SUKABUMIUPDATE.com - Mintar (32), dan Nyai (30), pasangan suami istri (Pasutri) asal Kampung Babakan Cisero, RT 01/11, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini tengah dihantui perasaan was-was, akibat kondisi rumahnya hampir 80 persen sudah lapuk.
Melihat kondisi rumahnya yang nyaris ambruk tersebut, Mintar yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh serabutan itupun kini hanya bisa meratapi nasibnya, dan kebingungan karena harus pindah ke mana
Bahkan, kondisi bangunan rumah yang saat ini ditempati Pasutri dan ketiga anaknya tersebut pun nyaris runtuh karena kemiringannya kian bertambah parah.
BACA JUGA:Â Ini Kata Kades, Soal Ambruknya Rumah Warga Caringin Kabupaten Sukabumi
Padahal, menurut Nyai, telah berulang kali didata pihak desa. Dari tahun 2010, dirinya pun sempat mengajukan bantuan ke desanya.
“Sudah ada tiga kalinya, saya dimintai data seperti identitas untuk administrasi di desa katanya. Sudah ada yang datang juga, bahkan foto-foto rumah segala oleh petugas desa, tapi hanya minta data terus, realisasinya gak ada sama sekali,†keluhnya, kepada sukabumiupdate.com, Jumat (29/12/2017).
Kini, dirinya bersama suami, hanya bisa pasrah meratapi nasib. “Sekarang mah pasrah Saja,†ucapnya, dengan suara parau.
BACA JUGA:Â Bocah di Caringin Kabupaten Sukabumi Nyaris Jadi Korban Ambruknya Rutilahu
Kondisi tersebut pun diiyakan Eden (42 tahun), tetanggganya. “Kasihan. Seharusnya bantuan dari desa itu sesegera mungkin, karena melihat kondisi rumah tersebut semakin miring,†sampainya, dalam kesempatan terpisah.
Kini Eden pun mengkhawatirkan kondisi Mintar, dan keluargnya. Eden mengaku, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan menimpa Pasutri beranak tiga tersebut.
“Takut terjadi sesuatu yang bisa merenggut nyawa. Padahal, warga lain pun sudah menyuruhnya untuk pindah sementara. Tapi untuk biaya ngontraknya, mungkin keluarga ini tidak mampu,†tuturnya.
BACA JUGA:Â Derita Titi, Warga Bobojong Kabupaten Sukabumi Tinggal di Rutilahu Bersama Ibu dan Lima Anak
Eden pun mengungkapkan, sebetulnya tidak hanya keluarga Mintar saja yang kondisi rumahnya sudah cukup memprihatinkan, namun masih terdapat dua rumah lainnya di lingkungan RT 01/11 yang kondisinya hampir serupa.
“Bahkan satu keluarga, yaitu pasangan Endin (45 tahun), dan Ipah (45 tahun), saat ini sudah mengosongkan rumahnya, dan sekarang mengontrak rumah petak. Mereka takut, tiba-tiba rumah yang ditempatinya ambruk,†ungkapnya.