Pada 13 April 2011, muncul kesadaran kolektif para pelaku desa wisata yang dikirim untuk membentuk wadah berjejaring sebagai bentuk sarana memperkuat komunikasi dan pertukaran informasi terkait pengelolaan desa wisata. Kesadaran kolektif tersebut diimplementasikan dalam bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Disbudpar Jatim bernama Rembug Desa Wisata Jawa Timur yang pertama di Hotel Purnama Kota Batu.
Dari kesadaran kolektif tersebut disepakati wadah berjejaring yang bernama Asosiasi Desa Wisata Indonesia atau Asidewi dengan visi yang disepakati yaitu dari spirit kearifan lokal menuju desa wisata hebat bangsa bermartabat. Visi ini memiliki makna semangat utama masyarakat dalam mengembangkan desa wisata adalah kearifan lokal.