Kisruh Status Lahan di Sagaranten Sukabumi Merembet ke Fasilitas Umum

Rabu 10 April 2019, 00:10 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan status tanah di Sagaranten, Kabupaten Sukabumi tak hanya terjadi antara petani penggarap dengan PT Indah Bumi Plantasi sebagai pengelola lahan. PT Indah Bumi Plantasi saat ini menguasai lahan seluas 3.054.331 meter persegi, atau sekitar 305 hektare di Sagaranten. Status lahan yang ditempati RSUD Sagaranten dan SMKN Sagaranten disebut-sebut masih belum memiliki status yang jelas. 

BACA JUGA: Sengketa Sawah Garapan di Sagaranten, Pemegang HGB Pertanyakan Legalitas Warga

Pihak Perusahaan PT Indah Bumi Plantasi Sagaranten mengaku mendapat pelimpahan dari perusahaan perkebunan Pasir Bitung pada tahun 2014 lalu seluas 3.414.945 meter persegi. Pihak perusahaan mengaku sudah menyerahkan lahan seluas 359.614 meter persegi yang sudah terlanjur dipergunakan untuk kepentingan umum, meliputi rumah sakit, Kantor Desa Sagaranten, Kantor Koramil, UPTD Pendidikan dan SMKN Sagaranten

"Semua itu masih satu daratan dengan area garapan kami, karena berasal dari satu orang. Kenapa kami lepas? Karena kami tidak mau berdebat dengan masyarakat," ujar Humas PT Indah Bumi Plantasi Sagaranten, Asep Hermawan kepada sukabumiupdate.com, Selasa (9/4/2019).

Asep menyebut, perusahaannya sudah membantu Pemkab Sukabumi menyelesaikan permasalahan lahan proyek pembangunan Rumah Sakit Sagaranten yang terbengkalai sejak 2010, karena menyangkut lahan yang sekarang dikuasai perusahaannya itu. 

"Saya tahu persis permasalahan yang terjadi dengan tanah-tanah yang sekarang dipakai fasilitas umum. Hal ini terjadi karena sertifikat HGU yang asli hilang di pemilik kedua, yang saat ini menjadi bos kami," imbuhnya.

BACA JUGA: Lahan Garapan Diambil Alih, Petani Sagaranten Sukabumi Dibuat Kebingungan

Menurut Asep, permasalahan sengketa lahan yang terjadi di Sagaranten bersumber dari sertifikat asli yang hilang. Ia juga menyayangkan pihak pemerintah terkait yang seharusnya sudah menyelesaikan legalitas lahan pada tahun 2010 lalu, sebelum diadakan pembangunan. 

"BPN menginginkan sertifikat asli, sedangkan pemilik baru mengatakan hilang. Atas permintaan Pak Bupati saya lalu membuatkan surat kuasa dari Big Boss saya untuk membuat surat kehilangan, karena sebagai warga Sagaranten saya prihatin dengan kondisi ini," lanjutnya.

"Surat kehilangan sudah kami buatkan, dan SPH saat ini sudah ada. Karena masalah ini juga berdampak pada status lahan SMKN Sagaranten yang sampai saat ini tidak bisa memiliki sertifikat," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Keuangan07 Mei 2024, 09:30 WIB

7 Tantangan Orang Kaya Agar Tidak Jatuh Miskin, Jangan Lengah!

Dengan manajemen keuangan yang tepat, disiplin, dan perencanaan yang baik, orang kaya dapat memitigasi risiko dan menjaga kekayaan mereka dari kemungkinan jatuh miskin.
Ilustrasi. Orang kaya. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi stabilitas keuangan seseorang meskipun memiliki kekayaan yang substansial. (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Sehat07 Mei 2024, 09:00 WIB

6 Bahan Alami yang Efektif Mengatasi Sakit Lambung, Maag dan Gangguan Pencernaan

Anda dapat mengatasi asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup Anda dengan mengonsumsi bahan-bahan alami.
Ilustrasi Teh Chamomil - Anda dapat mengatasi asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup Anda dengan mengonsumsi bahan-bahan alami.  (Sumber : Freepik.com/@8photo)
Nasional07 Mei 2024, 08:54 WIB

Tak Masuk Akal, Drh Slamet Kritik Rencana Impor Beras Akibat Gelombang Panas

Slamet menyebut kondisi negara-negara pengimpor lebih parah ketimbang Indonesia.
Anggota Komisi IV DPR RI F-PKS drh Slamet mengkritik rencana impor beras yang diusulkan pemerintah pada tahun ini. | Foto: Istimewa
Sukabumi07 Mei 2024, 08:30 WIB

Kota Sukabumi dalam Musrenbangnas 2024, Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan

Kusmana akan bersinergi dengan pemerintah pusat dalam melaksanakan program.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kanan) dan Kepala BAPPEDA Kota Sukabumi Asep Suhendrawan (kiri) hadir dalam Musrenbangnas 2024, Senin, 6 Mei 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat07 Mei 2024, 08:00 WIB

Tetap Hati-hati, Ini 7 Tantangan Hidup Sehat Bagi Penderita Asam Lambung

Stres dapat meningkatkan produksi asam lambung dalam tubuh, sehingga dapat memperburuk gejala asam lambung.
Ilustrasi - Sakit Perut. Tantangan Hidup Sehat Bagi Penderita Asam Lambung. (Sumber : Freepik.com/@diana.grytsku)
Life07 Mei 2024, 07:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Memiliki Masalah di Sekolah, Tingkahnya Beda!

Anak yang bermasalah di sekolah bisa kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan sebagai respons terhadap stres, dan juga mungkin memiliki masalah tidur, seperti kesulitan tidur atau terbangun dalam tidur.
Ilustrasi. Ciri Anak Stres Karena Memiliki Masalah di Sekolah (Sumber : pixabay.com/@ธนาวุธเกตุชีพ)
Sehat07 Mei 2024, 06:00 WIB

5 Air Rebusan untuk Mengobati Asam Lambung Secara Alami

Cara membuat air rebusan untuk mengobati asam lambung bisa dengan mencampurkan salah satu atau beberapa bahan alami berikut ke dalam air panas, biarkan meresap beberapa saat, kemudian saring dan minum air rebusan tersebut.
Ilustrasi. Jahe. Air Rebusan untuk Mengobati Asam Lambung Secara Alami (Sumber : Freepik)
Science07 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 7 Mei 2024, Sukabumi Cerah dari Pagi Hingga Malam

Prakiraan cuaca tanggal 7 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi
Ilustrasi. Prakiraan cuaca tanggal 7 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi. | Foto: Pixabay/yeskay1211
Sukabumi06 Mei 2024, 22:27 WIB

Momen Hardiknas, Diarpus Sukabumi Bicara Program Pendukung Gerakan Merdeka Belajar

Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi Aisah dukung gerakan merdeka belajar agar generasi Indonesia emas bisa tercapai.
Program Pusling Diarpus Kabupaten Sukabumi di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu 30 Maret 2024. (Sumber : IG UPP Palabuhanratu)
Sukabumi06 Mei 2024, 21:34 WIB

UPTD PU Sagaranten Tangani Longsor di Irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi

UPTD PU Wilayah Sagaranten melakukan penanganan sementara bencana longsor yang sempat menimbun aliran irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi.
Kabag TU UPTD Wilayah Sagaranten, Ami Amalia saat meninjau  penanganan longsor di Daerah Irigasi (DI) Binongsari, Curugkembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)