Indonesia Menuju Olimpiade, Kisah Wasit Asal Sukabumi Pernah Pimpin Laga di Ajang Dunia

Sabtu 27 April 2024, 11:55 WIB
Kosasih Kartadiredja, wasit berlisensi FIFA pertama di tanah air asal Sukabumi. | Foto: Historia.id

Kosasih Kartadiredja, wasit berlisensi FIFA pertama di tanah air asal Sukabumi. | Foto: Historia.id

SUKABUMIUPDATE.com - Tim nasional (timnas) Indonesia akan melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024, Senin, 29 April 2024. Garuda Muda berpeluang besar lolos ke Olimpiade Paris 2024 apabila berhasil memenangkan laga penting menuju final tersebut.

Seperti diketahui, Piala Asia U-23 2024 menjadi fase kualifikasi untuk mengirim wakil benua kuning ke pesta olahraga dunia di Paris tahun ini. Juara, runner-up, dan peringkat tiga turnamen berhak lolos langsung. Sementara peringkat empat akan menjalani playoff melawan Guinea.

Membahas sepak bola dan olimpiade, Sukabumi menyimpan sejarah menarik. Wasit berlisensi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pertama di tanah air, Kosasih Kartadiredja, pernah memimpin laga olimpiade junior di Jepang yang diikuti Diego Armando Maradona dari Argentina.

Kosasih adalah warga asli Gang Purwa, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Dia lahir 13 Agustus 1934 dan meninggal 23 Maret 2022 di Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Wafatnya Kosasih menjadi duka bagi dunia sepak bola.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah pernah menceritakan sepak terjang almarhum Kosasih semasa aktif menjadi pengadil di lapangan hijau. Menurut Irman, Kosasih memulai karier sebagai pesepak bola bersama klub Pertiwi, lalu bergabung Young Man Association atau YMA dan Sinar Harapan, berposisi gelandang. Hingga pada 1960 (sumber lain menyebut 1955), dia memperkuat Perssi Kota Sukabumi.

Baca Juga: Analisis Reaksi Pasca Indonesia Tekuk Korsel; Netizen Antusias dengan Capaian Timnas U-23

Kegiatan Kosasih selain bermain sepak bola adalah menjadi wasit. Pembantu Komda PSSI Jawa Barat, Kesheshian, kemudian menawari Kosasih menjadi wasit dan mengikuti kursus wasit C3 di Sukabumi dan memimpin berbagai turnamen. Dia selanjutnya mengikuti kursus C2 tingkat Jawa Barat dan memimpin pertandingan perserikatan Jawa Barat.

Pada 1965, karier Kosasih semakin cemerlang karena menjadi wasit C1 (nasional) setelah mengikuti kursus wasit PSSI dan memimpin pertandingan perserikatan tingkat nasional di seluruh Indonesia.

"Kosasih dikenal tegas meski pemain saat itu galak. Dia berani mengeluarkan kartu merah untuk pemain sekelas Rusdi Balawan dari Persebaya dan Simson Rumapasal dari Persija sehingga dia dijuluki budak leutik paling berani," kata Irman yang juga Ketua Yayasan Dapuran Kipahare.

PSSI lalu merekomendasikan Kosasih menjadi wasit FIFA dan lolos pada 1972. Sejak itu, Kosasih memimpin pertandingan internasional seperti Piala Raja di Bangkok 1972, turnamen sepak bola di Vietnam pada 1974. Kemudian di Korea Selatan dan Arab Saudi pada 1975. Di Asia, dia dijuluki wasit King Cobra karena gerakannya yang lincah berlari ke segala arah.

Kata Irman, pada 1979, Kosasih memimpin pertandingan olimpiade junior di Jepang yang diikuti Diego Armando Maradona dari Argentina. Dia juga dikenal tegas menolak suap. Ini pernah terungkap saat menjadi wasit Sea Games tahun 1981 dan ditawari 10.000 dolar (USD) untuk memenangkan Malaysia.

"Dia menolak mentah-mentah dan kemudian dicatat dalam koran The Strait Times."

"Di Indonesia juga dia memimpin pertandingan persahabatan antara Timnas melawan Benfica (Portugal), Ajax Amsterdam (Belanda), Cosmos (AS), dan Manchester United, yang sempat dikenai kartu kuning olehnya," kata Irman.

Dalam sumber lain disebutkan olimpiade junior di Jepang yang dimaksud Irman adalah Kejuaraan Dunia Remaja FIFA 1979. Ini adalah edisi kedua turnamen sepak bola Kejuaraan Dunia Remaja FIFA. Turnamen ini diselenggarakan di Jepang sejak 25 Agustus hingga 7 September 1979. Sebanyak 16 tim berpartisipasi pada putaran final. Pertandingan dilaksanakan di empat stadion di empat kota.

Argentina U-20 menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya setelah menang atas Uni Soviet U-20 dengan skor 3–1 pada pertandingan final di Stadion Nasional, Tokyo. Uruguay U-20 berada pada peringkat ketiga setelah mengalahkan Polandia U-20 dengan skor 5–3 dalam adu penalti setelah bermain imbang 1–1 hingga perpanjangan waktu dalam pertandingan perebutan tempat ketiga di tempat yang sama.

Pemain Argentina U-20 Diego Maradona menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen, sedangkan pemain Argentina U-20 lainnya Ramón Díaz menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang putaran final dengan 8 gol.

Setelah pensiun dari dunia wasit pada 1995, Kosasih ditugaskan menjadi inspektur wasit di komisi wasit PSSI. Ketika itu dia mendapatkan banyak tawaran suap dari para pihak. Tetapi, Kosasih dengan tegas menolak semua tawaran tersebut, bahkan tidak segan memberikan sanksi kepada wasit yang terlibat dengan suap dan pengaturan skor.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)