Kedua tokoh besar itu sepertinya sudah mewaspadai, jika dikemudian hari terjadi kesalahan pada anggota maupun ormasnya, kesalahan itu tidak sampai menodai nama baik islam, tapi sebatas menggores nama ormasnya semata.
Selain itu, lambang ormas harus selalu ditampilkan, agar semua aktifitas serta gerakan tidak lagi mengatasnamakan islam, melainkan atas nama ormas itu sendiri. Hal ini dalam rangka menjaga kesucian islam dari segala bentuk penafsiran yang menimbulkan tindakan anarki.
Dengan demikian, apabila sebuah ormas yang eksistensinya terganggu oleh oposisi tidak lagi mengatakan “mereka jahat kepada sesama islam.” Katakan saja dengan terang “mereka jahat kepada kelompok kami, HTI.” FPI"
Jakarta 15/02/21