Masih Sepi Job, Pemandu Lagu Karaoke Lakukan Ini untuk Makan dan Bayar Indekos

Jumat 16 Oktober 2020, 05:51 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Waktu menunjukan jam 11 malam. Tapi suasana di rumah indekos dua lantai yang berada di sayap Jalan Jendral Gatot Subroto, Kota Bandung  itu justru semakin ramai. Di sebuah kamar yang terletak di sudut kanan lantai dua, alunan lagu Make it Right yang dinyanyikan band asal Korea, BTS melantun dari sebuah pengeras suara kecil berwarna merah dengan tulisan JBL di tengahnya.

Kualitas suara yang dihasilkan speaker kecil itu tak begitu baik. Beruntung, ada tiga perempuan bersuara merdu yang ikut bernyanyi sambil asyik bersilat jempol di layar gadget mereka.

Salah satu perempuan itu adalah Indah, tentu bukan nama sebenarnya. Perempuan berkulit putih dan rambut pirang ini berasal dari sebuah desa di kaki Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya. Tiga tahun lalu saat baru lulus SMA, ia memilih untuk bekerja dan tinggal di Kota Bandung.

Perempuan yang baru berusia 21 tahun ini tinggal bersama dua orang temannya di kamar indekos berukuran 3x2,5 meter. Ketiganya sama-sama berprofesi sebagai artis dangdut organ tunggal dan pemandu lagu di tempat karaoke.

Sejak pandemi covid-19 pada April lalu, Indah mengaku tak lagi punya penghasilan. Beberapa tempat karaoke yang biasa ia gunakan untuk menjajakan layanan memandu lagu dan menemani pelanggan ditutup pemerintah.

Orkes organ tunggalnya juga tak dapat job sejak April hingga saat ini. Pasalnya, pesta pernikahan atau sunatan yang biasa menjadi ladang penghasilan mereka sempat dilarang pemerintah.

Lalu, bagaimana ia dan teman-teman seprofesinya bertahan hidup? 

"Jual iPhone 11, ganti ke Oppo. Sisanya dipakai buat bayar kos sama keperluan sehari-hari," ujar Indah akhir pekan lalu.

Indah mengaku masih mengingat karaoke tempatnya bekerja berhenti beroperasi pada 21 Maret 2020 lalu. Ia juga masih mengingat sisa penjualan iPhone-nya hanya mampu membuatnya bertahan hidup hingga pertengahan April 2020.

"Nah April ke Mei ke Juni itu yang paling berat. Udah pusing mau ngapain lagi, mau pulang kampung papah sama mamah udah cerai, jadi bingung mau ke mana," ujarnya.

Di medio itulah Indah mengaku mengalami periode tersulit selama hidupnya. Memasuki bulan Mei, ia meninggalkan kos lamanya di daerah Dago karena sudah tidak sanggup membayar uang sewa Rp 1,5 juta per bulan.

Ia kemudian pindah ke rumah indekos yang tarif sewanya lebih murah, Rp700 ribu per bulan. Fasilitasnya tentu berbeda jauh dengan kamar kosnya di Dago dulu. Kini, Indah mesti berbagi kamar mandi dengan penghuni lainnya.

Selama masa itu, Indah mengaku penghasilannya pun tak sampai Rp 1,5 juta per bulan. Uang itu ia dapatkan dari fee menawarkan jasa layanan kencan semalam teman-temannya.

"Banyak lah yang akhirnya istilahnya itu 'jual diri'. Mau gimana lagi, kalau anak-anak PL atau LC kan banyak yang udah punya anak, nggak punya suami, kebutuhannya juga pasti lebih besar," ujar Indah.

Indah mengaku tak tergoda untuk ikut menjual jasa kencan semalam. Ia mengaku pernah melakukan hal itu tahun lalu. Namun, perasaan tak nyaman berhubungan dengan orang yang tak ia kenal membuatnya enggan mengulanginya lagi.

Ia mengungkapkan, tak semua rekan seprofesinya yang kehilangan pekerjaan turun ke dunia prostitusi. Beberapa pemandu lagu atau LC yang memiliki banyak pengikut di akun media sosialnya banyak juga yang menjual jasa promosi produk.

Tak sedikit juga yang banting setir ke bisnis kuliner. Meski banyak juga yang tumbang di tengah jalan karena dagangannya tak laku.

"Nah apa aja diambil, pas lagi lockdown aku juga bantu-bantu review makanan gitu di Instagram, nggak dibayar sumpah. Tapi kan lumayan dapat makan. Hahahaha," kenangnya.

Kabar baik didapatnya sebulan yang lalu. Pemerintah Kota Bandung merelaksasi sejumlah sektor bisnis. Tempat karaoke menjadi salah satu usaha yang direlaksasi. 

Awal Oktober ini, tempat karaokenya mulai beroperasi. Meski sudah bisa menjajakan jasa menemani tamu karaoke dengan fee Rp 150 ribu per jam, Indah mengaku jam operasional dan kapasitas pengunjung dibatasi.

Jumlah pengunjung yang datang pun belum seramai dulu. Sebelum masa pandemi, Indah mengaku selalu mendapatkan job menemani tamu minimal tiga jam per hari.

Tapi saat ini, jam terbang Indah per pekan rata-rata hanya tiga jam. Menurutnya, banyak pelanggan setianya yang belum menampakan hidung. Alasannya beragam, dari takut terkena Covid-19 sampai tak punya budget hiburan.

Penghasilan dari bonus penjualan makanan dan minuman pun merosot tajam. "Yang biasa minum Chivas sekarang Captain Morgan. Jadi ya bonus kita dari penjualan juga turun. Kalau tamu dulu biasa kasih tips Rp 100 ribu sampai Rp 400 ribu di luar fee, sekarang paling Rp 50 ribu," ujarnya.

Indah berharap kondisi sulit ini segera berakhir. Ia juga tak menampik jia ia dan kawan-kawannya memiliki keinginan untuk mendapatkan hak yang sama dengan pekerja lain sepert subsidi gaji Rp 600 ribu dari BPJS Ketenagakerjaan misalnya.

"Jangankan aku, kaya waiter sama satpam aja nggak bisa ngajuin bantuan soalnya nggak punya BPJS kan. Mudah-mudahan bisa dapat, kan kerjaan kita juga bukan kriminal," tandasnya.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)