SUKABUMIUPDATE.com – Sejumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) disebut menjadi korban dugaan penipuan oleh sebuah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berlokasi di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
Perwakilan para korban telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian Kota Sukabumi pada 17 Januari 2024, dengan harapan pelaku segera diproses hukum serta ada penyelesaian terkait kerugian para korban.
Salah seorang korban, LS (35 tahun), warga Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, mengungkapkan bahwa ia bersama belasan CPMI lainnya mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah. Mereka tergiur oleh janji lowongan kerja ke luar negeri yang ditawarkan oleh pihak LPK.
LS mengungkapkan dirinya telah menyerahkan uang sebesar kurang lebih Rp40 juta kepada pihak LPK. "Awalnya kami dijanjikan berangkat ke Australia, tapi kemudian berubah jadi ke Selandia Baru. Kami diminta membayar biaya pemberangkatan, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan," kata LS kepada sukabumiupdate.com, Rabu (30/4/2025).
“Saat itu kami dijanjikan berangkat pada September 2024. Tapi karena tidak kunjung ada kejelasan, pihak LPK kembali berjanji, hingga kemudian LPK menyatakan akan mengembalikan uang pada Desember 2024. Namun sampai sekarang belum juga dikembalikan,” ujarnya.
LS menambahkan, dirinya sempat menerima visa, namun setelah dicek ke kedutaan, visa tersebut ternyata palsu. Ia berharap uang yang diserahkan ke LPK bisa kembali, dan pelaku bisa ditangkap agar tidak ada korban lainnya.
Korban lainnya, ARH (32 tahun) masih warga Warudoyong Kota Sukabumi, mengaku sangat kecewa dengan pihak LPK. Menurutnya LPK seperti tidak memiliki niat untuk benar-benar memberangkatkan tenaga kerja.
ARH juga menyebut terdapat keanehan di LPK dalam beberapa proses penyediaan persyaratan. Termasuk misalnya tidak ada keharusan membuat SKCK, MCU, dan lainnya.
Menurunya, ia sudah menyerahkan uang sebesar Rp 23 juta ke LPK. "Kalau ditotal yang sudah menyerahkan secara tunai ada enam orang, totalnya mencapai kurang lebih sebesar Rp180 juta," ungkapnya.
Sukabumiupdate.com sudah berupaya mengkonfirmasi ke pihak LPK Sagara Kota Sukabumi melalui sambungan telepon, tapi hingga berita ini ditayangkan tidak memberikan balasan.