Ada Apa Dengan Khilafah?

Selasa 24 Desember 2019, 09:15 WIB

Oleh : Inggit Octriani

Kementerian Agama (Kemenag) menghapus kata khilafah dan jihad dalam kurikulum pendidikan agama Islam di madrasah.

Penghapusan istilah khilafah dan jihad tertuang Surat Edaran B-4339.4/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/12/2019. Surat edaran itu ditandatangani oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Ahmad Umar pada 4 Desember 2019.

Dalam surat edaran itu disebutkan bahwa penghapusan kata khilafah dan jihad dilakukan dalam rangka pencegahan paham radikalisme di madrasah. Aturan baru tersebut berlaku efektif mulai tahun tahun ajaran 2020/2021 mendatang.

Islam adalah agama yang sempurna yang diturunkan Allah SWT melalui baginda Rasulullah SAW.

Islam adalah pandangan hidup, bukan sekadar agama ritual. Islam mengatur segala aspek kehidupan, dari mulai bangun tidur sampai bangun negara. Dari berbagai ranah kehidupan, Islam hadir den setia, penuh kasih sayang. Karena Islam berasal dari sang Maha, yang Maha Penyayang dan Pengasih (Al-Fatihah : 3).

Rasulullah Saw, membawa amanah yang mulia untuk menyebarkan Islam ke seluruh ummat tanpa paksaan dan tekanan. "Lakum dinukum waliyadin". Untuk mu agama mu, untuk ku agama ku.

Setelah beliau wafat, maka pemerintahan Islam pada saat itu, dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya bernama khalifah. Ini adalah fakta sejarah. Kita mengenal khalifah Abu Bakar Assidiq, Umar Bin Khattab dan seterusnya. Sampai hilangnya kekhilafahan di Turki Usmani 1924. Ini adalah fakta sejarah yang tak bisa dihilangkan.

Maka,ketika kata jihad dan khilafah akan dihilangkan dari kurikulum,sebenarnya ada apa?

Apa begitu besar phobia terhadap ajaran islam, padahal Islam adalah petunjuk hidup, cahaya bagi kehidupan ummat islam.

Kenapa akhirnya isu tentang ketakutan terhadap ajaran islam, justru dimonsterisasi sedemikian rupa. Hingga muncul istilah islam radikal.

Benarkah seperti itu faktanya?

Sejarah telah menuliskan bagaimana jihad adalah proses penyebaran islam ke seluruh daerah, tanpa ada batas garis-garis teritorial. Dengan jihadlah agama islam bisa tersebar ke seluruh dunia.

Dalam Islam, perang adalah opsi terakhir, yang ditawarkan oleh kekhilafahan islam. Opsi yang pertama, apakah daerah tersebut mau menganut islam? bila tidak mau, tidak akan dipaksa. Opsi yang kedua, akhirnya ditawarkan untuk mau tunduk dibawah kekuasaan islam dan membayar jizyah. Bila masih tidak mau,maka terjadilah perang atau jihad.

Dalam sejarah Islam, banyak sekali daerah yang mengambil opsi kesatu atau kedua.tanpa adanya pertumpahan darah setetes pun. MasyaAllah indahnya Islam.

Jihad dan khilafah adalah bagian dari ajaran Islam, yang tidak bisa dihapuskan. Jelas,semua tuntunan nya dalam Al Quran dan Assunah. Dan,fakta sejarah pun berkata hal yang sama.

Proses sekulerisasi atau pemisahan agama dari kehidupan, semakin terasa dari hari ke hari. Mari kita sebagai umat islam menguatkan aqidah kita, ukhuwah Islam kita dan pemahaman islam kita.

Jauhkan pemikiran sekulerisasj dalam benak kita, karena liberal atau serba bebas. Sangat jauh dari ajaran agama kita.

Bila fikiran sekuler telah menempel dalam benak umat islam, maka sangat mudah umat islam berpaling dari ajaran islam sesungguhnya. Naudzubillah...

|[email protected]|netizen

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel09 Mei 2024, 07:00 WIB

Simpel dan Mudah, Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar untuk Meredakan Nyeri Sendi

Air rebusan ketumbar dapat dikonsumsi secara teratur untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, terutama untuk meredakan masalah pencernaan, meredakan nyeri sendi, dan memberikan efek detoksifikasi pada tubuh.
Ilustrasi. Mudah Dibuat di Rumah, Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar untuk Meredakan Nyeri Sendi (Sumber : Instagram/@sweet.deeva)
Science09 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 9 Mei 2024, Sukabumi Berpotensi Cerah dari Pagi Hingga Dini Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024. | Pixabay/
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)