Cerita Nelayan Ujung Genteng yang Hilang Kontak, Terhalang Kabut Bakar Celana Kolor

Rabu 03 Juli 2019, 09:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Perahu jenis fiber 3 GT bernama ND Putra 03 milik nelayan Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi sempat hilang kontak pada Sabtu (29/6/2019) lalu.

Perahu congkreng yang dikemudikan Asep (30 tahun) dan seorang Anak Buah Kapal (ABK), Baridin (45 tahun) itu ditemukan terombang-ambing di tengah laut Binuangeun, Banten pada Selasa (2/7/2019).

BACA JUGA: Hilang, Perahu Nelayan Ujunggenteng Ditemukan di Laut Binuangeun Banten

Informasi terakhir, Rabu (3/7/2019) siang, perahu sudah kembali bersandar di Pantai Ujung Genteng. Baik juru mudi, maupun ABK dinyatakan selamat.

Asep dan Baridin merupakan warga Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang. Mereka baru dua bulan menjajal menjadi perairan Ujung Genteng. Sebelumnya Asep dan Baridin adalah nelayan di laut utara Jawa (Pantura).

"Yang kami ingat waktu itu sedang menjalankan perahu dengan pelan, sehingga teman-teman nelayan lain di belakang menyusul duluan. Kami sempat isi bensin dulu. Selesai isi bensin, kami melanjutkan perjalanan, tapi perahu yang lain dan daratan tak terlihat, terhalang kabut," kata Asep kepada sukabumiupdate.com, Rabu siang.

(Dari kiri) Baridin ABK perahu ND Putra 03, Ketua Rukun Nelayan Ujung Genteng Asep Jeka, dan Asep Kibang juru mudi perahu ND Putra 03. | Sumber Foto: Istimewa

Padahal, lanjut Asep, biasanya dari perairan Kutamara Minajaya dalam waktu satu jam sudah bisa melihat daratan Ujung Genteng, namun pada saat itu ia sama sekali tak bisa melihat daratan. Ia pun sempat terombang-ambing di tengah lautan, serta komunikasi terputus.

"Sabtu sore pukul 17.00 WIB, sempat melihat lampu perahu dari kejauhan. Kami kejar, tapi namun belum juga mendekat sudah habis bahan bakar," lanjut Asep. 

BACA JUGA: Kronologis Hilangnya Perahu Congkreng di Perairan Mina Jaya Sukabumi

Tak menyerah, Asep dan Baridin terus berupaya mencari daratan. Mereka sempat melihat ada cerobong PLTU dan daratan. Saat itu juga jangkar perahu diturunkan.

"Kemungkinan kami saat itu berada di laut Citireum Pantai Pangumbahan, disitulah kami pasang jangkar, dan kasih kabar ke teman melalui SMS. Karena arus serta angin kencang, perahu kembali terbawa ke tengah lautan," pungkas Asep.

Sementara itu, sang ABK, Baridin sudah menduga perahu salah arah ketika melihat air laut semakin berwarna kehitaman. Kondisi diperparah dengan kabut tebal yang menutup pandangan. Selama sekitar satu jam mereka berupaya mencari daratan.

"Saat perahu kehabisan bahan bakar, biar perahu tetap bisa diarahkan kami membuat layar dari terpal dilapis waring, sambil mendayung dari kayu papan mengarahkan perahu, berharap ketemu perahu nelayan di tengah lautan," ulasnya sembari memperagakan.

"Senin malam, kami sempat melihat cahaya entah perahu nelayan, atau apalah, kami bikin mercusuar dengan membakar celana kolor dan senter baterai SOS, sambil berteriak minta tolong. Keesokan harinya kami lanjut perjalanan, lihat perahu pagang, tapi tidak ada nelayan," imbuh Baridin.

BACA JUGA: Perahu Nelayan Ujunggenteng Hilang Kontak

Sejurus kemudian, Selasa sore nelayan lain mulai berdatangan. Diketahui mereka ada di perairan Bangkorak. Mereka kemudian digandeng speedboat ke Buniangen, Banten.

"Perahu sudah tiba ke Ujung Genteng dari Buniangen, lewat laut selama enam jam perjalanan, dibawa oleh teman nelayan," pungkas Baridin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Bola28 April 2024, 21:22 WIB

Kapolres Sukabumi Ajak Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan, Ini Lokasinya

Dukung Timnas masuk Final, Polres Sukabumi gelar nobar semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan.
Timnas Indonesia U-23 lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai kalahkan Korea Selatan. (Sumber : Dok. AFC)
Life28 April 2024, 21:00 WIB

10 Kebiasaan Positif yang Membuat Anda Dihargai Orang Lain

Ayo Lakukan Sederet Kebiasaan Positif Berikut yang Bisa Membuat Hidupmu Dihargai oleh Orang Lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Positif yang Membuat Seseorang Dihargai oleh Orang Lain. (Sumber : Pexels/HuyPhan)
Life28 April 2024, 20:30 WIB

Tanggapi Segera, Begini 10 Cara Untuk Menghentikan Balita yang Suka Menggigit

Balita seringkali menggigit jika mereka merasa marah, tidak nyaman, hingga mengekspresikan perasaannya. Namun jangan dibiarkan dan hentikan dengan cara ini.
Ilustrasi. Tips menghentikan balita yang suka menggigit. Sumber : Freepik/@kreasi orang
Life28 April 2024, 20:04 WIB

7 Rutinitas Sederhana yang Bisa Menenangkan Hati Serta Pikiran Lebih Rileks dan Damai

Beberapa rutinitas rupanya bisa digunakan sebagai media menenangkan hati dan pikiran dari potensi kegelisahan, stres dan lain sejenisnya.
Ilustrasi. Rutinitas yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Sound On
Life28 April 2024, 20:00 WIB

Jangan Diremehkan, Ini 6 Dampak Buruk Jika Sering Meneriaki Anak!

Berteriak memang sering terjadi, namun para ahli berbagi alasan mengapa hal tersebut tidak menghasilkan perilaku yang Anda inginkan dan bagaimana Anda dapat bereaksi.
Ilustrasi. Dampak buruk meneriaki anak. Sumber : Freepik/@8photo
Science28 April 2024, 19:56 WIB

Bukan Megathrust, Ini Fakta-fakta Gempa M6,2 di Laut Garut Menurut BMKG

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menghimpun sembilan fakta gempa yang berpusat di Samudra Hindia tersebut.
Episenter gempa kuat di laut Garut. (Sumber : BMKG)
Life28 April 2024, 19:30 WIB

10 Cara Mendisiplinkan Anak Balita, Salah Satunya Perkenalkan Konsekuensi

Kunci untuk menjadikan anak disiplin efektif adalah konsistensi dan tindak lanjut dengan konsekuensi yang sesuai dengan usia jika mereka melanggar aturan.
Ilustrasi. Bermain. Ketahui cara mendisiplinkan anak balita. Sumber : Freepik/@jcomp
Life28 April 2024, 19:19 WIB

6 Tabiat Orang Jahat yang Harus Diwaspadai agar Terhindar dari Kelicikannya

Orang jahat memiliki kebiasaan buruk yang dampaknya merugikan orang lain. Maka penting mengetahui tipe dari mereka seperti apa.
Ilustrasi. Berikut tabiat orang jahat. |Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi28 April 2024, 19:14 WIB

Tumpukan Sampah Kembali Hiasi Pantai Muara Citepus Sukabumi

Pantai Muara Citepus di Palabuhanratu Sukabumi kembali dipenuhi tumpukan sampah yang terbawa ombak.
Kondisi sepanjang Pantai Muara Citepus, Kecamatan Palabuhanratu Sukabumi dipenuhi sampah, Minggu (28/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Bola28 April 2024, 19:05 WIB

Usai Tuai Protes, MNC Group Akhirnya Bolehkan Nobar Piala Asia U-23 Asal Non-Komersial

MNC Group selaku pemilik hak siar akhirnya memberikan kesempatan masyarakat untuk bisa gelar nobar Piala Asia U-23 dengan syarat.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_)