Cerita Yani dari Jampangtengah Sukabumi, Berjuang Seorang Diri Hidupi Keluarga

Sabtu 01 Januari 2022, 11:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pahlawan itu bisa menjelma menjadi siapa pun, salah satunya Yani (39 tahun). Perempuan asal Kampung Bojong Jengkol RT 12/04 Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, ini menjadi tulang punggung keluarga demi tercukupinya kebutuhan sehari-hari.

Mengandalkan warung kecil di rumahnya, setiap hari Yani mencari rupiah untuk menghidup enam orang yang tinggal bersamanya. Kopi, air mineral, dan makanan kecil, pun menjadi sejumlah dagangan yang biasa dia jual. Beberapa waktu ke belakang, Yani sempat menjual satu dua bungkus rokok, namun sekarang tak ada lagi.

"Kalau buka warung sudah lama. Kemarin ada sejumlah bungkus rokok, tapi sekarang tinggal beberapa batang. Belum sempat belanja lagi karena tidak ada modal," kata Yani kepada sukabumiupdate.com, Sabtu, 1 Januari 2022.

photoYani dan ibunya - (Sukabumiupdate.com/Ragil Gilang)

Rumah yang dihuni Yani dan keluarganya pun tak besar, hanya sepanjang 8 meter dan lebar 2 meter. Kondisinya cukup memprihatinkan karena terbuat dari kayu dan bambu, yang saat ini sudah lapuk. Di rumahnya, Yani mengurus suami yang sudah setahun sakit jantung dan ibunya yang juga mengalami stroke cukup lama.

"Anak punya tiga, yang besar sudah di tingkat SLTA kelas 2, anak kedua kelas 5 SD, dan yang kecil baru 5 tahun," ungkap dia. Diketahui, anak pertama Yani adalah Feby Ayu Arianti, remaja yang memiliki bakat melukis sketsa dan berbahasa Inggris.

Baca Juga :

Baca Juga :

Yani mengaku tidak pernah menerima bantuan melalui program pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT maupun Program Keluarga Harapan atau PKH. "Tidak pernah menerima bantuan program pemerintah. Dari desa juga tidak ada," ucap Yani menjelaskan kondisi keuangan keluarganya.

Dikonfirmasi terpisah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan atau TKSK Jampangtengah Suhendi membenarkan Yani belum menerima bantuan lewat program BPNT maupun PKH. Tetapi untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT DD, Suhendi akan konfirmasi terlebih dahulu ke pemerintah desa. "Nanti kami koordinasi dengan pihak desa agar ada tindak lanjut untuk bantu bersama-sama," katanya.

Kepala Desa Bojong Jengkol Dadan Sutisna mengatakan pihaknya akan mengecek langsung kondisi Yani dan keluarganya ke rumah mereka. Dadan menegaskan, seandainya memang diperlukan ada bantuan terutama untuk kesehatan suami dan ibunya, akan difasilitasi. "Kalau tidak pernah mendapatkan bantuan, pada anggaran 2022 akan kami musyawarahkan dan dimasukkan sebagai penerima BLT DD," ujar dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich
Life02 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Yuk Lakukan Sederet Tips Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah Berikut Agar Bisa Nyenyak di Malam Hari.
Ilustrasi. Tidak Nyenyak. Pola Tidur yang Baik untuk Penderita Gula Darah. (Sumber : Pexels/IvanOboleninov)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:59 WIB

Polisi Ungkap Alasan Tak Autopsi Mayat Wanita yang Ditemukan di Sungai Cicatih Sukabumi

Mayat wanita setengah telanjang, berinisal EKS (25 tahun), warga Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ditemukan meninggal dunia di Sungai Cicatih tidak dilakukan autopsi
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi02 Mei 2024, 19:44 WIB

Mimpi Ketua DPRD, Kabupaten Sukabumi Jadi Pertahanan Pangan hingga Tujuan Wisata

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan dirinya punya mimpi bahwa Kabupaten Sukabumi kedepan harus menjadi (lokasi) pertahanan pangan nasional.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara | Foto: Dok. SU
Sehat02 Mei 2024, 19:30 WIB

3 Penyebab Utama Asam Urat yang Sering Dianggap Sepele, Tiba-tiba Sakit!

Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah.
Ilustrasi - Asam urat adalah salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi02 Mei 2024, 19:18 WIB

Hardiknas 2024, Bupati Bicara Pendidikan Karakter dan Kewajiban Ikuti Pramuka di Sukabumi

Pembina upacara Hardiknas 2024, Bupati Sukabumi Marwan Hamami soroti soal pentingnya pendidikan karakter dan kewajiban mengikuti gerakan pramuka.
Bupati Sukabumi saat menjadi pembina upacara dalam peringatan Hardiknas tahun 2024. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)