Sejumlah Pimpinan Ponpes di Sukabumi Deklarasi Dukung Jokowi Dua Periode

Kamis 24 Mei 2018, 15:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di Sukabumi mendeklarasikan dukungan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali mencalonkan diri dalam Pilpres 2019 mendatang. Deklarasi dilakukan usai buka puasa bersama di Pesantren Assakinah, Jalan Lio Santa RT 01 RW 04, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Kamis (24/5/2018).

Kyai Haji Iyus Yusuf dari Pondok Pesantren Al Amin, Cibeureum mengatakan, Indonesia membutuhkan figur pemimpin yang bukan saja dapat tampil di atas semua golongan. Namun juga harus peka dengan aspirasi dan kehendak rakyat.

BACA JUGA: Tarling, Cara PPK Simpenan Sukabumi Sosialisasikan Pilgub Jabar

"Disamping itu, memiliki sifat utama yakni, sidiq, amanah, fathonah dan tabligh," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, usai deklarasi.

Dengan semakin beragam dan kompleksnya permasalahan yang dihadapi, kata Kyai Yusuf, Indonesia harus dipimpin oleh sosok yang mengerti dan mampu bermain di kancah politik nasional maupun internasional. Juga punya visi dan misi yang kuat.

"Untuk alasan tersebut dan menjadikan Indonesia lebih baik. Kami mengajak masyarakat untuk tidak salah dan gegabah dalam memilih pemimpin," paparnya.

"Pak Jokowi sebagai manusia biasa bukan berarti tidak terbebas dari kekurangan dan luput dari salah dan khilaf. Namun sampai sejauh ini Jokowilah sosok yang paling pantas dan mampu membawa negara ini untuk segera hijrah dari praktek kehidupan politik yang kotor, ekonomi yang menyengsarakan dan budaya yang meruntuhkan menuju politik yang mencerdaskan," jelasnya.

Ia menegaskan, berkumpulnya beberapa pimpinan pondok pesantren ini bersepakat untuk mendukung Jokowi agar terus melanjutkan kepemimpinan nasional sampai 2 periode.

"Dibawah kepemimpinan Pak Jokowi semoga Pancasila dapat menjadi kata kerja, bukan hanya kata-kata. Semoga Allah SWT memberikan pertolongan dan petunjuk bagi bangsa dan negara agar apa yang di cita citakan dalam proklamasi kita dapat terwujud," pungkasnya.

Dari Informasi yang diperoleh, terdapat sejumlah pimpinan Ponpes yang turut serta dalam deklarasi ini. Beberapa diantaranya KH Anas Syakirullah dari Pondok Pesantren As Sakinah, Baros. kemudian KH Arruyani dari Pondok Pesantren Tarbiyatul Akhlak, Citamiang. Lalu KH Iyus Yusuf dari Pondok Pesantren Al Amin, Cibeureum, KH M Ismatullah Fauzi dari Pondok Pesantren Miftahussa'adah, Cigunung dan KH Athoillah Khoiron dari Pondok Pesantren Al Munawariyah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat28 April 2024, 07:00 WIB

Bantu Melancarkan Pencernaan, 5 Manfaat Minum Air Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Ilustrasi minum air putih - Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. | (Sumber : Freepik.com)
Science28 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 28 April 2024, Pagi Cerah dan Siang Berpotensi Turun Hujan

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)