Saat Tenaga Kesehatan Ruang Isolasi Covid-19 Mulai Jenuh

Kamis 17 Juni 2021, 22:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan tenaga kesehatan yang bertugas di sejumlah tempat isolasi Covid-19 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disinyalir sudah berada di titik jenuh setelah hampir 2 tahun bertugas menangani pandemi. Saat ini mereka membutuhkan penyegaran. 

Data RSUD Sayang, mencatat ada sekitar 340 perawat yang bertugas di ruang isolasi yang ada di rumah sakit milik Pemkab Cianjur itu. "Hampir dua tahun terakhir, kami menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Ini bukan waktu yang singkat, banyak resiko yang kami hadapi. Seharusnya, dilakukan penyegaran bagi para perawat," kata salah seorang perawat yang meminta identitasnya tidak diungkap, kepada awak media Kamis (17/6/2021). 

Bukan hanya resiko terpapar Covid-19, lanjutnya, pemakaian hazmat selama menjalankan tugas juga cukup berdampak pada kondisi kesehatan perawat. 

Baca Juga :

"Selama dua tahun, setiap hari kami harus bertugas dengan menggunakan hazmat sebagai SOP. Namun, kondisi ini memperburuk kondisi kami. Karena, dengan penggunaan hazmat yang cukup lama membuat kami sesak. Tak jarang ada perawat yang hingga mengeluhkan pusing serta mual akibat kurangnya asupan oksigen," jelasnya. 

Selain itu, kata nara sumber perhatian pemerintah daerah terkait dengan kesejahteraan para perawat di tempat isolasi Covid-19 dinilai masih belum maksimal. 

"Jika melihat aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, besaran insentif bagi perawat berkisar Rp 7,5 juta per bulan. Namun, kami hanya menerima Rp 3 juta per bulan. Karena disesuaikan dengan kemampuan kas dari Pemkab Cianjur," katanya. 

Ia juga mencatat saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur mengalami lonjakan. Hampir seluruh tempat tidur pasien atau bed di sembilan ruang isolasi di RSUD Sayang Cianjur terisi. 

Baca Juga :

"Jika dilihat dari peningkatan kasus terkonfirmasi sejak menjelang hingga usai lebaran, mungkin kenaikan kasusnya mencapai 80 persen. Tapi yang tahu data itu ada di bagian medrek RSUD," ucapnya. 

Sebelumnya, sebanyak enam pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cianjur meninggal dunia dalam rentang satu pekan terakhir. Padahal, sebelumnya angka pasien positif Covid-19 yang meninggal hanya berjumlah 1-2 orang dalam sebulan. 

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal, mengatakan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia seiring dengan melonjaknya jumlah kasus terkonfirmasi positif dalam sepekan terakhir. 

"Jumlahnya memang ikut naik juga, sebelumnya dalam satu bulan hanya 1-2 pasien yang meninggal dunia. Tapi saat ini sudah enam pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dalam sepekan," kata Yusman. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi04 Mei 2024, 15:00 WIB

Info Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur

Simak Informasi Magang di Perusahaan Makanan, Penempatan Cakung Jakarta Timur
Ilustrasi. Melamar Kerja. Info Magang di Perusahaan Makanan,  Penempatan Cakung Jakarta Timur (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Life04 Mei 2024, 14:30 WIB

6 Kebiasaan Orang Tua yang Bisa Menghancurkan Mental Anak, Yuk Jangan Sepelekan!

Beberapa kebiasaan yang sering dilakukan orang tua kepada anak rupanya bisa menyebabkan hancurnya mental seorang anak tanpa disadarinya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang tua yang menghancurkan mental anak. Sumber foto : Pexels/Kampus Production
Life04 Mei 2024, 14:00 WIB

9 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Hidup Banyak Tekanan

Saat hidup banyak tekanan, setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk membahagiakan diri sendiri.
Ilustrasi. Ciri Orang Lelah Mental Karena Banyak Tekanan Hidup (Sumber : pixabay.com/@1388843)
Sukabumi04 Mei 2024, 13:58 WIB

Bupati Sukabumi Menang PTUN, 80 Kades Harus Kembalikan Dana Bantuan Hukum ke Kas Desa

Bupati Sukabumi Marwan Hamami dinyatakan menang usai PTUN Bandung menolak gugatan Law Firm Marpaung terkait penghentian kerjasama bantuan hukum desa.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami | Foto : Dok. Sukabumi Update
Sehat04 Mei 2024, 13:00 WIB

9 Cara Sehat Menurunkan Gula Darah Secara Alami Tanpa Obat Diabetes

Sebelum mengubah pola makan atau gaya hidup, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan terkait menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes.
Ilustrasi. Olahraga di rumah. Tips menurunkan gula darah secara alami tanpa obat diabetes. | Foto: iStock
Life04 Mei 2024, 12:30 WIB

Jangan Disepelekan Bund! Inilah 5 Tanda Rendahnya Harga Diri pada Anak

Harga diri yang rendah dapat berdampak pada perkembangan akademis, pribadi, dan sosial anak. Untungnya, ada tanda-tanda yang dapat dicari orang tua dan cara untuk membantu.
Ilustrasi. Rendahnya harga diri pada anak. Sumber : Pexels.com/@PuskarRai
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist