Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Tegaskan Tolak Wacana MLB NU

Kamis 12 September 2024, 13:06 WIB
Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Dr. Drs. K.H. E.S Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd, menolak wacana penyelenggaraan MLB NU. | Foto: Istimewa

Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Dr. Drs. K.H. E.S Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd, menolak wacana penyelenggaraan MLB NU. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukabumi Dr. Drs. K.H. E.S Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd, secara tegas menolak wacana mengenai penyelenggaraan Musyawarah Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang diusulkan oleh sejumlah pihak yang muncul beberapa waktu lalu yang diadakan oleh beberapa presidium atas nama penyelamatan organisasi dan MLB NU.

Konsolidasi tersebut berlangsung di salah satu hotel di Cirebon, Jawa Barat, pada tanggal 8-9 September 2024. K.H. E.S Mubarok secara tegas menolak gerakan presidium MLB NU itu. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang berlangsung di kantor PCNU Kabupaten Sukabumi pagi tadi, Kamis (12/9/2024).

Menurut K.H. E.S Mubarok, rencana MLB NU yang tengah diperbincangkan di berbagai forum, tidak sejalan dengan semangat dan kebutuhan organisasi NU saat ini. "Kami di PCNU Kabupaten Sukabumi merasa bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk fokus pada konsolidasi internal dan penguatan program kerja yang sudah ada, daripada membuka wacana baru yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan," jelasnya.

Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi juga mengungkapkan bahwa MLB NU seharusnya menjadi langkah terakhir dan hanya dilakukan dalam situasi yang sangat mendesak dan tidak dapat dihindari. "Kami percaya bahwa ada jalur-jalur lain yang lebih konstruktif untuk menyelesaikan masalah internal tanpa harus mengguncang struktur organisasi yang sudah mapan," tambah K.H. E.S Mubarok.

Baca Juga: Ketum PBNU Tak Panik Hadapi Mubes Alim Ulama yang Serukan Musyawarah Luar Biasa

Lebih lanjut, K.H. E.S Mubarok menegaskan pentingnya menjaga kekompakan dan menjaga agar organisasi tetap berjalan sesuai dengan khittah atau garis besar perjuangan NU yang telah ditetapkan. "Kami berharap agar semua pihak dapat menghormati keputusan ini dan bersama-sama fokus pada program kerja yang bermanfaat bagi umat dan bangsa," ujarnya.

Pernyataan ini disambut baik oleh para pengurus NU di tingkat bawah yang merasa bahwa penegasan tersebut akan membantu menjaga kestabilan dan kesinambungan organisasi di tingkat lokal. Sebagian besar pengurus diharapkan dapat segera kembali ke aktivitas sehari-hari mereka dan melanjutkan kerja-kerja positif untuk masyarakat. PCNU Kabupaten Sukabumi mengajak seluruh elemen NU untuk bersatu dan melanjutkan komitmen mereka dalam menjalankan visi dan misi Nahdlatul Ulama.

K.H. E.S Mubarok menjelaskan, meskipun MLB tercantum dalam AD/ART NU, pelaksanaannya hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah NU, kecuali pada era KH Abdurrahman Wahid, yang dipengaruhi faktor eksternal. "Praktik MLB hanya dilakukan dalam situasi darurat yang benar-benar mendesak secara syar'i. Jika tidak, tindakan tersebut dianggap tabu dan berisiko," katanya.

Dia juga menegaskan, dugaan pelanggaran AD/ART yang dijadikan dasar oleh Presidium MLB tidaklah menyentuh wilayah prinsip, melainkan hanya perbedaan pendapat yang bersifat ijtihadi (upaya perbaikan). "Ini bukan alasan yang cukup untuk menggelar MLB. Setiap gerakan di NU selalu dilandasi oleh niat islahiyyah atau perbaikan," jelasnya.

Lebih lanjut, K.H. E.S Mubarok mengimbau agar para kiai muda yang terlibat dalam wacana ini segera menghentikan gagasan yang tidak mencerminkan akhlak yang baik. Ia khawatir, jika wacana tersebut terus berkembang, akan menjadi contoh buruk bagi generasi mendatang. "Kami meminta Nahdliyyin dan para penggerak NU untuk tetap mengedepankan rasionalitas dan menjaga sakralitas organisasi, serta tidak terjebak pada kepentingan kelompok tertentu," tegasnya.

K.H. E.S Mubarok juga mengingatkan, wacana MLB ini dapat mengganggu kinerja pengurus NU dalam melayani umat, terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan warga NU.

"Jika ada pihak yang merasa tidak puas dengan PBNU, sebaiknya disampaikan melalui forum Muktamar yang sah dan dengan cara yang berakhlak, bahwa tindakan tersebut justru dapat merusak citra dan moralitas organisasi Nahdlatul Ulama, yang selama ini dikenal sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia dengan prinsip menjaga kesantunan dan keharmonisan. “Saya tegaskan, PCNU seluruh Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat menolak gerakan MLB NU tersebut,” katanya. (ADV)

Sumber: Siaran Pers

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi09 Oktober 2024, 23:43 WIB

Warga Jampang Geger, Ada Sumber Air Ajaib Dalam Toren Masjid di Cimanggu Sukabumi

Dalam video yang beredar, terlihat penampakan air di dalam toren tersebut dan muncul gelembung seolah-olah air mengalir masuk dari bagian bawah toren.
sumber air misterius di toren masjid di Cimanggu Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video
Sukabumi09 Oktober 2024, 21:56 WIB

Menengok Kerajinan Alat Dapur Tradisional Di Ciemas Sukabumi, Tetap Bertahan di Era Modern

Ditengah zaman yang semakin maju, Edi (43 tahun) warga Kampung Batu Lawang RT 06 / 03 Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, masih bertahan memproduksi alat-alat dapur tradisonal
Alat-alat dapur tradisional produksi Ciemas Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Jawa Barat09 Oktober 2024, 20:53 WIB

Kakak Nicky Astria hingga Ono 'John Wick' Resmi Dilantik Jadi Pimpinan DPRD Jabar

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengaku optimistis DPRD Jabar dengan pimpinan baru ini akan semakin solid dalam menjalankan tiga fungsi utamanya.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat berfoto bersama pimpinan definitif DPRD Jabar 2024-2029. (Sumber : Biro Adpim Jabar)
Sukabumi09 Oktober 2024, 20:23 WIB

Kesaksian Warga Citepus Sukabumi soal TKP Pembunuhan Diki, Terselip Cerita Horor

Berikut kesaksian warga di sekitar TKP kasus pembunuhan Diki Jaya warga Citepus yang mayatnya ditemukan di dalam jurang di Cisolok Sukabumi.
Lokasi Diki Jaya (21) sempat dikubur di Pantai Katapang Condong, Kampung Pantai Wisata, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: SU/Ilyas)
Life09 Oktober 2024, 20:00 WIB

Menjilat Tubuh Berlebihan, 7 Ciri-ciri Kucing Stres dan Cara Mengatasinya

Dengan memahami ciri-ciri stres pada kucing dan mengetahui cara mengatasinya, Anda dapat membantu kucing merasa lebih nyaman dan bahagia.
Dengan memahami ciri-ciri stres pada kucing dan mengetahui cara mengatasinya, Anda dapat membantu kucing merasa lebih nyaman dan bahagia. | Foto: Pixabay/TeamK
Jawa Barat09 Oktober 2024, 19:50 WIB

Beredar di Jabar, BPOM Sita Obat Kuat hingga Kapsul Asam Urat Pemicu Gagal Ginjal

Balai Besar POM bersama Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat berhasil mengungkap agen obat bahan alam (obat tradisional) ilegal di Kota Bandung dan Cimahi.
Badan POM menyita obat yang mengandung bahan kimia obat dan bisa memicu gagal ginjal hingga kematian |  Foto : Ilustrasi Pixabay
Sukabumi Memilih09 Oktober 2024, 19:09 WIB

Pj Wali Kota Sukabumi Siapkan Sanksi Bagi Kadisporapar yang Terbukti Langgar Netralitas

Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji siapkan sanksi khusus bagi Kadisporapar Tejo Condro Nughroho yang terbukti melanggar netralitas ASN.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Food & Travel09 Oktober 2024, 19:00 WIB

Danau Tasikardi: Wisata Indah yang Dulunya Sarat Akan Sejarah Kesultanan Banten

Dibalik keindahan alamnya, Danau Tasikardi tersimpan sejarah panjang yang mengisahkan kejayaan Kesultanan Banten.
Dibalik keindahan alamnya, Danau Tasikardi tersimpan sejarah panjang yang mengisahkan kejayaan Kesultanan Banten. (Sumber : Instagram/@funtasticserang).
Life09 Oktober 2024, 18:30 WIB

Cerita Urban Rumah Kentang di Jalan Aceh Bandung yang Eksis Sejak Zaman Belanda

Di tengah keramaian Kota Bandung, dahulu ada sebuah rumah tua yang berdiri di Jalan Aceh yang dikenal oleh penduduk setempat sebagai "Rumah Kentang.".
Film horor "Rumah Kentang: The Beginning" yang dibintangi oleh Artis Luna Maya dan Christian Sugiono. (Sumber : Instagram/@rumahkentang.movie)
Life09 Oktober 2024, 18:00 WIB

Doa Perlindungan dari Segala Keburukan, Kejelekan dan Gangguan Orang Jahat

Membaca doa perlindungan merupakan salah satu bentuk ikhtiar seorang muslim untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT dari segala marabahaya, baik itu dari gangguan makhluk halus, sihir, maupun niat jahat orang lain.
Ilustrasi - Dengan membaca doa perlindungan, kita akan merasa lebih aman dan tenang karena yakin bahwa Allah SWT selalu melindungi kita. (Sumber : pexels.com/@SERHAT TUĞ)