Kesaksian Warga soal Longsor di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, Sempat Dikira Gempa

Selasa 02 April 2024, 22:35 WIB
Warga sekitar Edi (65 tahun) di depan titik longsor yang sempat menimbun ruas Jalan Nasional Sukabumi-Bogor. (Sumber : SU/Ibnu)

Warga sekitar Edi (65 tahun) di depan titik longsor yang sempat menimbun ruas Jalan Nasional Sukabumi-Bogor. (Sumber : SU/Ibnu)

SUKABUMIUPDATE.com - Detik-detik tebing longsor yang sempat menutupi ruas Jalan Nasional Sukabumi-Bogor masih teringat jelas oleh warga. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Cipanggulaan RT 6/7, Desa Kompa,Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Senin, 1 April 2024, malam.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini, namun saat itu ternyata material longsor sempat menyeret 8 pemotor yang tengah melintas.

Hal itu disampaikan warga setempat, Kono (65 tahun). Menurutnya, longsor terjadi beberapa menit selepas azan magrib berkumandang dan di tengah cuaca hujan.

Kono yang tengah berbuka puasa di dalam warungnya saat itu merasakan getaran dengan suara keras dari balik tebing.

"Saya lalu keluar sambil melihat keadaan, ternyata longsor. Dikirain talang air yang longsornya, karena enggak terlalu kelihatan," ujar Kono kepada sukabumiupdate.com, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: Tebing yang Longsor di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor Bakal Dipasang Terpal

Menurut Kono, saat itu fokus perhatiannya lebih ke pemotor yang dari arah Sukabumi ke Bogor tergesa gesa untuk berputar arah. Ia juga melihat saat itu sejumlah pemotor yang terjatuh karena terseret besi pembatas jalan yang jebol oleh longsoran.

"Ternyata sudah ada sekira 8 motor yang terjatuh, karena terseret oleh besi pembatas jalan yang ikut jebol, tapi pada bangun sendiri karena panik, takut longsor lagi," jelasnya.

Beruntung, sambung Kono, kondisi lalu lintas jalanan sedang tidak ramai, lantaran sudah lewat dari waktu magrib, sehingga diyakini tidak ada yang tertimbun tanah.

“Enggak kebayang kalau kejadiannya bertepatan waktu bubaran pabrik, jadi selamat yang dari sini mah, enggak tahu kalau yang arah sebaliknya ceritanya seperti apa," ungkapnya.

Cerita sebelum terjadinya longsor dari situasi arah sebaliknya atau Bogor menuju Sukabumi kemudian diungkapkan oleh Edi (65 tahun), warga Desa Bojongkokosan.

"Saya habis ngabuburit menggunakan sebuah kendaraan sepeda motor dari Parungkuda bersama kedua anak, saat itu memang kondisinya sedang turun hujan," kata Edi sambil mondar-mandir di sekitar lokasi sisa longsoran.

Edi yang saat itu dari Pasar Parungkuda terpaksa menerobos hujan karena tengah mengejar waktu untuk bisa berbuka puasa di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Kala melintasi titik longsor, pria lansia itu mengaku disergapi rasa waswas. Pasalnya, kejadian timbunan tanah turun ke jalan bukan hanya terjadi satu kali di lokasi yang sama.

"Benar saja setelah saya lewat sekira 400 meter dari titik longsor, atau baru mau ke gang dalam rumah, tiba-tiba ada suara gemuruh. Braaak, saya sangat kaget langsung memberhentikan laju kendaraan sepeda motor dan menengok ke belakang, karena suaranya sangat keras dan bergetar, dikira gempa," terangnya.

Edi menyebut, saat longsoran tebing menutup jalan nasional kondisi arus lalu lintasnya tengah sepi. Namun beberapa menit kemudian terjadi kemacetan sehingga oleh pihak kepolisian dilakukan pengalihan arus di kedua arahnya.

"Kayaknya kalau saya jalan pelan bakal ketimbun longsoran, karena kebetulan ngejar waktu berbuka jadi agak cepat dikit. Alhamdulillah masih diselematkan," pungkasnya menambahkan.

Setelah 14 jam dilakukan evakuasi dan pembersihan material longsor oleh tim gabungan. Kondisi titik longsor kemudian sudah mulai bisa dilintasi kendaraan sejak pukul 08.30 WIB.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel03 Mei 2024, 14:25 WIB

Menikmati Lukisan Alam: Meronanya Sunset di Pantai Minajaya Sukabumi

Salah satu daya tariknya adalah hamparan batu karang yang unik dan ombak yang relatif tenang, ditambah saat cuaca bagus menjadi lukisan alam yang indah dengan sunset yang merona.
Sunset di pantai minajaya, Surade Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Sumber: istimewa/kang baban)
Bola03 Mei 2024, 14:15 WIB

Jokowi Minta Timnas Indonesia U-23 Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024 di Laga Play-off

Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X/@jokowi).
Bola03 Mei 2024, 14:00 WIB

Hadapi Bali United, Bek Persib Alberto Rodriguez Antusias Tatap Championship Series

Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series.
Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series. (Sumber : X@persib)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:49 WIB

Disperkim Segera Bangun Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi, Lokasi Mulai Dirapihkan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) telah memulai melakukan penataan area lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi yang berada di Alun-Alun Palabuhanratu.
Penataan area pembangunan tugu nol kilometer Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 13:48 WIB

Hadiahi Perilaku Baik, Ini 8 Cara Mengajarkan Keterampilan Disiplin Diri pada Anak

Apa pun jenis disiplin yang Anda gunakan pada anak, tujuan akhir dari strategi pengasuhan Anda adalah untuk mengajarkan disiplin diri pada anak.
Ilustrasi mengajarkan keterampilan disiplin diri pada anak. | Foto: Pexels.com/@Andrea Piacquadio
Sukabumi03 Mei 2024, 13:36 WIB

Penguatan P2WKSS, Pemkot Sukabumi Tingkatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan

Ineu Nuraeni menjelaskan soal P2WKSS dan lokus program di Kelurahan Sukakarya.
Rapat koordinasi program P2WKSS pada Jumat (3/5/2024) di Balai Kota Sukabumi. | Foto: Website KDP Kota Sukabumi
Life03 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Alasan Kenapa Perantau Dikenal Punya Mental Tangguh dan Petarung, Ini Penyebabnya

Para perantau pada umumnya akan memiliki mental tanggung dan petarung. Sebab, berada di lingkungan baru membentuknya sedemikian rupa.
Ilustrasi. Alasan perantau punya mental tangguh. Sumber foto : Pexels/GustavoFring
Science03 Mei 2024, 13:25 WIB

Prediksi Temperatur di Jawa Barat, BMKG Soal Suhu Panas di Indonesia dan Asia

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Kamis 2 Mei 2024 menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh gerak semu matahari.
peta temperatur wilayah pada Jumat (3/5/2024) (Sumber: zoom.earth)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:16 WIB

Dipasang Bronjong, Dinas PU Tangani Longsor Tebing Di Jalan Surade Sukabumi

UPTD Pekerjaan Umum Jampangkulon Kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan pemasangan bronjong pada lokasi longsor di ruas jalan Kadaleman-Mareleng Sta 3+800 di Desa Kadaleman, Kecamatan Surade.
Pemasangan bronjong di lokasi longsor di jalan ruas Kadaleman-Mareleng, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat03 Mei 2024, 13:00 WIB

Langkah Simpel Membuat Teh Daun Mangga untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi - Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : YouTube/G Family Thai).