Ragam Respons Warga Sukabumi Soal Rencana Beli Gas LPG Pakai KTP

Selasa 17 Januari 2023, 16:57 WIB
Salah satu warung yang menjual gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

Salah satu warung yang menjual gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ibnu Sanubari

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga di Kabupaten Sukabumi merespons rencana pemerintah yang akan membatasi pembelian gas LPG yakni menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Aturan yang akan diuji coba secara bertahap di seluruh Indonesia ini dimaksudkan supaya penyaluran LPG 3 kilogram tepat sasaran.

Warga Kecamatan Parungkuda, Ervina (35 tahun), menyebut jika aturan itu diberlakukan, akan menyulitkan masyarakat, terutama seperti dirinya yang menjual kue. Ervina membayangkan apabila sedang mendapat banyak pesanan kue lalu gas LPG-nya habis, untuk membeli gas LPG perlu waktu dengan sistem yang baru itu.

Apalagi, kata Ervina, muncul kabar yang menyebut pemerintah akan membatasi penjualan gas LPG 3 kilogram di tingkat pengecer. Dia mengaku akan kesulitan karena jarak rumahnya ke lokasi agen untuk membeli LPG terbilang jauh. Ditambah sepeda motor yang dia punya sering digunakan bekerja oleh suaminya.

"Saat banyak pesanan sering habis gas di tengah memasak. Kalau sekarang tinggal jalan ke warung. Beda cerita kalau peraturan itu diberlakukan. Harus motoran dulu jauh, belum lagi pelanggan sudah menunggu pesanan. Telat sedikit saja suka dikomplain," ujar dia kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (17/1/2023).

Baca Juga: Soal Beli Gas LPG 3 Kg Pakai KTP, Ini Kilas Balik Konversi Minyak Tanah di Zaman SBY

Kemudian Ervina juga tidak setuju dengan rencana pembelian gas LPG harus menggunakan KTP. Dia khawatir identitas yang termuat dalam KTP seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat disalahgunakan. "Takutnya nanti disalahgunakan. NIK pada KTP itu kan biasanya hanya untuk pribadi," kata Ervina.

Berbeda dengan Ervina, warga Kecamatan Cidahu, Rina (38 tahun), menyatakan setuju apabila pembelian gas LPG 3 kilogram menggunakan KTP dengan catatan masih dijual di tingkat pengecer warung-warung kecil. Sebab, Rina mengaku tidak memiliki cukup waktu untuk membeli sebuah tabung gas LPG 3 kilogram ke agen.

"Jika menunjukkan KTP di agen sudah terbayang antrenya. Kalau di warung tidak cuma warung itu aja, banyak pilihan, walaupun sedikit memangkas waktu dalam membeli, tapi tidak terlalu antre kalau bisa diberlakukan di warung," kata dia.

Sementara warga Kecamatan Cicurug, Rusli (29 tahun), kurang sepakat dengan kebijakan tesebut, meski ada sisi baiknya yakni tepat sasaran dan harga gas kemungkinan menjadi sama rata di setiap agen. "Gas itu kan subsidi untuk warga yang kurang mampu. Jadi harusnya membantu. Tapi kalau gitu sifatnya malah jadi makin sulit, walaupun sudah tepat sasaran, warga harus rela pergi ke agen demi mendapatkan gas tersebut," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pertamina akan melakukan sinkronisasi Data P3KE (Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) dengan data pembeli LPG 3 kilogram.

Baca Juga: Harga LPG 3 Kg di Pasaran Lebih Mahal, Ini Kata Hiswana Migas Sukabumi

Data P3KE (Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) yang dimaksud adalah data yang dibuat berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) Kementerian Sosial, data pusat keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan data SDGs dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Data-data yang sudah dikoordinasikan dalam data P3KE kemudian diinput ke website Subsidi Tepat Milik Pertamina dan diintegrasikan ke aplikasi MyPertamina. Oleh karena itu, masyarakat yang sudah terdata dalam database P3KE bisa membeli gas dengan menunjukkan KTP. Namun, jika belum terdata, masyarakat bisa registrasi terlebih dahulu di aplikasi MyPertamina.

Sementara mengutip suara.com, pemerintah menegaskan, nantinya gas LPG 3 kilogram tidak lagi dijual melalui pengecer, melainkan langsung melalui sub-penyalur resmi. Kementerian ESDM pada Senin, 9 Januari 2023 menyebut pemerintah berencana melakukan pendataan terkini agar LPG 3 kilogram bisa tersalurkan tepat sasaran.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Science24 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 24 April 2024, Siang Hari Seluruh Wilayah Berpotensi Hujan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 24 April 2024.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 24 April 2024. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 April 2024, 01:20 WIB

Disdik Sukabumi Pastikan Ujian Sekolah Tingkat SD dan SMP Berjalan Lancar

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha mengungkapkan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi ujian nasional, sebagai penggantinya ada penilaian sumatif akhir jenjang (PSAJ)
Suasana Ujian Sekolah jenjang SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat24 April 2024, 00:53 WIB

Empat Pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi Ikuti PKN 2024, Sekda Ade Jadi Mentor

Berikut daftar nama pejabat Eselon II Kabupaten Sukabumi yang ikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan VI Tahun 2024 di BPSDM Jabar.
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman bersama empat pejabat eselon II yang ikuti PKN 2024. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi24 April 2024, 00:06 WIB

17 Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto di Sukabumi Disita KPK

Belasan asetnya di Sukabumi disita KPK, berikut perjalanan kasus korupsi Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Dari tersangka gratifikasi hingga TPPU.
Mantan Kepala Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto saat menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus gratifikasi, Jumat (8/12/2023). (Suara.com/Yaumal)
Entertainment23 April 2024, 22:28 WIB

Positif Konsumsi Ganja, Selebgram Chandrika Chika dan 5 Temannya Ditangkap Polisi

Selebgram Chandrika Chika ditangkap polisi bersama 5 temannya usai terbukti menyalahgunakan narkoba jenis ganja di salah satu hotel.
Sosok selebgram Chandrika Chika. (Sumber Foto: Instagram)
Sukabumi23 April 2024, 21:55 WIB

Rumah Tertimpa Tembok Bangunan Ambruk, Lansia di Nagrak Sukabumi Terpaksa Mengungsi

Dua rumah warga yang salah satu penghuninya merupakan lansia di Nagrak Sukabumi alami kerusakan usai terdampak longsor saat hujan deras.
Kondisi rumah lansia di Nagrak Sukabumi yang alami kerusakan usai tertimpa tembok bangunan rumah warga lainnya yang ambruk karena longsor. (Sumber : P2BK Nagrak)
Sehat23 April 2024, 21:00 WIB

Lawan Asam Urat dengan 8 Obat Alami Ini, Solusi Sehat Kurangi Frekuensi Serangannya

Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.
Ilustrasi Kunyit - 
Mengobati asam urat dengan bahan alami dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah serangan yang lebih parah.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi23 April 2024, 20:30 WIB

Banyak PJU Mati, Jalan Depan Komplek Perkantoran Palabuhanratu Gelap Saat Malam

Ruas Jalan Sudirman di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kondisinya gelap di malam hari, karena lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) banyak yang tidak menyala alias mati.
Kondisi lampu PJU di ruas jalan Sudirman, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, banyak yang tidak menyala | Foto : Ilyas Supendi
Gadget23 April 2024, 20:30 WIB

10 Rekomendasi HP Samsung Harga Rp 1 Jutaan yang Punya Spesifikasi Bagus

HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Ilustrasi Samsung A03- HP dari Samsung ini menawarkan solusi untuk memiliki smartphone dengan fitur yang cukup lengkap tanpa harus mengeluarkan biaya besar. (Sumber : samsung.com).
Sukabumi23 April 2024, 20:05 WIB

Viral Emak-emak Ngamuk Maksa Minta Sedekah di Sukabumi, Polisi Turun Tangan

Emak-emak pengemis viral yang ngamuk maksa minta sedekah terekam berulah di Cibeureum dan Baros Sukabumi.
Kolase foto tangkapan layar video viral emak-emak ngamuk maksa minta sedekah di Sukabumi. (Sumber : TikTok esapperdana)