Buka Sekolah Lapang Gempa Bumi, Bupati: Pegangan Hadapi Bencana di Sukabumi

Kamis 11 Mei 2023, 15:35 WIB
Bupati Sukabumi Marwan Hamami membuka acara Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) tahun 2023 di Grand Inna Samudera Beach Hotel, Kecamatan Palabuhanratu, Kamis (11/5/2023). | Foto: Dokpim Kabupaten Sukabumi

Bupati Sukabumi Marwan Hamami membuka acara Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) tahun 2023 di Grand Inna Samudera Beach Hotel, Kecamatan Palabuhanratu, Kamis (11/5/2023). | Foto: Dokpim Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami membuka acara Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) Kabupaten Sukabumi tahun 2023 bertempat di Grand Inna Samudera Beach Hotel, Kecamatan Palabuhanratu, Kamis (11/5/2023). Acara yang melibatkan puluhan warga dan TNI/Polri serta unsur lainnya ini bertujuan meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami.

"Kita ingin mewujudkan masyarakat Kabupaten Sukabumi yang siaga gempa bumi dan siaga tsunami, khususnya bagi masyarakat di sekitar pesisir pantai pariwisata," kata Hartanto, selaku kepala BBMKG Wilayah II, dikutip dari unggahan Instagram Dokpim Kabupaten Sukabumi.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyambut baik acara BMKG tersebut. "Kami mengucapkan terima kasih kepada BMKG yang telah bersinergi dengan Pemkab Sukabumi melalui jalinan kerja sama yang saling menguatkan," kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami. "Kegiatan SLG ini memberikan dampak positif dan menjadi pegangan bagi kita dalam menghadapi dan mengantisipasi bencana alam di Kabupaten Sukabumi," imbuhnya.

Baca Juga: Alasan Kenapa Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi, Ring of Fire Hingga Pertemuan Lempeng

Bupati Sukabumi berharap ilmu yang telah didapatkan para peserta SLG bisa diimplementasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi, khususnya masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana "Setelah kegiatan ini, ilmunya bisa dimanfaatkan untuk disosialisasikan dan diinformasikan kepada masyarakat, supaya masyarakat bisa lebih waspada dan mampu mengantisipasi bencana," kata dia.

Berdasarkan sambutan yang disampaikannya, Marwan juga menyinggung dua bencana besar yang terjadi pada 2006 (tsunami Pangandaran) dan 2018 (tsunami Jawa Barat dan Lampung).

Menurut dia, pada 17 Juli 2006, gempa dengan kekuatan Magnitudo 7.7 di Samudera Hindia Selatan Jawa telah menimbulkan gelombang tsunami di pesisir Pantai Pangandaran yang tiba lebih dari 30 menit setelah gempa. Di pesisir Pantai Pangandaran, tsunami tersebut tercatat mencapai ketinggian maksimum sekitar 10 meter dan mengakibatkan 664 jiwa meninggal serta menghancurkan rumah-rumah nelayan di pesisir Pangandaran.

Kemudian pada 22 Desember 2018, masyarakat pesisir Jawa Barat dan Lampung bagian selatan dikejutkan dengan ‘silent’ tsunami yang terjadi pada malam hari. Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya 431 orang meninggal, 7.200 luka-luka, 46.646 orang mengungsi serta merusak sedikitnya total 1.778 rumah, 76 unit penginapan, 432 perahu dan kapal. Korban terbanyak di Kabupaten Pandeglang yaitu 292 orang meninggal, 3.976 luka-luka, 8 orang hilang, serta mengungsi sekitar 33.136 orang.

Kedua peristiwa tersebut membawa duka mendalam, tidak hanya bagi masyarakat Banten, Jawa Barat, dan Lampung, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Namun, sebagai insan yang beragama, seharusnya mampu mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.

Dalam hal ini, sambung Marwan, setidaknya ada dua pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa tersebut. Pesisir selatan Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran) merupakan daerah yang memiliki potensi bencana tsunami. Pemerintah dan masyarakat di provinsi Jawa Barat (termasuk di dalamnya adalah Kabupaten Sukabumi) yang wilayahnya memiliki potensi bencana tsunami, perlu membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tsunami.

Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sukabumi beruntung mendapat perhatian dari pemerintah pusat dalam hal ini BMKG. BMKG telah memasang seperangkat Warning Receiver System New Generation di BPBD Kabupaten Sukabumi untuk menerima informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG Pusat.

Selain itu, BMKG telah memilih Kabupaten Sukabumi sebagai satu dari 30 lokasi kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) BMKG pada tahun 2023 ini. Melalui segenap peralatan BMKG serta kegiatan SLG dan BMKG Goes to School diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Sukabumi dalam membangun kesiapsiagaan atas bencana gempabumi dan tsunami.

(Advertorial)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 April 2024, 09:42 WIB

Ciptakan Rutinitas, Ini 7 Cara Ampuh Menenangkan Balita yang Rewel

Tertawa satu menit dan menangis di menit berikutnya? Pelajari cara menangani emosi balita Anda yang selalu berubah.
Ilustrasi menenangkan balita yang rewel. | Foto: Freepik
Sukabumi29 April 2024, 09:34 WIB

Pelajar SMPN Cibitung Butuh Perahu, Pergi Sekolah Lintasi Sungai Cikaso Sukabumi

Perahu yang selama ini digunakan pelajar dan guru sering mengalami masalah.
Perahu untuk pelajar dan guru di Sungai Cikaso, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi29 April 2024, 09:31 WIB

6 Tanda Kamu Punya Bakat Jadi Pengusaha daripada Kerja Kantoran, Ini Buktinya

Bakat menjadi pengusaha sejatinya bisa dilihat dari kebiasaan, mentalitas dan mindset hariannya dalam menjalani hidup selama ini.
Ilustrasi. Tanda orang yang memiliki bakat jadi pengusaha. Sumber foto : Pexels/ Andrea Piacquadio
Sehat29 April 2024, 09:00 WIB

Menurunkan Berat Badan, 7 Manfaat Mengonsumsi Buah Pisang untuk Kesehatan

Pisang merupakan sumber karbohidrat, serat, potasium, dan vitamin B6 yang baik. Buah ini juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Ilustrasi - Pisang merupakan sumber karbohidrat, serat, potasium, dan vitamin B6 yang baik. Buah ini juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.  (Sumber : pexels.com/@Dom J)
Life29 April 2024, 08:00 WIB

8 Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin

Inilah Sederet Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin. Ayo Tiru dan Lakukan!
Ilustrasi. Relasi orang kaya yang membuatnya sulit miskin (Sumber : pexels/maryiaplashchynskaya)
Sehat29 April 2024, 07:00 WIB

7 Kategori Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Mengonsumsi makanan tinggi serat secara teratur dapat membantu mengatur kadar gula darah, mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah makan, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Ilustrasi. Mencuci Buah. Contoh Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah (Sumber : Freepik)
Food & Travel29 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Hanya 5 Langkah!

Jus jambu biji segar ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan sehat dalam diet untuk menurunkan gula darah.
Ilustrasi. Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : pexels/quangnguyenvinh)
Science29 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 April 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Awal Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Life28 April 2024, 23:24 WIB

7 Trik Jitu Move On dari Mantan Pacar, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!

Putus cinta adalah salah satu momen paling sulit dalam kehidupan, terutama ketika harus melepaskan mantan pacar yang pernah kita cintai dengan sepenuh hati.
Ilustrasi putus cinta. | Sumber Foto: pixabay/oppy77
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio