Bangkrut! Nasib SMK Swasta di Sukabumi, Ada yang Hanya Punya 5 Murid Baru

Kamis 04 Agustus 2022, 15:06 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Masa Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2022 sepertinya tidak membawa nasib baik bagi sekolah swasta di Kota Sukabumi. Tingginya minat mendaftar ke sekolah favorit, terutama negeri, membuat angka siswa baru di sekolah swasta menurun. Situasi ini terjadi khususnya pada SMK swasta.

Kondisi itu diungkapkan Kepala SMK PGRI 1 Kota Sukabumi Riswan Safari. Ia mengamini kabar soal adanya sekolah yang memiliki siswa baru membludak, meski perlu ada pembuktian data. Namun, maskud Riswan adalah bagaimana sekolah negeri dan pemerintah bisa memperhatikan keberlangsungan hidup sekolah swasta.

"Bagaimana hari ini kita konsisten dengan aturan dalam penerimaan peserta didik baru, tanpa mengesampingkan eksistensi sekolah swasta. Artinya, pemerintah dan sekolah negeri harus memperhatikan keberlangsungan hidup sekolah-sekolah swasta," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Rabu, 3 Agustus 2022.

Baca Juga :

PPDB SMA/SMK Negeri di Sukabumi Disoal, Jalur Zonasi dan Prestasi Bermasalah?

Berdasarkan data yang diberikan Riswan, SMK swasta di Kota Sukabumi kini hanya ada 25, dari semula 28 sekolah. Tiga sekolah terpaksa tutup lantaran tak ada siswa baru.

Riswan mengakui banyak faktor yang bisa menjadi pemicu kurangnya peminat ke SMK swasta. Salah satu yang dibahas adalah biaya sekolah yang kerap dianggap mahal. Padahal, sambung Riswan, mahal atau tidaknya biaya sekolah sangat relatif. Pihak sekolah pun berusaha menyesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

"Biaya yang ditawarkan selalu mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat secara umum. Biaya sekolah swasta beragam kembali ke sekolahnya masing-masing," kata dia.

Riswan menyebut pada PPDB 2022, SMK swasta di Kota Sukabumi hanya memiliki 1.536 siswa baru untuk ajaran 2022/2023. Berikut rinciannya:

1. Jumlah siswa di atas 200 orang: 2 sekolah (SMK PGRI 1 dan SMKS Terpadu Ibadurrahman)

2. Jumlah siswa di atas 100 orang: 3 sekolah (SMK Kesehatan Tunas Madani, SMK Pasim Plus, Pelita YNH)

3. Jumlah siswa di atas 50 orang: 4 sekolah (SMK Muhammadiyah 1, SMK Plus Bina Teknik, SMK Persada, SMK Syamsul Ulum)

4. Jumlah siswa di atas 40 orang: 4 sekolah (SMK Islam Penguji, SMK IT Al-Fath, SMK Teknologi Plus Padjadjaran, SMK Abdi Bangsa)

5. Jumlah siswa di atas 30 orang: 1 sekolah (SMK An-Naba )

6. Jumlah siswa di atas 20 orang: 4 sekolah (SMK Ulul Albab, SMK Gema Istikomah, SMK Kesehatan Mutiara Cendikia, SMK Priority)

7. Jumlah siswa di atas 10 orang: 6 sekolah (SMK IT Amal Islami, SMK Bina Satya Mandiri, SMK Siliwangi, SMK Pasundan 1, SMK Taman Siswa, SMK IT Madani)

8. Jumlah siswa di bawah 5 orang: 1 sekolah (SMK Pasundan 2)

Selain minimnya murid baru, masalah lain yang dialami SMK swasta di Kota Sukabumi kurangnya tenaga pengajar, minimnya honor tenaga pengajar, sarana praktik yang tidak memadai, program keahlian yang sudah jenuh, dan rata-rata sekolah swasta tidak memilik brand atau keunggulan yang bisa dijual kepada masyarakat.

Sederet persoalan tersebut sudah dibahas dalam diskusi panel Badan Musyawarah Perguruan Swasta atau BMPS Kota Sukabumi pada Senin, 1 Agustus 2022. Diskusi ini, setidaknya, melahirkan beberapa alternatif solusi bagi sekolah-sekolah swasta. Berikut rinciannya, berdasarkan keterangan yang diterima redaksi sukabumiupdate.com:

1. Saat ini sekolah swasta mendapatkan perlakuan yang sama dengan sekolah negeri dari pemerintah pusat dalam penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS. Namun, perlakuan ini berbeda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di mana sekolah segeri mendapatkan BOP per bulan per siswa. Sedangkan SMK mendapatkan BPMU 39 persen dari total BOP negeri.

2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemilihan sekolah, khususnya yang akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, misal SMA negeri. Namun, karena tidak semua siswa yang mendaftar akan melanjutkan ke perguruan tinggi, maka lebih baik baik diarahkan ke SMK yang notabene memiliki konsentrasi keahlian.

3. Membuka jurusan baru/kompetensi keahlian baru, karena beberapa beberapa keahlian sudah mulai jenuh.

4. Penjaringan guru melalui program PPPK bagi sekolah swasta. 

5. Kesejahteraan guru dan staf harus juga menjadi perhatian khusus DPRD supaya mengusulkan tunjangan daerah. Guru-guru di sekolah swasta tidak semua sudah bersertifikasi. Apalagi saat ini untuk bisa lulus sertifikasi sangat sulit dan harus melalui pendidikan selama enam bulan, dan belum tentu lulus.

REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life29 Maret 2024, 21:21 WIB

6 Kebiasaan yang Membuat Anda Selalu Spesial dan Menarik di Mata Orang Lain

Terdapat kebiasaan keseharian yang bila diterapkan akan membaut anda dianggap pribadi yang menyenangkan dan menarik oleh orang lain.
Ilustrasi kebiasaan yang membuat spesial dan menarik. (Sumber foto : Pexels/Sora Shimazaki)
Sehat29 Maret 2024, 21:00 WIB

8 Bahan Herbal untuk Mengatasi Asam Lambung Naik, Alami Tanpa Obat-obatan

Bahan-bahan herbal ini dipercaya mampu mengatasi asam lambung yang naik.
Ilustrasi Lemon Balm - Bahan-bahan herbal ini dipercaya mampu mengatasi asam lambung yang naik. (Sumber : Freepik.com/@jcomp).
Kecantikan29 Maret 2024, 20:51 WIB

Agar Tampil Makin Cantik, Ini 7 Item yang Wajib Dipakai Perempuan

Dalam dunia mode dan gaya, aksesori tubuh memainkan peran yang sangat penting dalam menambahkan dimensi dan pesona pada penampilan seseorang.
Ilustrasi item yang dipakai perempuan agar semakin cantik. (Sumber : Pixabay)
Sehat29 Maret 2024, 20:30 WIB

Aman untuk Dikonsumsi, 5 Buah yang Membantu Anda Menurunkan Asam Lambung

Asam lambung naik dapat diatasi dengan mengonsumsi buah-buahan yang bisa meredakannya
Ilustrasi - Asam lambung naik dapat diatasi dengan mengonsumsi buah-buahan yang bisa meredakannya. (Sumber : Freepik/ @lifeforstock)
Sukabumi29 Maret 2024, 20:19 WIB

3 Ruang Kelas SDN Sukalaksana Sukabumi Rusak Parah dan Nyaris Roboh, Butuh Perbaikan

Tiga ruang kelas SDN Sukalaksana di Curugkembar Sukabumi bertahun-tahun kondisinya rusak parah, sehingga tak layak untuk KBM.
Kondisi salah satu ruang kelas di SDN Sukalaksana di Curugkembar Sukabumi yang rusak parah. (Sumber : Istimewa)
Life29 Maret 2024, 20:00 WIB

8 Gaya Hidup Tidak Sehat yang Bisa Menyebabkan Penyakit Asam Urat

Jangan Lakukan Sederet Gaya Hidup Tidak Sehat Berikut Karena Bisa Menyebabkan Potensi Penyakit Asam Urat di Kemudian Hari.
Ilustrasi - Asam urat kambuh. Ketahui Gaya Hidup Tidak Sehat yang Menyebabkan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)
Sehat29 Maret 2024, 19:30 WIB

Memahami Apa Itu Kolesterol: Gejala, Jenis, Penyebab dan Cara Memantau Kadarnya

Kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan dalam tubuh dan juga ada dalam berbagai makanan.
Ilustrasi - Kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan dalam tubuh dan juga ada dalam berbagai makanan. (Sumber : Freepik.com/@wayhomestudio).
Sehat29 Maret 2024, 19:00 WIB

5 Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat: Pengganti Minuman Tinggi Kalori

Perlu diingat bahwa infused water tidak menggantikan perawatan medis yang tepat dan diet sehat secara keseluruhan untuk penderita asam urat.
Ilustrasi. Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat, Pengganti Minuman Tinggi Kalori. Sumber: Freepik/bublikhaus
Sehat29 Maret 2024, 18:58 WIB

Selain Sebabkan Asam Lambung, Ini 6 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan Sahur

Menjadi perhatian bagi semua orang yang berpuasa agar tidak langsung tidur setelah makan sahur. Hal ini bisa memicu penyakit yang membahayakan bagi kesehatan tubuh
Ilustrasi. Bahaya buruk bagi orang yang langsung tidur setelah makan sahur. (Sumber foto : Pexels/Ron Lach Pexels)
Sukabumi29 Maret 2024, 18:21 WIB

Hati-hati! Ruas Jalan Nasional di Cikadu Palabuhanratu Terendam Banjir Campur Kerikil

Pengendara roda dua harus hati-hati, jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu Sukabumi ini terendam banjir campur kerikil.
Kondisi ruas jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu yang tergenang banjir campur kerikil akibat hujan deras. (Sumber : SU/Ilyas)