Dua Hari Dua Orang Tewas Terseret Ombak, Memahami 30 Menit Kritis di Laut Sukabumi

Senin 10 Juni 2024, 10:47 WIB
Proses evakuasi jenazah Suryadi (28 tahun) di Pantai Cipatuguran, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 9 Juni 2024. | Foto: Istimewa

Proses evakuasi jenazah Suryadi (28 tahun) di Pantai Cipatuguran, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 9 Juni 2024. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dua hari dua orang tewas terseret ombak di laut selatan Kabupaten Sukabumi. Kondisi ini patut menjadi perhatian semua pihak karena telah memperparah catatan hitam sebelumnya terkait peristiwa serupa.

Kasus terbaru itu dialami wisatawan pria asal Depok berinisial JB (30 tahun). Dia tewas setelah terseret ombak di Pantai Capitol, Desa Karangpapak, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Sabtu sore, 8 Juni 2024. Kecelakaan berawal saat JB berenang bersama temannya.

Sebelum kejadian, mereka diingatkan agar tidak bermain terlalu ke tengah karena ombak sedang tinggi. Namun, beberapa saat kemudian keduanya sudah berada di tengah laut. JB dan temannya sempat ditolong, namun hanya satu yang berhasil diselamatkan yakni temannya.

Sementara korban kecelakaan laut kedua adalah pemuda bernama Suryadi (28 tahun). Dia meninggal tenggelam di Pantai Cipatuguran, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 9 Juni 2024. Suryadi adalah warga Kampung Cipatuguran.

Polisi mengatakan Suryadi ditemukan meninggal dunia tenggelam sekira pukul 16.20 WIB, setelah terseret ombak saat bermain di Pantai Cipatuguran sekitar satu jam sebelumnya atau 15.10 WIB.

Baca Juga: Maut di Laut Sukabumi

Critical Thirty

Pada 2023, sukabumiupdate.com pernah membuat laporan mendalam tentang kecelakaan laut di Kabupaten Sukabumi. Dalam laporan tersebut dijelaskan seberapa besar fatalitas kecelakaan laut di perairan ini. Apakah korban masih dapat terselamatkan ketika tergulung gelombang?

Kepala Satuan Kepolisian Air dan Udara (Satpolairud) Polres Sukabumi Ajun Komisaris Polisi Tenda Sukendar saat itu mengungkapkan waktu-waktu kritis kecelakaan laut.

Definisi yang mungkin mirip dengan critical eleven dalam penerbangan pesawat ini terjadi ketika wisatawan mulai terseret ombak hingga dinyatakan hilang. Apabila seseorang terseret arus selama sekitar tiga puluh menit lalu tak kembali muncul, maka rata-rata berakhir meninggal dunia.

“Orang terseret arus kurang lebih setengah jam, dia tidak muncul lagi, ya pasti dalam kondisi meninggal. Meninggalnya ada yang ditemukan, ada yang satu hari (baru ditemukan), dua hari, empat hari. Yang ditemukan pada hari itu juga ada, tergantung arus. Kalau arusnya arus bawah, korban berada di bawah terus. Kalau arusnya narik ke atas, korban bisa mengambang atau terseret ke darat,” kata dia di kantornya, akhir Mei 2023.

Hal itu mengisyaratkan perlunya peningkatan mitigasi risiko dalam tiga puluh menit kritis. Tenda mengingatkan masyarakat harus berhati-hati saat beraktivitas di pantai. Dia memperingatkan tiga faktor utama terjadinya kecelakaan laut.

Pertama, faktor alam yakni arus ombak. Kedua, faktor manusia berupa perilaku tidak mematuhi imbauan petugas soal larangan berenang di tempat berbahaya. Ketiga, faktor manusia di mana korban tidak memiliki kemampuan berenang dan panik saat terseret ombak. Ketiga faktor ini penting dan harus diperhatikan.

Khusus soal faktor alam, Tenda menyebut di pantai selatan sering terjadi sebuah kondisi ombak berdebur ke daratan kemudian mengendap. Namun, dengan durasi yang sangat singkat, ombak tersebut kembali ke lautan dengan gerakan zig-zag.

Situasi itu membuat tarikan ombak semakin kuat dan jika wisatawan dalam posisi kuda-kuda kaki yang lemah, dapat terjatuh dan terseret. Apabila wisatawan sudah terseret dan dinyakan hilang, proses pencarian akan dilakukan tujuh hari, sesuai standar operasional prosedur.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 Juli 2024, 08:00 WIB

Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Info Loker Teknik Posisi Operator Peralatan. Rekrutmen Pegawai Tetap untuk posisi Operator Peralatan ini dibuka hingga 18 Agustus 2024 mendatang.
Ilustrasi. Info Loker Teknik (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Life27 Juli 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya!

Menghadapi seseorang yang tidak punya rasa bersalah bisa sangat menantang.
Ilustrasi. Ciri Orang Tidak Punya Rasa Bersalah, Perhatikan Sikapnya! (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Science27 Juli 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 Juli 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Akhir Pekan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah dan cerah berawan pada Sabtu 27 Juli 2024. (Sumber : Pixabay.com).
Inspirasi26 Juli 2024, 22:02 WIB

Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Sebelum memulai membuat konten video, alangkah baiknya untuk mengenal audiens atau penonton. Cari tahu apa yang mereka suka dan dibutuhkan.
Jatim Media Summit, Kamis (25/7/2024) | Foto : Ist
Sukabumi26 Juli 2024, 21:26 WIB

Ini Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Limbah Pabrik di Parungkuda Sukabumi

Warga ungkap asal muasal api yang menjadi penyebab kebakaran gudang limbah pabrik di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Damkar berjibaku memadamkan kebakaran yang melanda gudang limbah pabrik kain di Parungkuda Sukabumi. | Foto: Istimewa
Jawa Barat26 Juli 2024, 21:11 WIB

16 Rumah Dilaporkan Rusak, Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Gempa di Kuningan

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin meninjau sejumlah lokasi yang terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Kuningan, Jumat (26/7/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau lokasi terdampak gempa di Kuningan. (Sumber : Humas Jabar)
Sehat26 Juli 2024, 21:00 WIB

Oatmeal Hingga Minyak Kelapa, 7 Cara Mengatasi Kulit Kering yang Dapat Anda Lakukan

Cuaca dingin dan kering, sering mencuci tangan, atau paparan sinar matahari berlebihan dapat membuat kulit kering.
Ilustrasi - Dengan perawatan yang tepat, kulit kering dapat diatasi dan kembali sehat. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi26 Juli 2024, 20:56 WIB

Langganan Banjir, Warga Minta Pengerukan Sungai Cibening Purabaya Sukabumi

Warga berharap adanya penanganan Sungai Cibening Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang mengalami pendangkalan serta penyempitan
Forkopimcam dan relawan saat sedang membersihkan Sungai Cibening Purabaya Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Life26 Juli 2024, 20:30 WIB

10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

Senyuman orang yang memiliki dendam mungkin tampak dipaksakan atau tidak tulus. Ekspresi wajah sering kali tidak selaras dengan kata-kata mereka.
Ilustrasi. Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita (Sumber : Pexels/YanKrukau)
Opini26 Juli 2024, 20:07 WIB

Menengok Pilkada Sukabumi yang Kering Gagasan

Kurang lebih empat bulan lagi, tepatnya pada tanggal 27 November 2024, masyarakat Kabupaten Sukabumi akan memilih Bupati dan Wakil Bupati yang baru
Ilustrasi kepala daerah menyampaikan gagasan membangun Sukabumi | Foto : Pixabay