PGSD Universitas Nusa Putra dan Helen Keller International Kerjasama Kampanye Pendidikan Inklusi

Selasa 05 November 2019, 04:15 WIB

SUKABUMIUDATE.com - Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi, tanda tangani kerjasama dengan Helen Keller International (HKI) dalam pendidikan Inklusi untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Mahasiswa PGSD Universitas Nusa Putra Sukabumi Belajar Didik Siswa Berkebutuhan Khusus

HKI adalah salah satu organisasi internasional yang konsen dalam pendidikan Inklusi di seluruh dunia. Di Indonesia, HKI bersama United Nations Children's Fund (UNICEF) bekerjasama dengan pemerintah, dan beberapa pemerintah daerah, serta perguruan tinggi melaksankan kampanye pendidikan inklusi.

Program Inklusif HKI fokus pada upaya membuka akses pendidikan bagi semua anak, terutama penyandang disabilitas, seluas mungkin untuk memperoleh pendidikan di sekolah terdekat tempat tinggal mereka.

"Tujuan kerjasama kami dengan HKI untuk mendampingi sekolah penyelenggara pendidikan inklusi dalam melaksanakan kegiatan kampanye pendidikan inklusi," terang dosen PGSD NPU Sukabumi, Dede Permana kepada sukabumiupdate.com, Selasa (5/11/2019).

Menurut Dede, sasaran dari kampanye pendidikan inklusi tersebut adalah sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). "Ada 30 sekolah dan madrasah di Kabupaten Sukabumi, yang jadi sasaran kampanye kami," kata Dede.

BACA JUGA: Cara Prodi PGSD Universitas Nusa Putra Sukabumi Dukung Program UNICEF-HKI

Selain kampanye ke sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusi, lanjut Dede, pihaknya juga akan melakukan kampanye ke desa yang telah dipilih sebagai sasaran dan model kampanye. "Rencananya di minggu ketiga bulan ini, kami akan melakukan sosialisasi seminggu penuh di Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Lanjut Dede kampanye dengan cara sosialisasi langsung ke beberapa stake holder di desa, menjadi salah satu metode PGSD NPU Sukabumi, karena dinilai akan efektif membangun kesadaran masyarakat.

"Di desa kami akan mengkampanyekan pendidikan inklusi kepada stake holder yang ada di desa, mulai dari pemerintah desa, BPD, kader, dan tokoh-tokoh masyarakat," paparnya.

BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Nusa Putra Berpartisipasi dalam Kegiatan HKI-UNICEF

Tujuan dari kampanye pendidikan inklusi itu sendiri, tambah Dede pada dasarnya untuk meningkatkan kesadaran semua komponen masyarakat, bahwa pendidikan inklusif dapat diselenggarakan di setiap wilayah dan tidak sesulit yang dibayangkan, dengan syarat harus dilakukan secara bersama-sama. 

"Di PGSD, pendidikan inklusi itu jadi salah satu mata kuliah yang dipelajari, karena itu, kerjasama ini merupakan aplikasi dari pembelajaran serta aplikasi dari salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat05 Mei 2024, 08:00 WIB

Picu Serangan, 4 Bahaya Terlalu Banyak Makan Purin untuk Penderita Asam Urat

Penderita asam urat memiliki metabolisme yang tidak efisien dalam mengurai purin.
Ilustrasi - Serangan Asam Urat di Rumah Adalah Salah Satu Bahaya Makan Purin Berlebihan (Sumber : Freepik/freepik)
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk