5 Cara Memarahi Anak dengan Baik, Mentalnya Bisa Rusak Jika Diteriaki!

Sabtu 22 Juli 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi - 5 Cara Memarahi Anak yang Baik, Jangan Rusak Mentalnya dengan Berteriak! (Sumber : Freepik/master1305)

Ilustrasi - 5 Cara Memarahi Anak yang Baik, Jangan Rusak Mentalnya dengan Berteriak! (Sumber : Freepik/master1305)

SUKABUMIUPDATE.com - Memarahi anak dengan cara meneriakinya kerap kali dilakukan oleh sebagian orang tua yang sudah sangat kesal dengan hal yang dilakukan sang buah hati.

Namun, penting untuk diketahui memarahi si buah hati dengan cara tersebut dapat mengganggu kesehatan mental anak dan bisa membekas seumur hidupnya.

Maka dari itu sebagai orang tua yang berperan sebagai tempat anak mencari pertolongan, perlindungan, dan kasih sayang sebaiknya melakukan hal-hal yang bisa berdampak baik untuk tumbuh kembangnya.

Baca Juga: 10 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi, Lakukan Hal Ini

Karena tanpa orang tua sadari, saat memarahi anak Anda, perasaan sedih akan menjadi lebih besar berkali-kali lipat karena orang tua adalah sosok yang menjadi acuan mereka. 

Walaupun begitu, bukan berarti sebagai orang tua tidak bisa memarahi anak Anda ya, hanya saja perlu dilakukan dengan baik.

Dan berikut adalah beberapa cara memarahi anak yang baik tanpa perlu memberikan mereka teriakan yang dapat berakibat fatal untuk kondisi mentalnya, seperti menghimpun dari Tempo.co.

Ilustrasi - 5 Cara Menghadapi Anak yang Marah, Jangan Sebut

1. Tidak Berteriak

Memarahi anak dengan berteriak justru merupakan cara yang tidak efektif. Ada kecenderungan anak justru ingin melawan karena tidak ada koneksi sebelum melakukan koreksi.

Akan lebih baik jika saat orangtua marah, duduklah sejajar dan lihat mata anak. Sampaikan apa kesalahan dan konsekuensi dari perbuatan mereka sehingga anak bisa paham.

2. Kendalikan Emosi

Ketika anak sering berteriak atau marah-marah saat sesuatu tidak berjalan sesuai ekspektasi, coba refleksi diri. 

Apakah orang tua pernah melakukan hal serupa di depan anak? Ingat, si kecil adalah sosok yang lihai merekam segala sesuatu di hadapannya sekaligus menirukannya.

Jika jawabannya iya, coba kendalikan dulu emosi. Setidaknya, jangan tunjukkan kemarahan atau kekesalan dalam hal apapun di depan anak. Cari distraksi ketika merasa ingin marah sehingga tidak “meledak” di hadapan mereka.

3. Dengarkan Anak

Saat anak dianggap “berulah”, coba komunikasikan apa yang mereka rasakan. Tanyakan dengan perlahan, apa yang membuat mereka melakukan kesalahan itu? Buat agar anak tetap merasa nyaman dalam menyampaikan perasaannya. 

Siapa tahu, ternyata pemicu anak melakukan kesalahan adalah hal yang tak disangka orangtua. Mungkin mereka ingin membantu, namun yang terjadi justru tanpa sengaja merusak.

4. Validasi Emosi

Ketimbang memarahi anak dengan berteriak yang hanya akan membuat orangtua dan anak kian berjarak, coba lakukan validasi emosi. 

Ini adalah cara untuk mengakui dan memberi wadah bagi anak akan emosi apa yang sedang mereka rasakan. Biarkan anak merasakan segala emosi yang muncul.

Kemudian, ketika emosi anak sudah tervalidasi, sampaikan mengapa orangtua merasa marah. Jelaskan dengan bahasa sederhana sebab-akibat dari perbuatan yang mereka lakukan. 

Tutup dengan melakukan afirmasi positif dan mengulang bahwa orangtua bertindak tegas karena sayang kepada mereka.

5. Koneksi Sebelum Koreksi

Tidak ada koreksi yang efektif termasuk memarahi anak tanpa adanya koneksi atau kedekatan antara anak dan orangtua. 

Lakukan tindakan sesuai dengan bahasa cinta, entah itu sentuhan, quality time, kata-kata, dan lainnya. Lewat koneksi yang terbangun, koreksi saat memarahi anak pun akan lebih mudah diterima oleh mereka.

6. Memberikan pilihan

Ketika anak melakukan kesalahan dan orangtua memarahi anak, bedah apa saja opsi yang tersedia. 

Baca Juga: 5 Karakter Orang yang Suka Warna Hitam, Tertutup dan Misterius?

Contohnya ketika kakak mendorong adiknya, sampaikan bahwa ada cara lain untuk menyuruh adiknya minggir yaitu dengan berkata atau memintanya bergeser.

Atau ketika anak melempar bola hingga merusak barang di dalam rumah, paparkan bahwa ada opsi untuk melempar bola di luar ruangan. 

Jelaskan perbedaan konsekuensi antara dua perilaku itu sehingga anak bisa paham konsep sebab akibatnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Kalem Aya Urang Melly Goeslaw, Lagu Sunda yang Asik Didengarkan

Sumber: Tempo.co | Sehatq

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life05 Mei 2024, 18:00 WIB

Amalan dan Doa yang Dianjurkan Sebelum Menunaikan Ibadah Haji, Jemaah Harus Tahu!

Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.
Ilustrasi - Ada beberapa amalan dan doa yang dianjurkan dikerjakan oleh jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci. | (Sumber : kemenag.go.id)
Sukabumi05 Mei 2024, 17:55 WIB

Terungkap! Ini Sosok Ibu di Sukabumi yang Tega Buang Bayinya di Semak-semak

Polisi berhasil mengamankan ibu kandung yang tega buang bayinya sendiri di semak-semak kebun warga Gunungguruh Sukabumi. Ternyata mantan TKW
Sosok YS (46 tahun), ibu kandung yang tega buang bayinya sendiri di semak-semak kebun warga Gunungguruh Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Life05 Mei 2024, 17:30 WIB

6 Kunci Menghindari Perceraian dalam Rumah Tangga, Suami Istri Wajib Tahu Ini!

Menghindari perceraian dalam rumah tangga memang keharusan yang harus dipahami masing-masing pasangan.
Ilustrasi - Menghindari perceraian dalam rumah tangga memang keharusan yang harus dipahami masing-masing pasangan. (Sumber : Pexels/ Timur Weber).
Sukabumi05 Mei 2024, 17:11 WIB

Duel Maut Tewaskan Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi, Ini Kata Disdik

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menyebut duel maut pelajar SMP di Cikembar Sukabumi ini terjadi di luar pengawasan sekolah.
Korban duel maut antarpelajar SMP di Cikembar Sukabumi dipulasara di RSUD Syamsudin SH. (Sumber : Istimewa)
Musik05 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu “Bermuara” Rizky Febian Feat Mahalini, Trending di YouTube!

Lagu "Bermuara" memang dibawakan oleh Mahalini dan Rizky Febian. Lagu ini kabarnya dirilis jelang pernikahan mereka pada 3 Mei 2024.
Lagu "Bermuara" memang dibawakan oleh Mahalini dan Rizky Febian.  Lagu ini kabarnya dirilis jelang pernikahan mereka pada 3 Mei 2024. (Sumber : YouTube/@Rizky Febian).
Sukabumi05 Mei 2024, 16:29 WIB

Termasuk Alumni, 8 Orang Ditangkap Terkait Duel Maut Pelajar SMP di Cikembar Sukabumi

Polisi sebut duel maut pelajar SMP di Cikembar Sukabumi ini bermula dari janjian di Instagram dan ada peran alumni yang terlibat.
Ilustrasi. Polisi tangkap 8 orang pelaku duel maut yang tewaskan pelajar SMP di Cikembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life05 Mei 2024, 16:00 WIB

Pantas Anak Sulit Disiplin! 6 Kesalahan Orang Tua Saat Mendidiknya di Masa Kecil

Mendidik anak untuk hidup disiplin terkadang mendapati kegagalan. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh kesalahan saat mendidiknya di masa kecil
Ilustrasi - Mendidik anak untuk hidup disiplin terkadang mendapati kegagalan. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh kesalahan saat mendidiknya di masa kecil. (Sumber : Pexels/Karolina Grabowska).
Sukabumi05 Mei 2024, 15:24 WIB

Bareng TNI Kawal Capaian Target PAT, Distan Sukabumi: Kolaborasi Kunci Keberhasilan

Distan Kabupaten Sukabumi mengimplementasikan kolaborasi dengan TNI untuk pengawalan bersama terhadap capaian PAT melalui pompanisasi.
Kadistan Sri Hastuty Harahap saat teken perjanjian kerja sama dengan Dandim Kabupaten Sukabumi, Letkol Inf. Anjar Ari Wibowo.  (Sumber : Istimewa)
Inspirasi05 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai Scanning di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, yuk daftarkan diri sekarang juga!
(Ilustrasi) Lowongan Kerja Sebagai Scanning di Minimarket Sukabumi, Minimal SLTA/SMU/SMA. (Sumber : iStock)
Life05 Mei 2024, 14:30 WIB

Kesehatan Mental Terganggu! 6 Dampak Buruk Terlalu Keras dan Kasar dalam Mendidik Anak

Siapa sangka, terlalu keras dalam mendidik anak rupanya tidak dianjurkan dalam parenting anak. Karena memiliki dampak buruk nantinya.
Ilustrasi - Siapa sangka, terlalu keras dalam mendidik anak rupanya tidak dianjurkan dalam parenting anak. Karena memiliki dampak buruk nantinya. (Sumber : Pexels/August de Richelieu).