Cerita Polio di Sukabumi Tahun 2005, Alasan Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi Covid-19

Selasa 12 Januari 2021, 14:07 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Politisi PDIP Ribka Tjiptaning secara mengejutkan menyatakan menolak untuk disuntik vaksin covid-19 dari program vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah. Salah satu alasannya adalah kasus kasus vaksinasi di Indonesia yang berujung tidak baik, salah satunya kasus vaksin anti polio di Sukabumi yang malah menyebabkan anak penderita polio mengalami lumpuh layu.

Mengutip tempo.co, penolakan Ini diungkapkan langsung oleh Ribka saat Rapat Kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K. Lukito, dan Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir pada Selasa, 12 Januari 2021.

Ribka mengklaim banyak kasus vaksin yang ternyata berdampak buruk bagi kesehatan. Dia mencontohkan ada penderita polio di Sukabumi Jawa Barat yang malah lumpuh layu usai di vaksin anti polio.

"Terus anti kaki gajah di Majalaya mati dua belas (orang). Karena di India ditolak, di Afrika ditolak, masuk di Indonesia dengan 1,3 triliun waktu saya ketua komisi. Saya ingat betul itu, jangan main-main vaksin ini, jangan main-main," kata Ribka.

Ribka bahkan memilih untuk bayar denda jika memang vaksinasi covid-19 diterapkan dengan sanksi bagi warga yang menolak untuk divaksin. Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Sukabumi ini, memaksa warga untuk divaksin adalah bentuk pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia).

BACA JUGA:  Ribka Tjiptaning Tolak Vaksinasi Covid-19 dan Pilih Bayar Denda, Apa Alasannya?

Terkait kasus lumpuh layu yang dialami anak anak penderita polio seperti disebut Ribka dalam rapat tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sejauh ini belum memberikan keterangan. Namun kasus polio memang terjadi dan ditemukan di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2005 silam.

Jejak digital masih menyisakan cerita ini, salah satunya artikel lawas detik.com, tanggal 11 Mei 2005. Artikel dengan judul Depkes: 4 Kasus Lumpuh Layuh di Sukabumi Positif Polio, ini menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap kasus lumpuh layuh di tiga Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, yaitu Cidahu, Cicurug dan Bojonggenteng.

Menyalin detik.com edisi tersebut, dari 17 kasus yang diperiksa, pada saat itu baru empat kasus yang dinyatakan positif polio."Dari semua kasus yang dilaporkan tidak satupun yang mendapatkan imunisasi polio dasar," kata Dirjen PPM dan PL Depkes Prof Dr Umar Fahmi Achmadi dalam rilisnya yang diterima detikcom di Jakarta, Rabu, (11/5/2005).

Data tersebut, kata Fahmi, merupakan data per 9 Mei 2005 dari Kecamatan Cidahu, Kecamatan Cicurug dan Kecamatan Bojonggenteng, Sukabumi, Jabar. Tambahan dua kasus lumpuh layuh terakhir dilaporkan pada 6 Mei 2005. 

Spesimen kasus tersebut kini tengah diperiksa di Laboratorium Bio Farma. Dijelaskan Fahmi, kasus lumpuh layuh di Sukabumi ditemukan sejak 13 Maret 2005, dan selanjutnya pada 21 April 2005 Laboratorium Nasional Polio Bio Farma Bandung melaporkan adanya virus liar polio di Sukabumi. 

Berdasarkan temuan tersebut Depkes dan WHO kemudian melakukan penyelidikan lapangan yang diikuti dengan imunisasi polio massal. Dari penyelidikan epidemiologi itu ditemukan 15 kasus lumpuh layuh dan telah diambil spesimen tinjanya untuk pemeriksaan laboratorium.

Dari situlah diketahui empat kasus dinyatakan positif polio karena virus polio liar dan dipastikan merupakan kasus impor, sebab strain virusnya sama dengan yang ditemukan di Arab Saudi. Satu kasus dinyatakan bukan polio dan 10 kasus lain masih menunggu konfirmasi dari Laboratorium Bio Farma.

Empat anak yang dinyatakan positif polio adalah Sel (21 bulan). Bocah perempuan ini sekarang tengah dirawat di RSCM Jakarta. Hasil pemeriksaan Laboratorium Puslitbangkes Depkes pada 3 Mei 2005 ditemukan positif virus polio P1. Namun, untuk mengetahui jenis virusnya polio liar atau virus polio vaksin masih dilakukan pemeriksaan Intra Typic Differentiation (ITD).

Tiga anak lain yang positif terkena polio adalah Fa (48 bulan), anak perempuan asal Kecamatan Cidahu, Al (32 bulan), anak laki-laki asal Cidahu dan Dar (24 bulan), bocah laki-laki dari Kecamatan Bojong Genteng. Ketiganya dinyatakan positif terkena virus polio liar tipe P1.

Jadi hingga 10 Mei 2005 di seluruh wilayah Indonesia belum ada kasus polio positif kecuali empat kasus di Sukabumi," kata Fahmi. Untuk memutus mata rantai penularan polio ini, Depkes akan menyelenggarakan mop up (imunisasi polio massal terbatas) di tiga provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten pada 31 Mei 2005 untuk putaran I dan 28 Juni 2005 untuk putaran II. Imunisasi dilakukan tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.

Catatan redaksi: Ada perubahan naskah pukul 21.16 WIB karena masalah typo 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life29 April 2024, 08:00 WIB

8 Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin

Inilah Sederet Kebiasaan Orang Kaya yang Membuatnya Sulit Miskin. Ayo Tiru dan Lakukan!
Ilustrasi. Relasi orang kaya yang membuatnya sulit miskin (Sumber : pexels/maryiaplashchynskaya)
Sehat29 April 2024, 07:00 WIB

7 Kategori Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah

Mengonsumsi makanan tinggi serat secara teratur dapat membantu mengatur kadar gula darah, mencegah lonjakan gula darah yang tajam setelah makan, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Ilustrasi. Mencuci Buah. Contoh Makanan Tinggi Serat yang Baik untuk Penderita Gula Darah (Sumber : Freepik)
Food & Travel29 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Hanya 5 Langkah!

Jus jambu biji segar ini dapat menjadi tambahan yang menyegarkan dan sehat dalam diet untuk menurunkan gula darah.
Ilustrasi. Cara Membuat Jus Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah (Sumber : pexels/quangnguyenvinh)
Science29 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 29 April 2024, Cek Dulu Yuk Langit di Awal Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 29 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Life28 April 2024, 23:24 WIB

7 Trik Jitu Move On dari Mantan Pacar, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!

Putus cinta adalah salah satu momen paling sulit dalam kehidupan, terutama ketika harus melepaskan mantan pacar yang pernah kita cintai dengan sepenuh hati.
Ilustrasi putus cinta. | Sumber Foto: pixabay/oppy77
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
DPRD Kab. Sukabumi28 April 2024, 23:12 WIB

Soroti Isu Pungli di PT GSI Sukabumi, DPRD Kritik Program Disnakertrans Tak Efektif

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar angkat bicara terkait isu pungli di GSI Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik