Kloter 15 Kabupaten Sukabumi Pulang, Seorang Jemaah Haji Wafat di Tanah Suci

Rabu 21 Agustus 2019, 14:12 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ues Sukaesih (58 tahun) jemaah haji asal Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Ues Sukaesih tergabung dalam kloter 15 yang baru saja tiba di Asrama Haji Cikembar, Rabu (21/8/2019).

BACA JUGA: Hamil, Seorang Calon Haji Asal Ciracap Sukabumi Tunda Keberangkatan

Tim dokter Kloter 15, dr Mega Yulialestari mengatakan, Ues Sukaesih binti Supriatna meninggal dunia pada hari Jumat, 9 Agustus 2019 sekitar pukul 10.15 waktu setempat. Diduga akibat pendarahan di tulang otak belakang.

"Tanggal 2 Agustus, sekitar pukul 04.00, saya dapat telpon dari pondok bahwa ada jemaah yang kondisnya lemah. Saya langsung datang dan memeriksa. Begitu dicek, tensi darah normal, saturasi oksigen 92 persen," beber Mega kepada sukabumiupdate.com.

BACA JUGA:  Lepas Calon Jemaah Haji Kloter 15, Wabup Minta Didoakan Kebaikan untuk Sukabumi

Lanjut Mega, kurang lebih setengah jam setelah itu, setelah dipasang infus dan segala macam, tiba-tiba jemaah tersebut mengalami penurunan kesadaran dan nafasnya berhenti. Ia langsung menghubungi Tim Gerak Cepat (TGC) dan Tim Emergency, kemudian dilakukan resusitasi jantung, bantuan nafas dasar untuk mempertahankan nafas dan sirkulasi.

"Setelah infus terpasang, kurang lebih setengah jam sampai evakuasi berlanjut, kemudian Ues dilarikan ke Rumah Sakit An Nur Makkah menggunakan ambulan. Saat tiba di rumah sakit, pasien ini nafasnya masih ada dan nadinya pun masih teraba, tapi kondisinya kritis. Akhirnya diwawat kurang lebih tujuh hari. Sampai 9 Agustus sekitar pukul 10.15 kondisnya drop, lalu dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis RS An Nur," lanjutnya.

BACA JUGA: Calon Haji Kloter 39 Kabupaten Sukabumi Didominasi Lansia

Setelah dilakukan Computerized Tomography Scan (CT Scan) terdapat pendarahaan di sub batang otak belakang atau subarachnoid hemorrhage. "Itu komplikasinya dari diabetes melitus yang pasien ini idap," imbuh Dewi.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Sukabumi Abas Resmana membenarkan adanya jemaah haji yang meninggal di tanah suci. Namun ia tak mengetahui secara persis.

"Kalau untuk data lengkapnya itu ada di Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Tapi menurut data yang didapat, untuk kloter 15 ini ada satu orang jemaah yang meninggal di tanah suci," singkat Abas.

BACA JUGA: Bupati Sukabumi Ingatkan Calon Jemaah Haji Mentaati Aturan

Hingga berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak PPIH. Ues Sukaesih tergabung dalam kloter 15 asa Kabupaten Sukabumi bersama 403 jemaah lainnya yang diberangkatkan pada hari Rabu, 10 Juli 2019 lalu.

Sementara tiga kloter lainnya, yakni Kloter 39, 59 dan 69 juga akan segera tiba di Sukabumi. Kloter 39 diagendakan tiba di Cikembar hari Kamis, 28 Agustus 2019. Disusul Kloter 59 yang diagendakan tiba hari Kamis, 5 September 2019. Dan terakhir, Kloter 69 diagendakan tiba hari Sabtu, 7 September 2019.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat28 April 2024, 07:00 WIB

Bantu Melancarkan Pencernaan, 5 Manfaat Minum Air Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Ilustrasi minum air putih - Secara umum, minum air hangat di pagi hari saat perut kosong aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya. | (Sumber : Freepik.com)
Science28 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 28 April 2024, Pagi Cerah dan Siang Berpotensi Turun Hujan

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 28 April 2024 dimana cuaca cerah berawan pada pagi dan siang berpotensi hujan terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional28 April 2024, 01:43 WIB

Gempa Laut Garut Merusak, Sejumlah Rumah di Sukabumi Dilaporkan Ambruk

Sejumlah bangunan dilaporkan rusak, termasuk di Sukabumi.
Rumah rusak dampak gempa laut garut di Kampung Cigaru Rt 014 / 002 Desa Cidahu Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi (Sumber : Koramil surade)
Nasional28 April 2024, 01:13 WIB

Intra Slab Earthquake, Simak Rekomendasi BMKG pasca Gempa Kuat di Laut Garut

Gempa dipicu oleh aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.
Parameter gempa di laut garut (Sumber: Bmkg)
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)