Ajak Masyarakat, Mahasiswa di Sukabumi Tolak Gerakan People Power Pasca Pemilu 2019

Minggu 05 Mei 2019, 04:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Nalar Mahasiswa Sukabumi (NMS), mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam menyikapi pasca pesta demokrasi Pemilu 2019 yang telah diselenggarakan Rabu, 17 April 2019 lalu.

Ajakan tersebut dilakukan melalui aksi damai dengan cara longmarch, mulai dari halaman Jalan R Syamsudin (Car Freeday, red) menuju Lapang Merdeka, kemudian berakhir di Jalan A Yani tepatnya di depan City Mall, Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Beres Pemilu 2019, Organisasi Ekstra Kampus Mulai Bahas Pilkada 2020

Selain longmarch dan orasi-orasi secara bergantian, para mahasiswa ini juga mengajak masyarakat untuk membubuhkan tanda tangan di bentangan spanduk yang sudah disiapkan NMS. 

Koordinator aksi damai NMS, Mirda Apriand Zulhij menjelaskan aksi ini dilakukan agar masyarakat paham pro dan kontra adalah hal yang biasa, karena perbedaan itu pada hakikatnya, sebagai mahkluk individu berbeda satu dengan yang lainya. 

BACA JUGA: Dua Komisioner KPU Kabupaten Sukabumi Tumbang saat Pleno Rekapitulasi Pemilu 2019

"Dalam aksi ini kita menyepakati bahwa sebagai mahkluk sosial harus menjaga perdamaian. Maka dari itu, kita harus bersama-sama menjaga perdamaian dan persatuan. Siapapun yang terpilih kita harus tetap berdamai dan menjaga kondusifitas," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (5/5/2019).

Menurutnya, pembubuhan tandatangan atau petisi ini sebagai bukti bahwa masyarakat Sukabumi, menyepakati adanya perdamaian pasca pesta demokrasi.

BACA JUGA: Catatan Penting Wali Kota Sukabumi Soal Penyelenggaraan Pemilu 2019

"Intinya ini ajakan dan seruan untuk tetap menjaga kondusifitas kedamaian di kalangan masyarakat, jangan hanya para pemimpin yang di contoh, tapi kita juga mampu menjaga perdamaian," paparnya.

Dalam aksi tersebut NMS juga menyatakan sikap, diantaranya, mengajak masyarakat Kota Sukabumi agar bersabar menunggu hasil Pemilu berdasarkan keputusan KPU Pusat pada 22 Mei 2019 nanti.

BACA JUGA: Warna-warni Pemilu 2019 di Mata Ketua KPU Kabupaten Sukabumi

"Kedua, segala hal berkaitan dengan sengketa Pemilu kita serahkan kepada penyelenggara negara yang telah diputuskan dan ditetapkan berdasarkan UU," jelasnya.

Selain itu, menolak gerakan people power, karena dianggap akan mengakibatkan perpecahan bangsa dan mengajak kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi atas ajakan-ajakan berupa kegiatan yang mengakibatkan kepada perpecahan bangsa.

BACA JUGA: Warganet Kumpulkan Donasi untuk Korban Pemilu 2019 Lewat Situs Kitabisa.com

"Terakhir kami meminta kepada aparat keamanan TNI/Polri untuk tetap menjaga kondusifitas proses Pemilu 2019 sampai tuntas," pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga, Haikal mengatakan menyatukan masyarakat itu lebih utama. Hal itu agar tidak terpecah belah. 

BACA JUGA: Catatan KPU Kabupaten Sukabumi Pasca Pemilu Serentak 2019

"Jangan sampai kita terpecah belah. Kalau bersatu, aman, nyaman, dan damai dalam menjalankan hidup. Oleh karena itu, siapapun yang menang harus menjaga stabilitas negara. Pasalnya kedaulatan Republik Indonesia tersebut lebih utama," singkatnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat07 Mei 2024, 16:15 WIB

Wajib Diketahui, Berikut 6 Jenis Bakteri dalam Kuku yang Harus Diwaspadai

Bakteri dalam kuku merupakan sekelompok mikroorganisme kecil yang dapat hidup di bawah atau di sekitar kuku manusia.
Ilustrasi telapak tangan kotor yang menyebabkan bakteri pada kuku (Sumber : pixabay.com / @anncye)
Gadget07 Mei 2024, 16:13 WIB

SG di Nusa Putra, Guru Besar Jawaharlal Nehru University Tawarkan Beasiswa India

peluang kepada para mahasiswa Nusa Putra untuk mewujudkan cita-cita melalui program beasiswa yang disediakan oleh pemerintah India.
Prof Gauman Kumar, guru besar hubungan internasional Jawaharlal Nehru University India saat kuliah umum hubungan internasial di Kampus Nusa Putra (Sumber: dok nusa putra)
Keuangan07 Mei 2024, 16:00 WIB

8 Pola Manajemen Finansial untuk Anak Agar Pandai Mengelola Uang

Tips mengelola uang yang paling penting adalah berikan contoh yang baik dalam hal manajemen finansial.
Ilustrasi - Pola Manajemen Finansial untuk Anak Agar Pandai Mengelola Uang (Sumber : Freepik)
Life07 Mei 2024, 15:45 WIB

Pasti Kapok, 6 Cara Berkelas Menghadapi Tetangga yang Suka Bergosip

Keberadaan tetangga yang suka menyebarkan gosip tentu menyebalkan. Maka penting menerapkan cara berkelas untuk menghadapi mereka
Cara menghadapi tetangga yang suka bergosip (Sumber : Pexels.com / @AndreaPiacquadio)
Life07 Mei 2024, 15:15 WIB

6 Mindset Keuangan yang Wajib Diajarkan Orang Tua kepada Anak Sejak Kecil

Dalam mengasuh anak, orang tua penting mengajarkan mindset keuangan atau finansial agar saat tumbuh dewasa sang buah hati pandai dan cerdas dalam mengelola keuangan
mindset keuangan yang perlu diajarkan kepada anak (Sumber : Pexels.com/ @JepGambardella)
Bola07 Mei 2024, 15:14 WIB

Lahir di Sukabumi, Kisah Lothar Van Gogh Bobol Gawang Belgia saat Usia 19 Tahun

Keluarga Lothar Van Gogh merupakan patriciaat yang sangat dihormati di Belanda.
Lothar Van Gogh, pesepak bola Belanda kelahiran Sukabumi pada 7 Februari 1888. | Foto: Wikipedia
Sukabumi07 Mei 2024, 15:05 WIB

Dispar Sukabumi Siap Sambut Healthy City Summit 2024 dengan Beragam Objek Wisata Menarik

Kabupaten Sukabumi telah dipilih sebagai tuan rumah untuk menggelar Healthy City Summit pada bulan Juli 2024. Dinas Pariwisata siap menyambut dengan menyuguhkan beragam objek wisata yang menarik.
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi, Jujun Junaedi | Foto : Ilyas Supendi
Inspirasi07 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA Sebagai Picking di Minimarket Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA Sebagai Picking di Minimarket Sukabumi (Sumber : Freepik.com/@DC Studio).
Life07 Mei 2024, 14:45 WIB

6 Dampak Buruk Sering Memarahi Anak yang Sering Disepelekan Orang Tua

Sering Memarahi anak rupanya memiliki dampak buruk yang berbahaya untuk perkembangan si kecil. Maka dari itu, para orang tua harus mengetahui dampak buruh memarahi anaknya saat masih kecil
Ilustrasi dampak buruk sering memarahi anak (Sumber : Pexels.com / @JepGambardella)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:43 WIB

Polisi Dalami Motif Pembunuhan Ajo alias Ceuceu di Citepus Palabuhanratu Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa tahap olah TKP dilakukan sebagai persiapan sebelum melakukan rekonstruksi secara menyeluruh.
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi