Mitos Gerhana Matahari: Pukul Lisung, Bayi Lahir Cacat dan Ibu Hamil

Kamis 20 April 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi. Mitos Gerhana Matahari dalam Mitologi Jawa | Mitos Gerhana Matahari: Bayi Lahir Cacat dan Harus Ritual Tradisi Liwetan (Sumber : via pxhere.com)

Ilustrasi. Mitos Gerhana Matahari dalam Mitologi Jawa | Mitos Gerhana Matahari: Bayi Lahir Cacat dan Harus Ritual Tradisi Liwetan (Sumber : via pxhere.com)

SUKABUMIUDATE.com - Fenomena langka Gerhana Matahari 20 April 2023 disebut sebagai Gerhana Matahari Hibrida. Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia yang terjadi paling awal di Jawa Barat yakni pukul 09.26 WIB dan waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.

Dari ilustrasi Gerhana Matahari di Bandung dan wilayah Jawa Barat pada umumnya, bulan akan menutupi piringan matahari dari arah kiri atas lalu Bergerak ke tengah hingga menutupi setengah matahari saat puncak gerhana.

Selain fenomena sains, masyarakat juga dekat dengan Mitos Gerhana Matahari. Mitos Gerhana Matahari ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat seperti Ibu Hamil tidak boleh keluar rumah karena khawatir bayinya cacat.

Baca Juga: Sekitar 2,5 Jam: Durasi Gerhana Matahari di Palabuhanratu-Sukabumi

Lebih lengkapnya, yuk simak Mitos Gerhana Matahari berikut seperti mengutip dari berbagai sumber!

Mitos Gerhana Matahari

Ilustrasi. Akan Terjadi 20 April 2023, Inilah Mitos Gerhana Matahari dalam Mitologi Jawa

Jurnal penelitian yang dipublikasikan Rumah Jurnal Institut Agama Islam Negeri Kudus, sebagaimana dilansir pada Kamis (20/4/2023), Indonesia memiliki mitos gerhana matahari. Mitos itu yakni ada raksasa yang menelan matahari.

Masyarakat Indonesia khususnya di Pulau Jawa, meyakini sebuah mitos gerhana matahari terjadi karena adanya raksasa (buto) yang sedang berusaha menelan matahari. Saat terjadinya Gerhana Matahari, masyarakat diminta untuk menabuh berbagai alat seperti bedug, kentongan bambu atau bunyi-bunyi lainnya supaya raksasa tersebut memuntahkan kembali matahari yang ditelannya.

Lebih lengkapnya, redaksi sukabumiupdate.com mencatat Mitos Gerhana Matahari yang menyebutkan bahwa ibu hamil tidak boleh keluar rumah. Ya, selain penjelasan secara sains, ada juga Mitos Gerhana Matahari yang tersebar di tanah Jawa.

Dalam mitologi Jawa Kuno, diungkapkan jika Gerhana Matahari terjadi karena ulah Batara Kala, merupakan putra dewa yang dikutuk menjadi raksasa.

Baca Juga: Keutamaan Sedekah saat Gerhana Matahari, Umat Muslim Wajib Tahu!

Batara Kala disebut menaruh dendam pada Batara Surya (Dewa Matahari) dan Batara Soma (Dewa Bulan) sehingga dia terus mengejar keduanya. Jika keduanya tertangkap, Batara Kala aka menelan kedua dewa tersebut sehingga langit menjadi gelap gulita.

Saat gerhana itu terjadi, masyarakat akan ramai-ramai bersembunyi karena takut dan memukul lisung untuk membuat kebisingan agar Batara Kala memuntahkan kembali matahari dan bulan yang ditelannya.

Bahkan saat terjadi Gerhana Matahari, orang Jawa masih mempercayai jika ada seorang wanita yang sedang hamil tak boleh melihat peristiwa langit tersebut karena bisa berakibat fatal untuk anaknya. Janin dikhawatirkan akan lahir cacat, bahkan sang ibu bisa saja meninggal dunia jika tidak diselamatkan dengan melakukan ritual.

Ritual itu disebut sego rogoh atau tradisi liwetan, yaitu memasak nasi beserta lauknya kemudian disantap beramai-ramai. Oleh sebab itu, menurut kepercayaan Jawa, wanita hamil harus berada ditempat aman selama Gerhana Matahari berlangsung.

Baca Juga: Viral! Ibu Meninggal Dunia Usai Melahirkan 5 Anak Kembar Laki-laki

Selain itu, jika terjadi gerhana, sebagian masyarakat harus segera pulang untuk menyelamatkan sumber penghidupannya di desa. Masyarakat Jawa zaman dulu juga akan menyiram sawah atau lahan pertanian lainnya agar tidak rusak dan gagal panen.

Sebelumnya diberitakan tentang fenomena Gerhana Matahari di Palabuhanratu-Sukabumi. Berikut informasi lengkapnya:

Waktu Melihat Gerhana Matahari di Sukabumi

  • Kontak awal : 09.27
  • Puncak Gerhana : 10.43
  • Kontak Akhir : 12.06
  • Durasi Gerhana Matahari : 2 jam 38 menit

Waktu Melihat Gerhana Matahari di Palabuhanratu

  • Kontak awal : 09.27
  • Puncak Gerhana : 10.43
  • Kontak Akhir : 12.04
  • Durasi Gerhana Matahari : 2 jam 37 menit
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi01 Mei 2024, 15:00 WIB

Tasyakuran Hari Jadi Desa Jayanti: Ketua Apdesi Sukabumi Bicara Sinergi Membangun Desa

Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Sukabumi, Deden Deni Wahyudin menghadiri puncak acara tasyakuran Hari Jadi Desa Jayanti ke-12
Ketua Apdesi Kabupaten Sukabumi, Deden Deni Wahyudin saat menghadiri acara puncak Hari Jadi Desa Jayanti ke 12, Selasa (30/4/2024) | Foto : Dok Desa Jayanti
Inspirasi01 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sebagai QC Staff dengan Penempatan di Pabrik Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi lowongan kerja - Lowongan Kerja Sebagai QC Staff dengan Penempatan di Pabrik Sukabumi. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sehat01 Mei 2024, 14:30 WIB

3 Kunci Sukses Mengobati Diabetes Tipe 2 dengan Perubahan Gaya Hidup Sehat

Ada banyak pilihan untuk mengelola diabetes tipe 2, salah satunya dengan perubahan gaya hidup seperti pola makan, olahraga dan berhenti merokok.
Ilustrasi. Ada banyak pilihan untuk mengelola diabetes tipe 2, salah satunya dengan perubahan gaya hidup seperti pola makan, olahraga dan berhenti merokok. Sumber: Freepik/freepik
Life01 Mei 2024, 14:00 WIB

6 Didikan Orang Tua yang Membuat Anak Keras Kepala, Ini Penyebabnya!

Beberapa didikan akan menjadi penyebab anak menjadi sosok pribadi yang keras kepala saat tumbuh dewasa nanti.
Ilustrasi. Didikan yang membuat anak keras kepala. Sumber foto : Pexels/Joel Santos
Sukabumi01 Mei 2024, 13:32 WIB

MCF Sukabumi Kena Tipu Modus Kredit Motor Pakai Data Palsu, Satu Karyawan Dilaporkan

PT Mega Central Finance (MCF) Cabang Sukabumi yang bergerak di bidang pembiayaan khususnya kredit sepeda motor mengaku alami kerugian hingga ratusan juta rupiah karena adanya tindak tipu gelap yang dilakukan karyawan
Kantor PT Mega Central Finance (MCF) Cabang Sukabumi di Jl. Siliwangi, Cikole, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat | Foto : Asep Awaludin
Bola01 Mei 2024, 13:30 WIB

Daftar Lengkap Tim Terdegradasi ke Liga 2 dan Tim yang Promosi ke Liga 1 Musim Depan

Ada beberapa tim yang promosi ke Liga 1 musim depan dan tim yang harus turun kasta ke Liga 2.
Ada beberapa tim yang promosi ke Liga 1 musim depan dan tim yang harus turun kasta ke Liga 2. (Sumber : Freepik.com/fwstudio/Ist).
Jawa Barat01 Mei 2024, 13:28 WIB

BMKG: Gempabumi Dangkal di Kabupaten Bandung Dipicu Sesar Garut Selatan

Bandung Jawa Barat kembali diguncang gempabumi pada Rabu (1/5/2024) dengan kekuatan 4,2 magnitudo. Gempa M4,2 Bandung Jawa Barat itu terjadi sekira pukul 10.06 WIB.
Gempabumi terletak pada koordinat 7.0° LS ; 107,57° BT. Titik Gempa M4,2 di Bandung berjarak sekitar 20 km Tenggara dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan kedalaman 4 km | Foto : BMKG
Nasional01 Mei 2024, 13:03 WIB

Aksi Ribuan Buruh Peringati May Day, Tuntut Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah

Ribuan buruh turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh Sedunia alias May Day 2024 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (1/5/2024)
Aksi buruh peringati May Daya 2024 | Foto : Akun X @bbxayi
Sehat01 Mei 2024, 13:00 WIB

7 Cara Alami Mengobati Penyakit Diabetes, Jaga Gula Darah Tetap Normal

Ketahui Beberapa Cara Alami Mengobati Penyakit Diabetes untuk Menjaga Gula Darah Tetap Normal.
Ilustrasi - Cara Alami Mengobati Diabetes. (Sumber : Pexels/NataliyaVaitkevich)
Bola01 Mei 2024, 12:30 WIB

Kiper Baru Garuda! Maarten Paes Resmi Jadi WNI, Ini Harapannya untuk Timnas Indonesia

Maarten Paes Resmi Jadi WNI! Kiper Muda Ini Siap Berjuang untuk Timnas Indonesia
Maarten Paes Resmi Jadi WNI! Kiper Muda Ini Siap Berjuang untuk Timnas Indonesia (Sumber : pssi.org).