Utak-atik Rekayasa Lalu Lintas di Pusat Kota Sukabumi Pasca Pedestrian

Rabu 02 Februari 2022, 17:07 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kemacetan lalu lintas di pusat Kota Sukabumi Jawa Barat jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah daerah. Keberadaan pedestrian di jalan Ahmad Yani dan Djuanda, membuat pemda dan jajaran satuan lalu lintas Polresta Sukabumi harus memutar otak, membuat rekayasa agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

Keberadaan dua pedestrian membuat pemda harus memberlakukan sistem satu arah arus untuk semua jenis kendaraan. Ahmad Yani saat ini hanya bisa diakses oleh kendaraan dari arah pintu kisi, sedangkan Juanda dari arah Jalan R Syamsudin (depan Balai Kota).

Pedestrian yang dibangun memang membuat lebar kedua jalan tersebut berkurang. Satu-satunya cara saat ini yang tengah dilakukan Pemda adalah merekayasa sejumlah ruas jalan di pusat kota. 

Terbaru, Pemda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi melakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar ruas jalan R.E Martadinata dan Zaenal Zakse. Jalan Zaenal Zakse saat ini hanya berlaku satu arah, dari bawah yaitu jalan stasiun dan Ahmad Yani.

Baca Juga :

Mengutip portal resmi Pemkot Sukabumi, Kepala Dishub Abdul Rachman, menjelaskan beberapa pertimbangan rekayasa tersebut. Yaitu dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang menyebabkan naiknya volume arus lalu lintas, dan penerapan sistem satu arah di Jalan Ahmad Yani.

Ia menambahkan kendaraan yang berada di ruas jalan R.E. Martadinata dan hendak ke jalan Ahmad Yani, bisa mengambil ruas jalan Cikiray.  Rekayasa ini berlaku untuk semua jenis kendaraan dan angkutan umum.

"Perubahan sistem lalu lintas dari dua arah jadi satu arah, khususnya di segmen 3. Setelah adanya pedestrian, ada penyempitan jalan, pengurangan kapasitas dan hasil evaluasi mempertahankan kapasitas jalan, merubah sistem dari dua arah jadi satu arah," jelas Abdul Rahman.

Dengan rekayasa ini, angkutan umum yang kini harus masuk ke jalan Cikiray adalah trayek 01, 02, 04, 05, 08 dan 27, saat ini  Pemda menegaskan rekayasa ini masih dalam tahap ujicoba, karena Dishub bersama Polres Sukabumi Kota terus melakukan evaluasi. 

Rencananya pada 10 Februari 2022 mendatang akan digelar diskusi yang melibatkan semua pemangku kepentingan, untuk menentukan apakah rekayasa ini bisa dilanjutkan atau dilakukan perubahan kembali.

Koleksi Video Lainnya:

Cari Makan, Monyet di Hutan Cipeucang Sukabumi Turun ke Jalan

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 April 2024, 19:00 WIB

Ajak Bicara dengan Perasaan, 9 Cara Mengatasi Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung.
Ilustrasi. Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)
Sukabumi19 April 2024, 18:20 WIB

Meninggal saat Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Sosok Kayla di Mata Keluarga

Kayla Nur Syifa siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka dimakamkan di TPU Cimuhara Gunungguruh Sukabumi.
Jenazah Kayla Nur Syifa Siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi dimakamkan. (Sumber : SU/Asep Awaludin)