperti melansir dari Suara.com.
Ia mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait dugaan perdagangan orang terhadap 17 anak dari Pulau Sumba yang direkrut oleh pihak Cinderella Agensi yang tidak terdaftar di pemerintah kabupaten.
Dari 17 orang tersebut, kata dia lebih banyak berasal dari Kabupaten Sumba Barat Daya, sedangkan dua orang dari Sumba Timur.
Belasan anak tersebut direkrut oleh oknum warga dari Pulau Sumba dan dibawa menuju Pulau Jawa melalui kapal laut dari Pelabuhan Sumba Timur.
Pandarangga mengakui bahwa perekrutan tersebut luput dari pengawasan pemerintah daerah karena dibawa melalui kapal laut bersama-sama dengan banyak penumpang lainnya.
Sehingga terus terang ini memang luput dari perhatian kami karena ada ratusan hingga ribuan orang yang dimuat dalam kapal laut sehingga cukup sulit, berbeda kalau lewat bandara yang mudah terdeteksi, katanya.
Namun, kata dia pihaknya sedang menelusuri dugaan perdagangan orang tersebut termasuk mendalami seperti apa modus pengoperasian yang dilakukan.
Kami ada tim bersama-sama dengan pihak kepolisian akan telusuri dan dalami sehingga ketika diketahui siapa pun yang terlibat akan kita proses secara hukum, katanya.
Sebelumnya LSM Yayasan Pengembangan Kemanusiaan Donders melaporkan adanya dugaan kasus perdagangan orang terhadap 17 anak kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Kami sudah lapor ke Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya bahwa ada 17 orang anak-anak dari Pulau Sumba yang diduga kuat jadi korban perdagangan orang oleh Cinderella Agensi, kata Manager Program Yayasan Pengembangan Kemanusiaan Donders, Imelda Sulis, ketika dikonfirmasi dari Kupang, Selas, 25 Oktober 2022.
Imelda mengatakan, mereka telah menerima informasi dari jaringan terkait dugaan perdagangan orang yang menimpa 17 orang anak dari Pulau Sumba pada 10 Oktober 2022.
Anak-anak itu direkrut oleh oknum koordinator lapangan yang berasal dari Sumba yang merupakan bekas pekerja migran non-prosedural kemudian ditampung di sekitar pelabuhan laut di Sumba Timur.
Setelah ditampung selama lima hari kemudian diberangkatkan menggunakan kapal laut menuju Surabaya, Jawa Timur, kemudian selanjutnya menggunakan kendaraan darat menuju Jakarta.
Anak-anak sekarang berada di Jakarta, datanya ada di kami dan kami sudah koordinasi dengan pemerintah daerah, hanya saja belum ada tanggapan, Kata Imelda.
Melalui jaringan yang dimiliki, pihak yayasan juga sudah melacak keberadaan kantor PT Cinderella Agensi namun tidak ditemukan.
Imelda berharap pemerintah daerah bersama aparat keamanan menindaklanjuti dengan menelusuri keberadaan perusahaan dan juga anak-anak yang diduga menjadi korban perdagangan orang.
Ini menyangkut nyawa manusia jadi kami berharap ada tindak lanjut segera dari para pemangku kepentingan terkait, katanya.
#SHOWRELAEBERITA
Sumber: Suara.com | Antara